Pendidikan Vokasi di Indonesia

FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 diterbitkanlah larangan perluasan perkebunan karet. Pajak ekspor karet dinaikkan hingga 50 dari hasil produksi. Pasca PD II, permintaan produksi karet kembali meningkat. Penanaman karet secara tradisional dimulai pada tahun 1980 di beberapa wilayah di Sumatera Selatan. Keterbatasan pengetahuan petani akan budidaya tanaman karet menyebabkan terjadinya pembukaan lahan secara besar-besaran. Hal ini dikarenakan petani lebih memilih melakukan penanaman pohon baru dibandingkan peremajaan pohon karet tua. Tahun 1990-an budidaya tanaman kelapa sawit mulai dipopulerkan oleh perusahaan perkebunan besar. Perkebunan kelapa sawit mulai menggeser popularitas perkebunan karet. Banyak petani karet yang mulai mengalihfungsikan lahan perkebunan karetnya menjadi perkebunan kelapa sawit. Walaupun demikian, pertumbuhan perkebunan karet terus menunjukkan peningkatan hingga saat ini. Perkembangan teknologi dan pendidikan pertanian merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan kuantitas dan kualitas produksi karet di Indonesia.

2.2.2. Pendidikan Vokasi di Indonesia

UU tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada tercapainya cita-cita pendidikan yang ideal dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat. Secara umum, ada 2 hal yang memperngaruhi pendidikan nasional yaitu, kebijakan politik dan dinamika sosial. Kebijakan politik yang berkenaan dengan penyusunan sistem pendidikan nasional terjabar pada UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003. Gambar 2.2. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 sumber: Paradigma Baru Pendidikan Vokasi, 2012 Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 membedakan sistem pendidikan nasional menurut satuan pendidikan, jalur pendidikan, jenis pendidikan, dan jenjang pendidikan. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses belajar- mengajar di sekolah dan di luar sekolah. Penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan. Sebaliknya, penyelenggaraan pendidikan luar sekolah dilaksanakan tanpa harus berjenjang dan berkesinambungan. Sistem pendidikan nasional memiliki dua alur pendidikan yaitu, alur pendidikan akademik dan alur pendidikan profesional. Alur pendidikan akademik bertujuan untuk mempersiapkan kompetensi akademis peserta didik dalam rangka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di sisi lain, pendidikan profesional mempersiapkan peserta didik untuk berkompetensi dalam bidang keahliannyayang berorientasi kepada dunia kerja. Dalam sistem pendidikan yang berorientasi kepada dunia kerja, terdapat dua istilah yaitu, pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didiknya untuk memiliki pekerjaan dibidang tertentu. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didiknya untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan yang setara dengan program sarjana. Sapto Kuntoro sebagaimana dikutip Soeharsono 1989, menggambarkan hubungan antara jenjang pendidikan di sekolah dengan ketenagakerjaan sebagai sebuah piramida Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 Gambar 2.3. Piramida Ketenagakerjaan dan Jenjang Pendidikan Sekolah sumber: Paradigma Baru Pendidikan Vokasi, 2012 Salah satu fenomoena yang terjadi di era globalisasi adalah terjadinya perdagangan bebas. Menurut Marzuki Usman 2005, tahun 2020 merupakan permulaan dari globalisasi secara total. Fenomena perdagangan bebas ini mengindikasikan bahwa tenaga kerja dengan kualifikasi profesional sangat dituntut. Perubahan ekonomi dunia yang sangat cepat ini diimbangi pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat. M. Hatta Rajasa 2008 menyebut bahwa pada awal abad 21 era informasi atau era digital telah tumbuh dengan sangat cepat namun kemudian, tahap demi tahap mulai bergeser ke era pengetahuan. Pada era pengetahuan ini, ilmu pengetahuan merupakan Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066 sumber daya utama dalam kegiatan ekonomi. Dominasi ekonomi yang terjadi saat ini kita kenal sebagai ekonomi berbasis pengetahuan atau yang sering disebut ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif ditopang oleh keunggulan budaya, seni dan inovasi teknologi. 2 Jika dikaitkan dengan tantangan yang dihadapi dalam abad 21 terhadap dunia pendidikan, Wagner 2008 berpendapat bahwa akan terjadi tiga transformasi mendasar, yaitu: 3 1. Evolusi yang cepat dalam era ekonomi kreatif yang akan mempengaruhi dunia kerja 2. Terjadinya perubahan mendadak terhadap ketersediaan informasi yang tadinya terbatas menjadi informasi yang berkelanjutan dan melimpah 3. Terjadinya kenaikan dampak penggunaan media dan teknologi terhadap generasi muda Pendapat tersebut selaras dengan pernyataan Power 1999 bahwa pendidikan vokasi merupakan jenjang pendidikan yang berhubungan langsung dengan kemajuan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan bagi orang- orang yang bekerja dibidang rekayasa dan jasa. Kondisi ini memperlihatkan peran besar pendidikan vokasi sebagai jalan keluar pemenuhan tuntutan masyarakat pada era ekonomi kreatif. 2 Prof.Dr.Her i arto “ofya dkk, Paradig a Baru Pe didika Vokasi , eprints.uny.ac.id, diakses 18 Juli 2015, hlm: 1-4. 3 Ibid., hlm: 5. Universitas Sumatera Utara FINDING THE GLASSBOX OF WONDER Helen Kartika 110406066

2.3. Menandai Titik