Studi kajian terdahulu PENDAHULUAN
menyelesaikan ketegangan rumah tangga yang tidak bisa lagi didamaikan dan
pemeliharaan anak pasca perceraian serta pembiyaan hidup anak setelah perceraian.
Yang terakhir skripsi yang ditulis oleh Siti jamilah pada tahun 2005 dengan judul “Pandangan hukum Islam dan Hukum Perdata tentang Hak Pemeliharaan
Anak akibat perceraian suami istri “ di dini saudari Siti Jamilah menjelaskan, tentang perkawinan merupakan suatu wujud kehidupan rumah tangga yang sakinah
mawaddah warahmah, akan tetapi timbul suatu kewajiban antara anggota keluarga antara suami istri dan anak. Kewajiban pemeliharaan anak yang ada di bawah umur
menurut hukum Islam adalah hak seorang Ibu sedangkan hak pemeliharaan anak menurut hukum perdata adalah hak kedua orang tua, baiksudah cerai ataupun bahkan
masih melangsungkan perkawinan kecuali kekuasaan mereka telah dicabut, mereka masih wajib memberikan tunjangan untuk pemeliharaan dan pendidikannya.
Setelah melakukan analisa dari ketiga skripsi di atas, penulis rasa bahwa pembahasannya berbeda dengan judul penulis.“ kewajiban pembiayaan Hadhanah
Anak yang masih di bawah umur akibat perceraian studi kritis terhadap pasal 105
point c dan pasal 156 ponit d kompilasi hukum Islam “. Di sini penulis mencoba
memaparkan masalah mengenai hadhanah dan mengkritisi pasal 105 point c dan pasal 156 point d Kompilasi Hukum Islam mengenai kewajiban pembiayaan pemeliharaan
anak pasca perceraian.