portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran permendikbud no 104, 2014.
2.3 Respon
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon berarti tanggapan, reaksi, jawaban Anwar,2003:368. Secara etimologi respon berasal dari bahasa Inggris
respons yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “Tiap-tiap tindakan atau
perubahan kondisi yang dibangkitkan oleh stimulus atau jawaban atas tantangan Komaruddin, 1982:234. Individu menusia berperan serta sebagai pengendali antara
stimulus dan respon sehingga yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus adalah stimulus dan faktor individu itu sendiri. Interaksi antara beberapa
faktor dari luar berupa objek, orang-orang dan dalam berupa sikap dan emosi pengaruh masa lampau dan sebagainya akhirnya menentukan bentuk perilaku yang
ditampilkan. Respon dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif. Apabila respon positif maka cenderung untuk mendekati objek, sedangkan respon
negatif cenderung untuk menjauhi objek tersebut Azwar dalam Hidayat, 2013:9 .
2.4 Pengertian Guru
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Abdurrahman dalam Syatra, 2013:56 menyatakan guru anggota masyarakat yang kompeten cakap, mampu, dan mempunyai wewenang dan
memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan atau pemerintah untuk melaksanakan tugas, fungsi dan peran, serta tanggung jawabnya, baik dalam lembaga pendidikan
jalur sekolah maupun luar sekolah. PP RI nomor 74 tahun 2008 tentang guru disebutkan guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Seperti halnya yang dilakukan pemerintah saat ini yang banyak melakukan pembinaan terhadap guru
agar menjadi tenaga pendidik yang professional. Daryanto 2013:19 menyatakan ada beberapa program pemerintah untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional,
diantaranya yaitu dengan menetapkan Undang-Undang N0. 14 tahun tahun 2005 tentang guru dan dosen, Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang standart kompetensi
guru, melakukan program sertifikasi gurupendidik professional, mensarjanakan para gurupendidik yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil yang belum lulus S1.
Dengan berbagai ketentuan tersebut diharapkan seorang pendidik dapat menjadi tenaga yang benar-benar professional sehingga mampu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia segenap warga Negara Indonesia.
2.5 Respon Guru terhadap Kurikulum