BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Obesitas
ditentukan dengan menggunakan Indeks Masa Tubuh IMT atau Body Mass Index BMI, yaitu perbandingan berat badan dalam kilogram dengan kuadrat
tinggi badan dalam meter. Pada tahun 2005, sekitar 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami overweight dan sekurang-kurangnya 400 juta
diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta di antaranya obesitas. Pada
tahun 2005, sekurang-kurangnya 20 juta anak-anak usia di bawah 5 tahun di dunia mengalami overweight World Health Organization, 2006.
Obesitas merupakan epidemik yang terus berkembang di Amerika Serikat. Sejak tahun 1960 sampai 2006, persentase obesitas pada orang dewasa berumur
di atas 20 tahun bertambah menjadi dua kali lipat, meningkat dari 13 menjadi 34 Center for Disease Control, 2009. Data dari survey The National Health
and Nutrition Examination Survey NHANES menunjukkan bahwa prevalensi obesitas telah meningkat, yaitu dari 5.0 menjadi 12.4 untuk anak-anak usia 2-
5 tahun, 6.5 sampai 17 untuk anak-anak usia 6-11 tahun, dan 5 sampai 17,6 untuk anak-anak usia 12-19 tahun Center for Disease Control, 2006.
Peningkatan prevalensi obesitas tidak saja menjadi masalah di negara yang pendapatannya tinggi tetapi juga telah terjadi pada negara berpendapatan
sedang dan rendah terutama di daerah perkotaan World Health Organization, 2006. Berkaitan dengan obesitas pada tahun pertama kehidupan sampai usia 5-6
tahun, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas pada tahun 1989 di perkotaan terdapat 4,6 anak laki-laki dan 8 anak perempuan yang menderita
obesitas. Bila menurut Yussac et al 2007, prevalensi obesitas pada tahun 1997 di 27 propinsi adalah 4,6. Menurut data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas
tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia ≥ 15
Universitas Sumatera Utara
tahun pada laki-laki sebesar 13,9 dan pada perempuan sebesar 23,8, sedangkan prevalensi berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun pada laki-
laki 9,5 dan pada perempuan 6,4. Angka ini hampir sama dengan estimasi World Health Organization sebesar 10 pada anak usia 5-17 tahun Depkes,
2007. Obesitas pada anak berpotensi untuk mengalami berbagai penyebab
kesakitan dan kematian menjelang dewasa World Health Organization, 2006. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas
akan menjadi orang dewasa yang obesitas juga Yussac et al, 2007. Whitaker et al 1997 dalam Grummer-Strawn dan Mei 2004 menemukan sekitar 80 anak-
anak usia 10-15 tahun yang overweight akan menjadi obesitas pada umur 25 tahun.
Obesitas akan menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius dan merupakan resiko mayor untuk mengalami penyakit-penyakit kronik seperti
penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan muskuloskeletal dan beberapa kanker World Health Organization, 2006. Obesitas berhubungan dengan
berbagai macam masalah kesehatan pada masa anak-anak dan merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang penting pada masa dewasa.
Masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja obesitas adalah gangguan kardiovaskular hiperkolestolemia, dislipidemia dan
hipertensi, gangguan sistem endokrin hiperinsulin, resistensi insulin, diabetes mellitus tipe 2, gangguan menstruasi dan gangguan status mental depresi, rasa
percaya diri yang rendah American Academy of Pediatrics, 2003. Maka pencegahan obesitas pada anak-anak sangat penting untuk pencegahan jangka
panjang penyakit kronis. Keadaan lingkungan dan perilaku sangat berperan penting dalam
mencegah obesitas, maka pencegahan sedini mungkin merupakan cara yang penting dalam mencegah obesitas Miller et al, 2004. Program pencegahan
dengan menggalakkan pemberian ASI Air Susu Ibu dan aktivitas fisik serta mengurangi konsumsi minuman yang manis dan waktu menonton televisi
sangatlah menjanjikan Gillman, 2002. Gillman 2001 dalam Grummer-Strawn
Universitas Sumatera Utara
dan Mei 2004 mendapatkan angka overweight yang sangat tinggi ditemukan pada anak-anak usia 4 tahun yang tidak diberi ASI atau yang hanya diberi ASI
selama kurang dari 1 bulan, kejadian overweight semakin menurun dengan bertambahnya pemberian ASI dalam durasi yang lama. Pemberian ASI
menunjukkan penurunan resiko obesitas yang bermakna pada anak-anak usia 39 sampai 42 bulan Armstrong dan Reilly, 2002. Nguyen 2005 mengatakan
hipotesis bahwa ASI dapat memberikan efek protektif terhadap obesitas telah didukung oleh banyak bukti epidemiologik.
Menurut Birch dan Fisher 1998 dalam Grummer-Strawn dan Mei 2004 ada beberapa kemungkinan mekanisme biologik yang berhubungan dengan lama
durasi pemberian ASI dengan menurunnya resiko terjadinya obesitas. Von kries, et al 1999 menyimpulkan bahwa pemberian ASI menurunkan resiko obesitas
pada anak-anak usia sekolah, efek ini lebih disebabkan kepada komposisi ASI dibandingkan dengan gaya hidup. Pemberian ASI merupakan cara yang
sederhana serta memiliki efek samping yang rendah dalam mencegah obesitas yang paling memungkinkan untuk digalakkan.
1.2 Rumusan Masalah