cet. ke-1, h. 98 Fungsi Kecerdasan Spiritual

Berkaitan dengan hal tersebut seseorang harus dapat menjaga agar kecerdasan spiritual tetap terjaga bahkan dapat meningkatkan kecerdasan spiritual. Terdapat tujuh langkah praktis mendapatkan kecerdasan spiritual lebih baik, diantaranya: a. Menyadari di mana saya sekarang. b. Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin berubah. c. Merenungkan apakah pusat saya sendiri dan apa motivasi saya yang paling dalam. d. Menemukan dan mengatasi rintangan. e. Menggali banyak kemungkinan untuk melangkah maju. f. Menetapkan hati saya pada sebuah jalan. g. Tetap menyadari bahwa ada banyak jalan. 27 Di samping itu Zohar dan Marshall, mengemukakan beberapa indikator dari kecerdasan spiritual yang tinggi, yaitu: a. Kemampuan untuk menjadi fleksibel b. Derajat kesadaran diri yang tinggi c. Kecakapan menghadapi dan menggunakan serangan d. Kecakapan menghadapi dan menyalurkanmemindahkan rasa sakit e. Kualitas untuk terilhami oleh visi dan nilai f. Enggan melakukan hal yang merugikan g. Kecenderungan melihat hubungan antar hal yang berbeda keterpaduan h. Ditandai oleh kecenderungan untuk bertanya mengapa, mencari jawaban mendasar. 28 Spiritual berhubungan dengan batin atau rohani manusia. “Spiritual adalah proses oleh akal-budi manusia dalam upaya mencapai dan memahami Tuhan yang menciptakannya. Dengan perkataan lain, spiritual adalah proses pencarian jati diri dalam hubungannya dengan sang Pencipta dan berperilaku berdasarkan jati diri tersebut”. 29 Karena jika dalam menjalani kehidupan ini tidak pernah memiliki rasa untuk mencari jati diri, 27 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir…, h. 231 28 Nana Syaodih Sukmadinata, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2003, cet. ke-1, h. 98

29 Syahmuharnis dan Hary Sidharta, TQ: Transcendental Quotient Kecerdasan Diri Terbaik, Jakarta: Republika, 2006, cet. ke-1, h. 42 maka yang ada hanyalah meniti hidup seperti berjalan tanpa arah dan tanpa tujuan, segala tindak tanduknya tidak dapat terkendali.

4. Fungsi Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah “kecerdasan yang bersumber dari jiwa, atau hati nurani yang beroperasi dalam pusat otak manusia. Dalam bahasa ibrani, “hati nurani”, memiliki kata yang sama dengan kata pedoman, yang tersembunyi, kebenaran batin yang tersembunyi dari jiwa”. 30 Oleh karena itu fungsi kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, antara lain: a. Kecerdasan yang digunakan dalam masalah eksistensial, yaitu ketika kita secara pribadi merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran, dan masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan. b. Kecerdasan menjadikan kita sadar bahwa kita memiliki masalah eksistensial dan membuat kita mampu mengatasinya, karena kecerdasan spiritual memberi kita semua rasa yang dalam menyangkut perjuangan hidup. c. Kecerdasan yang membuat manusia mempunyai pemahaman tentang siapa dirinya dan apa makna segala sesuatu baginya dan bagaimana semua itu memberikan suatu tempat di dalam dunia kepada orang lain dan makna-makna mereka. d. Kecerdasan spiritual sebagai landasan bagi seseorang untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Karena, kecerdasan merupakan puncak kecerdasan manusia. e. Kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Sehingga manusia menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, berani, optimis dan fleksibel. Karena ia terkait langsung dengan problem-problem eksistensi yang selalu ada dalam kehidupan. f. Kecerdasan yang dapat memberikan rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi degan pemahaman sampai 30 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan …, h. 4 batasnya. Karena dengan memiliki kecerdasan spiritual memungkinkan seseorang bertanya apakah saya ingin berada pada situasi atau tidak. Intinya kecerdasan spiritual berfungsi untuk mengarahkan situasi. g. Kecerdasan yang dapat menjadikan lebih cerdas secara spiritual dalam beragama. Sehingga seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi tidak berpikiran eksklusif, fanatik, dan berprasangka. 31 Pada hakekatnya, manusia merupakan makhluk yang mencari makna Spiritual Quotient inilah sebagai pusat pemberi makna yang aktif dan menyatukan diri. Adanya “rasa ber-Tuhan” pada diri manusia itu tidak disikapi sebatas mitos belaka atau gagasan-gagasan spekulatif saja. Fungsi ini mencakup hal-hal yang bersifat supernatural dan religius, yang menurut beberapa penelitian “bersumber” dari dalam otak manusia. Fungsi ini hendak menegaskan bahwa “keberadaan Tuhan” adalah sesuatu yang sesungguhnya tidak perlu dipermasalahkan. “Keberadaan Tuhan” sedikitnya, ditampakkan dalam kesempurnaan jalinan “Tuhan” direduksi sampai bentuk seluler persarafan manusia atau tingkat terendah dalam wujud materi sebagaimana diyakini oleh para materialis. 32 Dari fungsi kecerdasan spiritual di atas dapat disimpulkan, bahwa kecerdasan spiritual sebenarnya menepis pribadi yang telah terbelah, sebaliknya mengantarkan orang pada pribadi yang utuh, holistic, dan integral Insan Kamil.

B. KEJUJURAN

1. Arti Jujur

Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan 31 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ. Memanfaatkan …, h. 13 32 Taufiq Pasiak, Revolusi IQEQSQ: Antara Neurosains dan Al-Qur’an, Bandung: Mizan Pustaka, 2003, cet. ke-III, h. 273