5. Contoh tanah individu diambil dengan bor tanah, cangkul, atau sekop pada kedalaman 0 sampai 20 cm.
6. Contoh tanah individu yang diambil dengan dengan cangkul atau sekop usahakan sama banyaknya kedalamannya dan ketebalannya antara satu titik dengan titik
lainnya, misalnya ½ kg dari masing-masing titik. 7. Contoh-contoh tanah individu dari masing-masing titik dicampur dan diaduk
merata dalam ember plastik, jika ada sisa tanaman, akar atau kerikil dibuang. 8. Contoh tanah yang telah diaduk sampai homogen diambil sebanyak ½ sendok
stainless spatula, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, atau diambil tanah sebanyak 0,5 ml sesuai batas yang tertera pada tabung reaksi.
Berdasarkan uji PUTK akan diperoleh data kesuburan tanah yaitu :
1. pH H
2
O 2.
P-tersedia 3.
C-organik 4.
N-Total Penelitian II Pengelolaan Hara Parameter yang diamati adalah :
1. Total Luas Daun cm
2
Luas daun diukur dengan menggunakan leaf area meter. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman berumur 2, 4 dan 6 MST. Pengukuran luas daun dilakukan pada
tanaman sampel destruktif untuk setiap perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
2. Rasio tajukakar
Rasio tajukakar merupakan hasil dari bobot kering tajuk dibagi dengan bobot keirng akar. Bobot kering diperoleh dengan pengeringan oven pada suhu 70
C sampai bobotnya stabil. Bobot kering diukur pada umur 2, 4 dan 6 MST.
3. LAB Laju Asimilasi Bersih g cm
-2
hari
-1
Laju asimilasi bersih dinyatakan sebagai peningkatan bobot kering tanaman untuk setiap satuan luas daun dalam waktu tertentu. Harga LAB dihitung dengan
rumus Sitompul dan Guritno, 1995. Dari tanaman sampel yang ditetapkan pada setiap plot.
W
2
– W
1
Ln A
2
– Ln A
1
LAB = x A
2
– A
1
T
2
– T
1
Dimana :
W
1
dan W
2
= Total bobot kering tanaman pengamatan ke-1 dan ke-2. A
1
dan A
2
= Total luas daun pengamatan ke-1 dan ke-2. T
1
dan T
2
= Waktu pengamatan ke-1 dan ke-2.
4. LTR Laju Tumbuh Relatif g hari
-1
Laju tumbuh relatif dinyatakan sebagai peningkatan bobot kering tanaman untuk setiap satuan luas daun dalam waktu tertentu. Harga LTR dihitung dengan
rumus Sitompul dan Guritno, 1995. Dari tanaman sampel yang ditetapkan pada setiap plot.
Ln W
2
– Ln W
1
LTR = T
2
– T
1
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
W
1
dan W
2
= Bobot kering tanaman pengamatan ke-1 dan ke-2. T
1
dan T
2
= Waktu pengamatan ke-1 dan ke-2.
5. Serapan hara N Daun mgtan
Untuk mengetahui serapan N tanaman dilakukan analisis kadar N di laboratorium dengan metode Spectrophotometry pada umur 6 MST.
6. Serapan hara P Daun mgtan
Untuk mengetahui serapan P tanaman dilakukan analisis kadar P di laboratorium dengan metode Spectrophotometry pada umur 6 MST.
7. Serapan hara K Daun mgtan