cet. ke-1, h. 3279 Pengertian Kecerdasan Spiritual

c. Mengacu pada nilai-nilai keislaman yang non materi seperti keindahan, kebaikan, cinta kebenaran, belas kasihan, kejujuran dan kesucian. d. Mengacu pada perasaan dan emosi religious dan esthetic. 9 Menurut Khalil Khavari, “kecerdasan spiritual adalah fakultas dari dimensi nonmaterial kita, ruh manusia inilah intan yang kita semua memilikinya. Kita harus mengenalinya secara apa adanya, menggosoknya sehingga mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk memperoleh kebahagiaan abadi”. 10 Dalam Emotional Spiritual Quotient ESQ, “kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan kecerdasan rasional, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual secara komprehensif”. 11 Kecerdasan Spiritual mampu menilai suatu tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lainnya. Kecerdasan ini dapat membedakan sesuatu hal, baik atau buruk. Kecerdasan ini pula memberikan rasa moral, kemampuan menyesuaiakan aturan yang kaku, dan kemampuan memahami cinta sampai pada batasannya. Kecerdasan Spiritual sebagai bagian dari psikologi memandang bahwa seseorang yang taat beragama belum tentu memiliki kecerdasan spiritual. Seringkali mereka memiliki sikap fanatisme, eksklusivisme, dan intoleransi terhadap pemeluk agama lain, sehingga mengakibatkan permusuhan dan peperangan. Namun sebaliknya, bisa jadi seseorang yang humansi-non-agamis memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, sehingga sikap hidupnya inclusive, setuju dalam perbedaan agree un disagree- ment, dan penuh toleran. Hal ini menunjukkan bahwa makna “Spirituality” keruhanian di sini tidak selalu berarti agama atau bertuhan. 12 9 Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Vanhoeve, 1998, jilid

VI, cet. ke-1, h. 3279

10 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Keerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj dari SQ: Spiritual Intelligence the Ultimate Intelligence oleh Rahmani Astuti, Ahmad Nadjib Burhani dan Ahmad Baiquni, Bandung: Mizan, 2001, cet. ke-2, h. xxvii 11 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001, h. 46-47 12 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Nuansa-nuansa Psikologi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. ke-2, h. 324 “Kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, bahkan kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi”. 13 Intelektual akan lebih terarah ke tempat yang benar dengan adanya kecerdasan spiritual. Begitu pula dengan kecerdasan emosi, apabila diiringi dengan kecerdasan spiritual maka dunia dan akhirat dapat diraih, karena kecerdasan spiritual dapat dijadikan tolak ukur dan pegangan dalam bersikap. Cara kerja pemikiran kecerdasan spiritual berpusat pada otak. Kecerdasan spiritual tidak harus berhubungan dengan suatu agama. Kecerdasan ini dapat menghubungkan seseorang dengan makna dan ruh esensial di belakang semua agama yang ada. Kecerdasan spiritual memungkinkan seseorang dapat menyatukan hal yang bersifat intra-personal dan inter-personal serta dapat menjembatani kesenjangan antara diri sendiri dengan orang lain. Pada hakikatnya seseorang dapat menggunakan kecerdasan spiritual untuk mencapai diri yang lebih utuh, karena berhak memiliki potensi tersebut. 14 Dalam Islam, hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan spiritual seperti konsistensi istiqamah, kerendahan hati tawadhu, berusaha dan berserah diri tawakkal, ketulusansincerity ikhlas, totalitas kaffah, keseimbangan tawazun, integritas dan penyempurnaan ihsan itu dinamakan akhlakul karimah. 15 Dengan adanya nilai-nilai kebaikan akhlakul karimah tersebut yang tercermin dalam perilaku sehari-hari, tentunya akan semakin memberikan kesadaran kepada setiap individu untuk selalu menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam proses pembelajaran yang akan selalu memberikan pancaran kebaikan di masa yang akan datang. Sehingga apa yang dicita- citakan akan tercapai yaitu mencetak generasi-generasi bangsa yang berilmu pengetahuan dan beragama dengan baik serta berakhlakul karimah. 13 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual …, h. 4 14 Amir Teuku Ramly, Pumping Talent, Jakarta: Kawan Pustaka, 2004, cet-2, h. 15-16 15 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001, h. 280 Menurut Jalaluddin Rakhmat “kecerdasan spiritual sebagai kemampuan orang untuk memberi makna dalam kehidupan atau kemampuan untuk tetap bahagia dalam situasi apapun tanpa tergantung kepada situasi”. 16 Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menghadapi dan memecahkan berbagai makna serta kemampuan memberi makna nilai ibadah dalam kehidupannya agar menjadi manusia yang sempurna agar tercapainya kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

2. Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual