Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya
manusianya. Dalam pembahasan manajemen tenaga kerja atau sumber daya manusia akan mencakup pengelolaan tenaga kerja dalam produksi dan
operasi, desain tugas dan pekerjaan, serta pengukuran kerja work measurement.
Jadi dengan adanya unsur-unsur kelancaran proses produksi di atas diharapkan dapat memenuhi kuantitas produk yang diperlukan pada waktu
yang tepat, sesuai dengan total biaya minimum serta sesuai dengan kualitas yang diminta oleh konsumen.
5. Prinsip Pengendalian Internal pada Proses Produksi
Kepala produksi tidak dapat mengawasi secara keseluruhan jalannya proses produksi, untuk itu diperlukan adanya suatu pengendalian internal pada proses
produksi. Prinsip pengendalian internal yang harus ada pada proses produksi menurut Midjan dan Susanto 2001 : 219 adalah sebagai berikut :
a Harus terdapat organisasi intern yang memadai di mana terdapat
pemisahan fungsi dan pembagian kerja yang baik dan tegas di antara : 1
Fungsi perencanaan produksi dan pengawasan produksi oleh biro produksi PPC.
2 Fungsi pelaksanaan produksi oleh bagian produksipabrik.
3 Fungsi penyimpanan bahan baku dan hasil produksi oleh gudang
dan hasil jadi. 4
Fungsi pencatatan atas transaksi-transaksi yang terjadi dalam proses produksi oleh bagian akuntansi produksibiaya.
b Terdapat sistem pencatatan, prosedur, metode dan pelaporan yang
memadai dalam proses produksi. c
Terdapat standarnorma dan budget dalam pemakaian bahan, jam kerja dan jam mesin berikut hasil produksinya.
Universitas Sumatera Utara
d Terdapat pengawasan atas proses produksi on the jon control yang
sedang berjalan maupun hasil akhir inspection, quality control. e
Bagian inspection dan quality control harus sendiri di luar bagian pembelian, bahan penjualan maupun pabrik dan memegang fungsi staf.
Dapat juga bagian inspection dan quality control berada pada biro produksi.
6. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi
Dalam perusahaan industri persediaan bahan baku meliputi bahan baku yang dibeli dan dipakai untuk diproses kembali dalam proses produksi yang
berhubungan dengan kegiatan usaha normal. Persediaan bahan baku merupakan aktiva lancar yang sangat mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan industri,
sehingga harus dikendalikan secara baik, dalam hal ini sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang merupakan subsistem dari sistem
infromasi akuntansi secara keseluruhan merupakan alat bantu manajemen untuk melaksanakan kelancaran proses produksi.
Proses produksi dapat dikatakan lancar, jika ditunjang oleh unsur-unsur proses produksi. Pengoperasian sistem produksi dan operasi tersebut menurut
Assauri 2009 : 18 mencakup : a.
Penyusunan rencana produksi dan operasi. b.
Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan. c.
Pemeliharaan atau perawatan maintenance mesin dan peralatan. d.
Pengendalian mutu. e.
Manajemen tenaga kerja sumber daya manusia.
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penekanan peran sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang proses produksi
ada pada perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan baku. Fungsi yang berkaitan dengan siklus konversi produk menurut Wilkinson
2005 : 253 adalah : a.
Melaksanakan perencanaan produksi strategis. b.
Mendapatkan dan mengelola persediaan bahan baku. c.
Mengawali proses produksi. d.
Menyelenggarakan dan mengendalikan operasi produksi. e.
Menyelesaikan dan mentransfer barang jadi. f.
Menyusun laporan keuangan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku akan
membantu perusahaan dalam mengelola persediaannya, sehingga arus pemindahan persediaan bahan baku akan jelas melalui informasi yang membuat
ketersediaan bahan baku untuk berjalannya proses produksi yang lancar. Sistem akuntansi yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan adalah sistem akuntansi
pembelian, sistem akuntansi persediaan dan sistem akuntansi hutang. Tujuan dari sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku menurut
Midjan dan Susanto 2009 : 120 diantaranya adalah : a.
Agar dapat mempertahankan kontinuitas usaha dan perusahaan. b.
Agar dapat merencanakan persediaan, dikarenakan apabila kualitas persediaan bahan baku yang dibeli menyimpang atau kurang, akan
mempengaruhi kualitas atas hasil produksi yang menggunakan bahan baku tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk tujuan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku menurut Midjan dan Susanto 2009 : 149 adalah untuk menciptakan informasi
dan pengendalian persediaan bahan baku melalui : a.
Adanya prosedur penerimaan barang. b.
Adanya prosedur penyimpanan dan pengeluaran barang. c.
Adanya fasilitas gudang. d.
Adanya metode penilaian persediaan. e.
Adanya kartu persediaan. f.
Adanya metode pencatatan persediaan. g.
Adanya pengendalian persediaan melalui penghitungan reorder point.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang memadai maka proses produksi akan berjalan
dengan lancar, sehingga sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku berperan dalam menunjang kelancaran proses produksi.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu