Arsitektur Berkelanjutan Memberi Warna 1 Arsitektur Simbiotik

FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 terjadi, seperti yang dikemukakan oleh Susannah Hagan dalam bukunya, Taking Shape: a New Contract between Architecture and Nature. “ Salah satu alasan mengapa arsitektur simbiotik erat hubungannya dengan modernisasi dan arus kecanggihan teknologi adalah kemudahan perhitungan dampak lingkungan di dalam maupun di sekitar bentukan-bentukan orthogonal dan regularisasi yang mencerminkan Internastional Style yang mewakili sekolah berbasis teknik”. 5 Sebuah gagasan desain dalam dunia arsitektur yang mampu berkembang, beradaptasi dan berevolusi mengikuti perubahan era dan pola pikir masyarakat sehingga tidak ditinggalkan dan mampu bertahan selamanya, sebuah gagasan desain yang menggambarkan secara detail tentang bagaimana manusia berinteraksi dan mengapresiasi alam, bagaimana manusia sangat bergantung pada alam sebagai landasannya dan sebagai sumber penghidupannya merupakan arsitektur yang sejati.

3.2.2 Arsitektur Berkelanjutan

“ Arsitektur lingkungan sekarang lebih dikenal sebagai arsitektur berkelanjutan yang dulunya dikenal sebagai arsitektur hijau.ketidakjelasan dan makna ambigu yang dimiliki oleh kata “berkelanjutan” menyebabkan makna dari 5 Susannah Hagan, Taking Shape: a New Contract between Architecture and Nature, Oxford: Architectural Press, Butterworth-Heinemann, 2001, hlm:149. Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 “arsitektur berkelanjutan” menjadi setara ketidakjelasannya dan keambiguannya. 6 Arsitektur berkelanjutan sampai saat ini masih sangat sulit untuk diinterpretasikan baik secara teoritis maupun praktis. Menurut saya, arsitektur berkelanjutan merupakan sebuah gagasan desain yang dinamis dan mampu mendukung upaya manusia dalam melestarikan dan memperbaiki alam juga meningkatkan taraf kualitas hidup manusia modern. Namun, pada kenyataannya, arsitektur berkelanjutan ini sendiri termasuk sulit diterapkan dalam desain. Diperlukan riset yang mendalam untuk mendapatkan desain yang benar-benar dapat dikategorikan sebagai desain yang berkelanjutan. Untuk menghasilkan sebuah bangunan yang berkelanjutan, para praktisi dibidang properti mengatakan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk sebuah bangunan yang ramah lingkungan sangatlah tinggi. Arsitektur berkelanjutan merupakan sebuah gagasan desain yang mampu memberikan keseimbangan ekosistem kawasan. Bagaimana sebuah bangunan tidak “melukai tanah” dengan desain pondasinya, bagaimana pola ruang dalam bangunan menghasilkan hubungan timbal-balik antara ruang dalam dan ruang luar secara positif, dan bagaimana sebuah bangunan menjadi objek yang mampu memperindah wajah lingkungannya tanpa menghilangkan citra asli kawasan tersebut. Tradisi dan filosofi hidup tercermin pada arsitektur berkelanjutan, 6 Ibid., hlm:3. Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 sehingga tidak hanya berfokus pada pelestarian alam sebagai sumber kehidupan, namun juga mempertahankan kesakralan budaya sebagai esensi hidup dan identitas diri manusia itu sendiri. Arsitektur tidak lepas dari manusia, lingkungan binaan dan ekonomi. Faktor ekonomi tidak dapat diabaikan dalam merealisasikan sebuah bangunan ataupn kawasan yang bertemakan arsitektur berkelanjutan. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahan baku konstruksi yang tersedia di alam semakin langka dan semakin menurun kualitasknya akibat aktifitas modernisasi yang dilakukan oleh manusia. Inovasi menuntut waktu dan biaya. Bahan baku alternatif tidak serta- merta dapat dipakai. Untuk itu, diperlukan riset yang berkesinambungan untuk menghasilkan bahan baku konstruksi yang berkualitas baik dan juga semakin murah. Arsitektur berkelanjutan sampai saat ini masih terus dikembangkan dan disempurnakan, sesuatu yang tidak akan ada titik henti karena alam berubah dan ilmu pengetahuan terus berkembang dan tidak ada habisnya. Terobosan baru mengenai arsitektur berkelanjutan akan terus hadir sepanjang masa, menghasilkan gagasan dinamis yang mendukung pelestarian dan perbaikan bumi pada hakikatnya, bila dilaksanakan dengan benar. Contoh kasus bangunan berkelanjutan yang dinilai berhasil yaitu restoran Son La karya Vo Trong Nghia. Sebuah restoran yang terletak di Provinsi Son La, Vietnam yang hanya dapat diakses melalui kota Hanoi dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 mobil dan ditempuh selama 7 jam perjalanan. Keterbatasan yang diakibatkan oleh sulitnya medan menuju lokasi akhirnya memberikan ide bagi tim arsitek restoran ini untuk menggunakan bambu yang tumbuh di area tersebut juga batu-batu yang terdapat di area tersebut menjadi bahan baku utama konstruksi restoran ini. Restoran ini merupakan bangunan multi massa yang terdiri atas delapan massa bangunan berlantai dua yang buat dengan kombinasi bambu dan batu sebagai struktur bangunan yang memiliki konsep semi terbuka ini. Untuk menyesuaikan bangunan dengan iklim tropis yaitu musim hujan dan musim kemarau, ditambah lagi dengan karakteristik iklim yang cenderung memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, tingkat curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang cenderung panas, maka bangunan restoran ini menyediakan dua alternatif ruang makan, yaitu sebuah ruang makan terbuka dan ruang makan yang menyediakan fasilitas pendingin ruangan. Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 Gambar 3.1. Restoran Son La karya Vo Trong Nghia Sumber: ecobooks.greenharmonyhome.com Material utama sebagai kolom struktur dari restoran ini disebut bambu luong,yaitu bambu dosmestik yang dapat tumbuh hingga delapan meter panjangnya. Bambu-bambu ini kemudian disusun membentuk formasi grid silang yang memberikan pencitraan seakan kita berada di tengah-tengan hutan bambu. Material untuk restoran ini dipersiapkan dengan menggunakan metode tradisional Vietnam yaitu dengan merendam batang-batang bambu di dalam lumpur kemudian diasapi. Penyambungan bambu-bambu ini juga menggunakan teknik tenun tradisional Vietnam menggunakan tali dan pasak. Batu yang digunakan sebagai material struktur didapatkan dari radius sepuluh kilometer dari lokasi pembangunan. Untuk atap dari restoran ini, arsitek memilih menggunakan atap jerami yang diberikan lapisan plastik agar kedap air. Pada bagian pintu masuk restoran, terdapat anak tangga dengan kolam dibawahnya dan kita dapat melihat ratusan pohon buah persik yang ditanam di sekitar restoran tersebut. Berdasarkan studi kasus kali ini saya dapat melihat bahwa sebuah kemewahan tidak harus selalu menggunakan material mahal sekelas marmer. Ternyata bahkan material ringan seperti bambu dan batu-batuan biasa yang ada disekitar kita pun dapat memberikan efek yang sama bagusnya dengan material mahal. Kecenderungan kita melihat material alami seperti bambu dan batu-batuan Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 biasa yang memang tidak dipungkiri terkesan sangat ringan juga harus mulai kita ubah. Restoran Son La di Vietnam ini merupakan salah satu contoh bagaimana penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan yang diartikan sebagai pembangunan ramah lingkungan dan hemat energi dalam pengertiannya secara umum. Penghematan energi bahan bakar dan penghematan waktu pembangunan dengan cara memanfaatkan material alternatif yang sudah disediakan alam sekitar menjadi sebuah standar yang harus mampu dicapai oleh sebuah bangunan yang mengusung tema arsitektur berkelanjutan. Arsitektur simbotik dan arsitektur berkelanjutan masih akan terus berkembang seiiring dengan zaman yang akan terus berubah. Dalam hal ini, saya juga tidak dapat menjabarkan seperti apa arsitektur simbiotik dan arsitektur berkelanjutan yang ideal. Secara umum, arsitektur merupakan penyeimbang antara manusia dengan ekosistemnya. Arsitektur menjadi pencitraan akan kemampuan manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan juga mewakili budaya yang menjadi esensi kehidupan setiap individu. Maka, sepanjang manusia tetap ada, arsitektur juga akan terus berkembang secara dinamis, berkesinambungan dan konstan selayaknya proses simbosis yang terus ada dalam siklus hidup manusia. Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066

3.2.3 Spirit of Place