Respon Beberapa Varietas pada Berbagai Amandemen

sepanjang tulang daun pada bagian ujung daun tua, dan terus meluas. Sebagian N yang tersedia ditranslokasikan dan digunakan oleh bagian-bagian lainnya yang sedang tumbuh. Pemberian hara berdasarkan PUTK menunjukkan keseimbangan antara pemberian ketiga jenis pupuk, sehingga tanaman memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik karena keseimbangan hara yang diterima mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sedangkan pemberian berdasarkan anjuran pemerintah bersifat sangat umum sehingga tidak spesifik lokasi, begitu pula pemberian berdasarkan dosis petani tidak berdasarkan kebutuhan tanaman di lapang. Bila dilihat dosis yang diberikan maka baik dosis pemerintah maupun petani lebih rendah daripada dosis PUTK untuk ketiga jenis pupuk, baik Urea, SP-36 maupun KCl. Pemberian pupuk lebih rendah daripada kebutuhan tanah dan tanaman menyebabkan tanaman mengalami defisiensi hara. Defisiensi hara dapat dilihat dari pertumbuhan dan produksi yang lebih rendah, karena peranan N, P dan K yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini juga didukung oleh keadaan tanah Inceptisol yang membutuhkan hara yang cukup untuk meningkatkan kesuburannya.

b. Respon Beberapa Varietas pada Berbagai Amandemen

Interaksi antara varietas dengan amandemen menunjukkan bahwa varietas yang menggunakan Pioneer 23 dengan pupuk organik dan kapur menunjukkan daun terluas, LAB tertinggi, berar biji pertanaman, serapan N, serapan K dan serapan P tertinggi, sedangkan sebaliknya daun tersempit, bobot biji pertanaman terendah. serapan N, P dan K, terendah pada perlakuan varietas Arjuna dengan tanpa Universitas Sumatera Utara amandemen. Hal ini menunjukkan bahwa varietas yang ditanam pada tanah Inceptisol membutuhkan penambahan amandemen berupa bahan organik, karena pada tanah Inceptisol memiliki kekurangan bahan organik sehingga membutuhkan penambahan bahan organik untuk dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanah Inceptisol memiliki tingkat kesuburan yang rendah dengan karakteristik pH rendah Kasno, dkk 2006. Inceptisol adalah tanah yang belum matang immature dengan perkembangan profil yang lebih lemah dibanding dengan tanah yang matang dan masih banyak menyerupai sifat bahan induknya Hardjowigeno, 1993. Hal ini menyebabkan tanah membutuhkan penambahan kapur dan bahan organik untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Respon varietas terhadap amandemen menunjukkan bahwa varietas memiliki perbedaan terhadap setiap jenis amandemen yang digunakan. Pada perlakuan tanpa amandemen, pupuk organik dan kapur, varietas Pioneer menunjukkan daun terluas, varietas Pioneer 23 menunjukkan daun terluas yang diikuti Pioneer 12, NK-22 dan Arjuna. Pertumbuhan daun seluruh varietas yang diuji semakin baik dengan perlakuan amandemen pupuk organik dan kapur, yang diikuti pupuk organik, dan kapur. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kedua amandemen tersebut lebih meningkatkan pertumbuhan daripada diberikan sendiri-sendiri. Pemberian kapur dapat meningkatkan basa-basa dan kejenuhan basa disertai turunnya KTK tanah Sagiman dan Pujianto, 1994; dan Suyadi 1995. Kandungan basa-basa yang tinggi dan sejumlah unsur hara mikro akan meningkatkan KB tanah, ketersediaan hara dan memperkecil pengaruh toksik dari asam fenolat. Universitas Sumatera Utara Perlakuan kapur dolomit dapat meningkatkan secara nyata hasil tanaman jagung bobot biji per tanaman dan jumlah tongkol per plot dan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung yaitu luas daun. Hal ini disebabkan karena kapur dolomit mengandung Ca dan Mg. Kedua unsur hara ini penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan Ca dan Mg yang tinggi pada kapur dolomit dapat meningkatkan pH tanah dan menyediakan Ca lebih banyak untuk tanaman. Secara fisiologis calsium terdapat sebagai calsium pectinaat pada lamela- lamela tengah dari dinding sel, endapan-endapan dari calsium oksalat, calsium karbonat, dan sebagai ion di dalam air sel. Fungsi ion calsium yang penting adalah mengatur permeabilitas dinding sel yang bersifat antagonis dengan peranan ion calsium adalah sebaliknya. Selain itu calsium juga berperan terhadap pertumbuhan ujung-ujung akar dan pembentukan bulu-bulu akar. Sedangkan peranan Mg pada tanaman adalah sebagai bagian dari klorofil maupun sebagai ion dalam air sel yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Pemberian kapur dolomit dapat meningkatkan pH tanah yang akan memacu proses dekomposisi bahan organik yang menghasilkan senyawa fosfat dan organik melalui proses dekomposisi yang lebih sempurna. Soepardi 1983 mengemukakan peranan P antara lain penting untuk pertumbuhan sel, pembentukan akar dan rambut akar. Disamping itu dengan pengapuran laju mineralisasi bahan organik dapat meningkat sehingga tanah memiliki aerasi yang baik dengan pemberian kapur, diduga hal ini menyebabkan meningkatnya N-NO - 3 . Universitas Sumatera Utara Tiga jenis varietas yang ditanam merupakan jenis jagung hibrida. Jagung hibrida merupakan hasil perkawinan antara kedua jenis jagung yang terdiri dari galur murni, sehingga terjadi perpaduan sifat unggul Riani et. al., 2001. Varietas hibrida mempunyai potensi hasil yang tinggi, daya adaptasi luas, pertumbuhan dan hasil tanaman lebih seragam, tahan penyakit bulai dan karat daun. Perbedaan penampilan fenotipe dari berbagai varietas hibrida perbedaan pada beberapa komponen pengamatan diakibatkan pengaruh genetik dan lingkungan. Gen-genyang beragam dari masing-masing varietas mempunyai karakter-karakter yang beragam pula. Lingkungan memberikan peranan dalam rangka penampakan karakter yang sebenarnya terkandung dalam gen tersebut. Penampilan suatu gen masih labil, karena masih dipengaruhi oleh faktor lingkungan sehingga sering didapatkan tanaman sejenis tapi dengan karakter yang berbeda. Setiap hibrida menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang beragam sebagai akibat dari pengaruh genetik dan lingkungan, di mana pengaruh genetik merupakan pengaruh keturunan yang dimiliki oleh setiap galur sedangkan pengaruh lingkungan adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh habitat dan kondisi lingkungan. Selanjutnya Sitompul dan Guritno 1995, menambahkan bahwa faktor genetis tanaman merupakan salah satu penyebab perbedaan antara tanaman satu dengan lainnya.

c. Respon Beberapa Varietas pada Berbagai Dosis Pupuk