FINDING THE GLASSBOX OF WONDER
Helen Kartika 110406066
3.2.6 Karakter Tema
Karakter yang dimiliki oleh tema arsitektur yang diangkat pada kasus Perancangan Arsitektur 6 adalah keserempakan, kedinamisan, transparansi,
keberagaman sisi dan fleksibilitas yang sugestif. Desain memahami konteks tradisi bukan sebagai hal yang harus mendominasi bentuk melainkan sebagai
penuntun atau materi dasar pencarian bentukan desain. Langgam tidak terikat pada satu trend yang popular di suatu masa melainkan terbentuk oleh karakter,
manusia yang beraktivitas di dalamnya dan perilaku.
3.3. Memberi Wujud
Penerapan tema ke dalam desain terlihat pada denah, massa bangunan, mengadaptasi bentukan dasar denah rumah adat Nias Utara, Omo Hada yang
berbentuk oval. Komposisi bentukan massa dasar merupakan perpaduan massa persegi panjang sebagai bangunan fungsi utama, massa setengah silinder sebagai
ruang komunal dan sebuah bentukan setengah kubah sebagai selubung kebun botani kecil. Perpaduan gedung kampus dan rumah kaca sebagai koridor tengah
merupakan pencitraan hubungan interaksi antara subjek dan objek belajar. Orientasi Timur-Barat bangunan dengan keterbukaan struktur memungkinkan
pertukaran udara alami yang bebas dan kondisi pencahayaan yang baik di dalam bangunan.
Universitas Sumatera Utara
FINDING THE GLASSBOX OF WONDER
Helen Kartika 110406066
3.4. Mencari Padanan
Imajinasi dan ide merupakan penjelmaan dari hal-hal yang pernah kita lihat sebelumnya. Dalam proses desain perancangan arsitektur 6, inspirasi desain
didapatkan melalui studi banding bangunan dengan tema sejenis yaitu Evergreen Brick Works oleh arsitek Diamond Schmitt. Kasus perancangan Evergreen Brick
Works mengambil lokasi di sebuah kawasan industri yang telah terbengkalai di Kota Toronto, Kanada. Kawasan yang tidak terurus tersebut diubah menjadi
sebuah kawasan landmark komunal berbasis ekologi yang memberikan pengalaman desain alam yang berpadu dengan kawasan kota. Kawasan ini
merupakan satu-satunya kawasan yang mendapatkan sertifikat LEED Platinumdi jantung kota tersebut. Kawasan Evergreen Brick Works mencakup pusat
penerimaan pengunjung, ruang terbuka, retail, kantor administrasi dan sebuah ruang kerja bagi program kerjasama.
Gambar 3.2. Eksterior bangunan Evergreen Brick Works
Sumber: src.holcimfoundation.org
Universitas Sumatera Utara
FINDING THE GLASSBOX OF WONDER
Helen Kartika 110406066
Mengambil alih fungsi sebuah bangunan bekas pabrik batu bata, proyek ini menggabungkan bangunan bersejarah dengan modernitas desain. Struktur dinding
bata, atap baja dan metal yang menjadi struktur asli bangunan tetap dipertahankan. Fungsi-fungsi publik seperti ruang kelas dan ruang serbaguna berada pada lantai
dasar. Pada lantai inilah kesan klasik dari struktur lama bangunan masih sangat jelas terlihat.
Lantai dua bangunan terdapat balkon tertutup yang mengisi kekosongan ruang antara dinding bata asli dengan lantai kantilever diatasnya. Balkon
memberikan akses menuju ruang kelas di lantai dua dan kantor di lantai tiga yang secara bersamaan memberikan pemandangan kawasan pabrik batu bata dan pusat
penerimaan pengunjung. Penghargaan LEED diberikan berkat strategi desain yang mengandalkan teknologi insulasi untuk mengontrol panas dan dingin udara di
dalam bangunan. Desain juga berhasil mengurangi pemakaian pendingin udara dengan cara memperbanyak ventilasi udara di bangunan. Keistimewaan lainnya
adalah konsep konservasi air dengan penggunaan low-flush toilet dan pemanenan air hujan, adanya menara pendingin dan sistem ventilasi matahari.
Universitas Sumatera Utara
FINDING THE GLASSBOX OF WONDER
Helen Kartika 110406066
Gambar 3.3. Ruang terbuka Evergreen Brick Works
Sumber: torontomomnow.com
Evergreen Brick Works mengintegrasikan 16 unit bangunan tua bersejarah diatas lahan seluas 4.6 Ha. Fungsi bangunan pada saat ini adalah area edukasi bagi
anak-anak dan dewasa, pasar tradisional, pusat pembibitan, kebun dan habitat hewan liar, museum industri dan perkantoran.
Gambar 3.4. Pasar Tradisional Evergreen Brick Works
Sumber: dsai.ca
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
MENELUSUR KE SETIAP SUDUT
Universitas Sumatera Utara
FINDING THE GLASSBOX OF WONDER
Helen Kartika 110406066
BAB IV MENELUSUR KE SETIAP SUDUT
Berpetualang mencari sesuatu yang menjadi misteri, semakin dekat semakin nyata pandangan kita. Satu per satu selubungnya tersingkap dan mengurai fakta
yang terdapat di dalamnya. Dalam kasus Perancangan Arsitektur 6, proses desain menjalani tahap analisa berupa analisa fungsional dan analisa tapak sebagai
metode penyelesaian masalah perancangan kampus D-2 Jurusan Budidaya Tanaman Karet AKNIRA.
4.1. Mempelajari Yang Nyata 4.1.1. Analisa Jenis Kegiatan
1. Kegiatan utama:
Belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling dominan, dimana kegiatan ini merupakan alasan bangunan kampus ini dirancang. Kegiatan
lain yang banyak berperan adalah interaksi sosial dan praktikum 2.
Kegiatan administrasi penunjangservis: Merupakan kegiatan pengelolaan operasional kampus seperti keamanan,
keuangan, administrasi pendidikan, pengelolaan bangunan, mekanikal elektrikal, servis, dll
3. Kegiatan pelengkap seperti ibadah, makan, kegiatan organisasi mahasiswa,
dan pengerjaan tugas pribadi
4.1.2. Analisa Pengelompokan Sifat Ruang
Universitas Sumatera Utara