proses pewarisan dari generasi tua kepada generasi muda secara terus menerus. Lewat proses enkulturasi dan sosialisaai tiap individu
membiasakan diri dalam apa yang patut dimakan Puslitbang Gizi Depkes RI,1985 dalam Kholifah 2008.
Kebudayaan setempat dan kebisaan dalam keluarga mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu Mutmainnah,
2010. Dan jenis makanan tambahan lain yang biasa diberikan adalah buah pisang lumat, bubur bayi, dan nasi yang dilumatkan bersama pisang
Kholifah, 2008; Chairani 2013.
2.2.5 Pendidikan Ibu
Soerjono Soekanto dalam Kasnodihardjo, dkk 1996 dalam Hidayat 2013 mengemukakan bahwa pendidikan akan memberikan kesempatan
kepada orang untuk membuka jalan fikiran dalam menerima ide-ide atau nilai-nilai baru.
Sedangkan
menurut Kusmiati pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan makin mudah seseorang menerima
dan mendapatkan informasi melalui berbagai media. Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan mutu hidup
manusia. Secara umum pendidikan meningkatkan keperibadian manusia, aspek jasmani, aspek rohani, pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
rangka menciptakan kepribadian yang mantap dan mandiri. Dari hasil penelitian Ginting, et al 2012, Ibu yang mempunyai
tingkat pendidikan dalam kategori “rendah” sebanyak 29 orang, 21 orang
72,4 diantaranya telah memberikan MP-ASI dini kepada bayi usia 6 bulan. Sedangkan ibu yang mempunyai tingkat pendidikan dalam kategori
“tinggi”, hanya 47 orang 66,2 yang telah memberikan MP-ASI dini kepada bayinya. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,360 p0,05 maka
dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan.
Akan tetapi, hasil analisis ini berbeda dengan hasil penelitian Kingsley E. Agho di Nigeria, yang menyatakan bahwa ada pengaruh
tingkat pendidikan ibu terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan. Kingsley E. Agho, mengatakan bahwa ibu yang memiliki tingkat
pendidikan rendah memiliki risiko lebih besar untuk memberikan MP-ASI dini kepada bayinya. Hal ini didukung oleh pernyataan Suradi 2004,
bahwa pada ibu yang berpendidikan tinggi ia lebih sadar akan keunggulan ASI dan dampak dari pemberian MP-ASI secara dini dan menimbulkan
motivasi yang kuat pada diri ibu. Menurut Suhardjo 1992, semakin tinggi pendidikan dapat
menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan bayi menderita kurang gizi tertentu karena konsentrasinya dalam ASI menurun jumlahnya
sehingga ibu cenderung memberikan makanan tambahan.
2.4.6 Pekerjaan Ibu