Respon Guru terhadap Kurikulum

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Seperti halnya yang dilakukan pemerintah saat ini yang banyak melakukan pembinaan terhadap guru agar menjadi tenaga pendidik yang professional. Daryanto 2013:19 menyatakan ada beberapa program pemerintah untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional, diantaranya yaitu dengan menetapkan Undang-Undang N0. 14 tahun tahun 2005 tentang guru dan dosen, Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang standart kompetensi guru, melakukan program sertifikasi gurupendidik professional, mensarjanakan para gurupendidik yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil yang belum lulus S1. Dengan berbagai ketentuan tersebut diharapkan seorang pendidik dapat menjadi tenaga yang benar-benar professional sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia segenap warga Negara Indonesia.

2.5 Respon Guru terhadap Kurikulum

Respon guru terhadap kurikulum merupakan tanggapan atau tindakan guru terhadap adanya penerapan suatu kurikulum. Pada kurikulum 2013 ada beberapa aspek perubahan seperti perubahan SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Evaluasi. Akibat dari perubahan tersebut menyebabkan penambahan jumlah jam belajar dan beberapa materi pelajaran yang diintegrasikan Kurinasih dan Sani, 2014:134. Dalam penelitian ini respon guru terhadap kurikulum yang diteliti meliputi respon guru terhadap pembelajaran menggunakan kurikulum 2013, respon guru terhadap penilaian berdasarkan kurikulum 2013, respon guru terhadap sarana dan prasarana pendukung berdasarkan kurikulum 2013, dan respon guru terhadap pelaksanaan kurikulum 2013. Proses pembelajaran menurut acuan kurikulum 2013 menggunakan model pembelajaran PBL dan discovery learning dengan pendekatan saintifik yang meliputi 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasimencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Penilaian berdasarkan kurikulum 2013 adalah menggunakan penilaian autentik yang meliputi ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sarana dan prasaran berdasarkan kurikulum 2013 meliputi silabus dan buku yang sudah disediakan pemerintah. Sedangkan pelaksanaan kurikulum 2013 terkait penerapan kurikulum 2013, penambahan jumlah jam mengajar, pelatihan dan masukan guru mengenai implementasi kurikulum 2013. 2.6 Pembelajaran Matematika Matematika berasal dari bahasa latin “manthanein” atau “mathema” yang artinya belajar atau hal yang dipelajari. Sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan “wiskunde” yang berarti ilmu pasti. Definisi matematika sangat banyak tergantung sudut pandang pendefinisi, seperti ilmu ukur, ilmu yang mempelajari bilangan, tetapi semua berarah pada ilmu yang mengajarkan mengenai cara bernalar dengan baik berfikir logis, dalam Pambudi dan Hobri, 2011:5. Fungsi diberikannya matematika pada siswa di sekolah adalah untuk mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran matematika, konsep dan prinsip yang terkandung dalam matematika sebaiknya tidak diberikan langsung dalam bentuk utuh jadi. Hal ini disebabkan matematika perlu dihubungkan dan dijadikan sebagai aktivitas anak yang sedang belajar matematika Pambudi dan Hobri, 2011:5-6 Berdasarkan Kurikulum Matematika 2004 tujuan pembelajaran matematika meliputi: “1. Melatih cara berfikir dan menalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menujukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsistensi. 2. mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. 3. mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. 4. mengembangkan kemampuan menyapaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.” Kurikulum Matematika 2004. 26

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Daerah Penelitian dan Subjek Penelitian

Daerah penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian yang menjadi pusat pelaksanaan suatu kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, daerah yang dipilih adalah SMP Negeri di Kabupaten Jember. Berdasarkan maksud dan tujuan dalam penelitian ini, makadipilih secara acak 8 SMP Negeri yang tersebar di Kabputen Jember dengan jumlah guru matematika sebanyak 31 guru. Adapun 8 SMP Negeri tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. Table 3.1. Daftar Daerah Penelitian dan Jumlah Guru No Nama Sekolah Alamat Jumlah Guru 1 SMP Negeri 4 Jember Jl. Nusa Indah 14 Patrang 5 2 SMP Negeri 10 Jember Jl. Nusa Indah 25 Patrang 6 3 SMP Negeri 1 Panti Jl. PB. Sudirman No. 6 Panti 3 4 SMP Negeri 14 Jember Jl. Koptu Berlian 14 Jember 3 5 SMP Negeri 2 Mayang Jl. Raya Muaradua Km. 23 mayang 2 6 SMP Negeri 1 Jenggawah J. Tempurejo 63 Jenggawah 6 7 SMP Negeri 1 Arjasa Jl. Teratai No. 11 Biting Arjasa 3 8 SMP Negeri 1 Jelbuk Jl. R.A. Kartini No. 1 Jelbuk 3 Alasan dipilih 10 SMP tersebut karena ada beberapa pertimbangan yaitu keterbatasan waktu, tenaga dan dana yang dimiliki oleh peneliti serta dikarenakan 8 SMP tersebut sudah mewakili SMP yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bidang studi Matematika SMP Negeri di Jember yang memungkinkan dapat memberikan informasi mengenai berbagai masalah dalam penelitian. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan guru kelas VII yang direkomendasikan dari sekolah dan bersedia menjadi subjek penelitian. Adapun subjek yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 12 guru. Nama sekolah dan subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 PADA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN JEMBER

0 43 8

Analisis Respon Guru Matematika SMP Negeri Kelas VII di Kabupaten

0 5 8

ANALISIS BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS VII SMP PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI IMPLEMENTASI Analisis Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Pelajaran Matematika Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Scientific Dan Penilaian Autentik.

0 2 18

Artikel Publikasi: ANALISIS BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS VII SMP Analisis Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas VII SMP Pelajaran Matematika Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Scientific Dan Penilaian Autentik.

0 2 20

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA KELAS VII Implementasi Kurikulum 2013 Pembelajaran Matematika Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 17

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA KELAS VII Implementasi Kurikulum 2013 Pembelajaran Matematika Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 17

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 Analisis Kesulitan Guru Matematika Kelas VII Dalam Menerapkan Kurikulum 2013 Di SMP N 12 Surakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Analisis Kesulitan Guru Matematika Kelas VII Dalam Menerapkan Kurikulum 2013 Di SMP N 12 Surakarta.

0 2 8

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 Analisis Kesulitan Guru Matematika Kelas VII Dalam Menerapkan Kurikulum 2013 Di SMP N 12 Surakarta.

0 2 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 15