72,4 diantaranya telah memberikan MP-ASI dini kepada bayi usia 6 bulan. Sedangkan ibu yang mempunyai tingkat pendidikan dalam kategori
“tinggi”, hanya 47 orang 66,2 yang telah memberikan MP-ASI dini kepada bayinya. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,360 p0,05 maka
dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan.
Akan tetapi, hasil analisis ini berbeda dengan hasil penelitian Kingsley E. Agho di Nigeria, yang menyatakan bahwa ada pengaruh
tingkat pendidikan ibu terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan. Kingsley E. Agho, mengatakan bahwa ibu yang memiliki tingkat
pendidikan rendah memiliki risiko lebih besar untuk memberikan MP-ASI dini kepada bayinya. Hal ini didukung oleh pernyataan Suradi 2004,
bahwa pada ibu yang berpendidikan tinggi ia lebih sadar akan keunggulan ASI dan dampak dari pemberian MP-ASI secara dini dan menimbulkan
motivasi yang kuat pada diri ibu. Menurut Suhardjo 1992, semakin tinggi pendidikan dapat
menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan bayi menderita kurang gizi tertentu karena konsentrasinya dalam ASI menurun jumlahnya
sehingga ibu cenderung memberikan makanan tambahan.
2.4.6 Pekerjaan Ibu
Dari hasil penelitian Ginting 2012, menurut status pekerjaan, dari 71 orang ibu yang bekerja, 56 orang 78,9 diantaranya telah memberikan
MP-ASI dini kepada bayi usia 6 bulan. Sedangkan ibu yang tidak bekerja,
hanya 12 orang 41,4 yang telah memberikan MP-ASI dini kepada bayinya. Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,001 maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh secara bermakna antara status pekerjaan ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan. Hasil analisis
diperoleh pula nilai RP=1,91, artinya ibu yang bekerja mempunyai risiko sebesar 1,91 kali untuk memberikan MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan.
Beberapa hasil penelitian terdahulu diantaranya penelitian Jane A Scott dkk. di Perth Australia; Kok Leong Tan di Peninsular Malaysia; dan juga
hasil penelitian Wahyu, menyatakan bahwa ada pengaruh status pekerjaan ibu terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan.
2.4.7 Pengalaman Ibu
Pengalaman kata dasarnya ”alami” yang artinya mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menghadapi, menyeberangi,
menanggung, mendapat, menyelami, mengenyam, menikmati, dan merasakan Endarmoko, 2006.
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu Sudijono, 2012. Pengalaman ibu saat memberi makanan
pendamping ASI pada anak pertama dapat mempengaruhi pemberian MP- ASI untuk anak selanjutnya Susila, 2005.
2.4.8 Dukungan Orang Terdekat
Pada dasarnya, siapapun yang berada dekat dan sering berinteraksi dengan ibu menyusui, sangat berpotensi untuk memberikan dukungan, baik
dukungan emosional maupun dukungan praktek WHO,2004. Peran anggota keluarga, seperti orang tua dan mertua terhadap
berhasil tidaknya subyek memberikan ASI eksklusif sangat besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek yang tinggal serumah dengan ibu
nnenek mempunyai peluang sangat besar untuk memberikan MP-ASI dini pada bayi Roesli, 2005 dalam Afifah, 2007. Hal ini sejalan dengan
penelitian Chairani 2013, di mana hampir dari semua informan yang memberikan MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan dipengaruhi oleh
dukungan suami, ibu, ibu mertua ataupun temannya.
2.4.9 Riwayat Antenatal Care ANC