Hal ini sesuai dengan Kuruseng dan Kuruseng 2008, yang menunjukkan pola intensifikasi dilakukan dengan penggunaan varietas unggul, penggunaan pupuk
yang cukup dan berimbang, Peningkatan produktivitas tanaman dengan penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan tetap memperhatikan aspek lingkungan,
termasuk pemenuhan kebutuhan haranya. Kebutuhan hara tanaman harus tetap terpenuhi dalam jumlah yang cukup dan
berimbang untuk meningkatkan kesuburan tanah, mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kualitas panen. Nitrogen N merupakan unsur hara esensil yang
banyak dimanfaatkan dalam praktek pertanian, karena berperan penting dalam meningkatkan produksi jagung, Nitrogen, Fosfor, dan Kalium di dalam tanah sering
menjadi unsur pembatas bagi tanaman jagung. Di daerah tropis dengan curah hujan tinggi ke tiga unsur tersebut sering kahat bagi tanaman jagung. Penggunaanpupuk
buatan antara lain urea sebagai sumber nitrogen, masih menjadi alternatif utama untuk mengatasi kekahatan hara Syafruddin et. al., 1997.
d. Respon Berbagai pengelolaan hara pada Berbagai Amandemen
Interaksi antara amandemen dengan pengelolaan hara menunjukkan bahwa kombinasi antara pupuk organik dengan dosis anjuran pemerintah menghasilkan
bobot biji pertanaman tertinggi, sedangkan yang terendah pada perlakuan kapur dengan dosis yang digunakan petani. Serapan N dan P tertinggi pada perlakuan
pupuk organik dan kapur dengan dosis PUTK, sedangkan serapan N dan P terendah pada perlakuan tanpa amandemen dengan dosis yang digunakan petani. Hal ini
menunjukkan bahwa tanah Inceptisol memerlukan penambahan pupuk organik dan
Universitas Sumatera Utara
pemberian pupuk sesuai dengan hasil analisis di lapangan untuk mendukung produksi jagung.
Dari hasil pengujian status kesuburan tanah dengan menggunakan PUTK diperoleh data bahwa Kecamatan Percut memiliki P sedang, K sedikit sedang, pH
agak masam 5-6, kebutuhan kapur 8 tetes1-2 ton, dan C-organik rendah; Desa Tumpatan Nibung memiliki P sedang, K sedikit sedang, pH agak masam 5-6,
kebutuhayan kapur 4- 8 tetes 750 kg, dan C-organik rendah; Desa Pasar Miring memiliki P sedang, K sedikit sedang, pH agak masam 5-6, kebutuhan kapur 4- 8
tetes 750 kg, dan C-organik tinggi. Dari ketiga daerah yang dievaluasi menunjukkan bahwa daerah Medan Estate
memiliki kesuburan yang terendah, memiliki kandungan hara K sedikit, pH agak masam, sehingga kebutuhan kapur lebih tinggi, dan juga membutuhkan bahan
organik yang banyak. Hal ini menjadi dasar penentuan lokasi penelitian. Lokasi tersebut perlu penambahan amandemen dan pengelolaan hara yang baik untuk
meningkatkan produksi jagung. Dalam penelitian ini diuji varietas dengan perlakuan amandemen dan pemberian hara untuk meningkatkan produktifitas jagung.
Penelitian dilakukan di Medan Estate yang memiliki kesuburan rendah sehingga dengan penambahan pupuk organik dan kapur dapat meningkatkan
kesuburan tanah. Pupuk organik memiliki peranan dalam meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah, hal ini dapat terlihat bahwa semakin tinggi bahan
organik maka struktur tanah akan terlihat semakin baik kemudian yang diikuti dengan meningkatnya KTK dalam tanah sehingga kapasitas tanah dalam menyediakan unsur-
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman akan tersedia dengan baik dan demikian
Universitas Sumatera Utara
maka organisme-organisme tanah akan beragam jenisnya dan berkembang dengan baik karena bahan organik adalah merupakan makanan organisme-organisme tanah
tersebut. Sedangkan pemberian kapur memiliki peranan dalam meningkatkan basa- basa dan kejenuhan basa disertai turunnya KTK tanah Sagiman dan Pujianto, 1994;
dan Suyadi 1995. Peningkatan pH tanah akibat pemberian kapur dolomit dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme tanah pada tanah yang menghasilkan asam-
asam organik sebagai hasil sekresi mikroba dan sangat berperanan dalam penurunan DHL tanah, mungkin melalui proses pengkhelatan anion dan kation yang berpotensi
meningkatkan kadar garam tanah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara pH tanah dengan DHL daya hantar listrik tanah berkorelasi negatip r=-0.58. DHL
tanah memberikan indikasi tentang jumlah elektrolit dalam larutan tanah artinya semakin tinggi nilainya semakin banyak pula garam terlarut dalam larutan tersebut.
Pemberian kapur dan bahan organik memperbaiki kondisi fisik, kimia dan biologi tanah. Perbaikan sifat tanah tersebut akan mempengaruhi penyerapan unsur
hara yang diberikan. Pemberian pupuk berdasarkan PUTK sesuai dengan kondisi kesuburan tanah didukung oleh kondisi tanah yang cukup baik dengan penggunaan
amandemen sehingga lebih mendukung pertumbuhan dan produksi jagung pada tanah inceptisol.
e. Respon Beberapa Varietas terhadap Dosis Pupuk dan Amandenem