Jenis Penelitian Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan kondisi lingkungan kerja terhadap perilaku keselamatan di PT PDSI Rantau Aceh Tamiang. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT PDSI Rantau Aceh Tamiang dengan dasar pertimbangan karena penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan oleh PT PDSI Rantau Aceh Tamiang belum dapat mencapai zero accident di perusahaan tersebut.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal penelitian, merancang kuesioner, konsultasi dengan pembimbing, pelaksanaan penelitian sampai dengan laporan akhir membutuhkan waktu 6 bulan terhitung Januari 2014 - Juni 2014. 42 Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan lapangan PT PDSI Rantau Aceh Tamiang Tahun 2014 sebanyak 340 orang.

3.3.2. Sampel

Jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus Notoatmodjo, 1998: 2 d N 1 N n + = dimana : n = Besar sampel N = Populasi d = tingkat kepercayaan 0,1 = 90 sehingga : orang 77 27 , 77 4 , 4 340 0,1 340 1 340 n 2 ≈ = = + = Jadi, jumlah sampel sebesar 77 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu penarikan sampel dari masing- masing Rig dilakukan secara acak sederhana dengan tehnik undian. Jumlah sampel Universitas Sumatera Utara untuk setiap Rig dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut. Tabel 3.1. Jumlah Karyawan pada Setiap Rig di PT PDSI Rantau Aceh Tamiang Tahun 2014 dan Jumlah Sampel yang Diambil No Nama Rig Jumlah Populasi Perhitungan Jumlah Sampel 1 Rig CWKM 200A No.1 45 45340 x 77 10 2 Rig CWKT 210B No.2A41 65 65340 x 77 15 3 Rig IH30 FD No.23 45 45340 x 77 10 4 Rig SKYTOP RR-650 65 65340 x 77 15 5 Rig H35UY6 45 45340 x 77 10 6 Rig LTO 350 45 45340 x 77 10 7 HTE 30 30340 x 77 7 Total 340 77 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Alat Pengumpulan data 1. Data Primer Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan tentang penerapan manajemen K3 dan pesepsi karyawan terhadap lingkungan kerja serta pertanyaan tentang perilaku keselamatan yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan karyawan dalam keselamatan kerja. Kuesioner yang digunakan sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada Bab II tinjauan pustaka dan modifikasi dari Zulliyanti,S 2010. 2. Data Sekunder Universitas Sumatera Utara Data sekunder dikumpulkan untuk memperoleh data jumlah karyawan dan penerapan manajemen K3 di PT PDSI Rantau Aceh Tamiang, serta literatur- literatur penunjang penelitian lain.

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan keselamatan kerja. Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel pada analisis reliabilitas dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel sebesar 0,361, maka dinyatakan valid dan sebaliknya Hidayat, 2010. a. Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan alat ukur. Informasi yang ada pada alat ukur tidak berubah-ubah, atau yang disebut dengan konsisten. Artinya bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil pengamatan itu seharusnya sama. Bila tidak sama, dikatakan alat ukur tersebut tidak reliabel Prasetyo, 2006. Universitas Sumatera Utara Reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Hidayat, 2010. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan manajemen K3 dan kondisi lingkungan kerja, sedangkan variabel dependen adalah perilaku keselamatan kerja di PT PDSI Rantau Aceh Tamiang.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Penerapan Manajemen K3 adalah penetapan komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 serta kaji ulang manajemen K3. a. Komitmen dan kebijakan K3 adalah aturan-aturan yang tertulis yang dibuat oleh pihak manajemen K3 dan memberi sanksi kepada karyawan yang bekerja dan investor di area pabrik bila tidak menggunakan alat keselamatan kerja. Universitas Sumatera Utara b. Perencanaan K3 adalah bagaimana perusahaan merancang dan melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko K3 serta menanggulangi limbah terhadap pengendalian dampak lingkungan. c. Pelaksanaan K3 adalah melakukan kegiatan isi dari kegiatan program SMK3 yang meliputi program kesehatan, program keselamatan, dan program lingkungan. d. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 adalah pencatatan informasi dan kejadian yang terjadi di lapangan secara kualitatif dan kuantitatif dan patroli kontrol, mengevaluasi peraturan SMK3 yang diterapkan, melaporkan insiden yang terjadi dilapangan, mengidentifikasi pelaksanaan perbaikan. e. Kaji ulang manajemen K3 yaitu penyelenggaraan rapat dan tinjauan antara tim P2K3 dengan manajemen puncak seperti direksi dan kepala divisi lainnya dengan pekerja. 2. Kondisi lingkungan kerja adalah suatu kondisi fisik dan non fisik yang mempengaruhi pekerjaan dalam aktifitasnya baik secara langsung maupun tidak langsung. 3. Lingkungan fisik adalah persepsi karyawan terhadap lingkungan di sekitar lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan pekerjaan, misalnya penerangan, getaran, kebisingan, dan suhu. 4. Lingkungan non fisiksosial adalah persepsi karyawan pada semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan bawahan sesama rekan kerja. Universitas Sumatera Utara 5. Perilaku Keselamatan kerja adalah pengetahuan, sikap dan tindakan pekerja untuk mempertahankan keselamatan di tempat kerja. a. Pengetahuan adalah segala yang diketahui pekerja tentang penerapan manajemen K3 dan kondisi lingkungan kerja. b. Sikap adalah aksi atau respon pekerja terhadap penerapan manajemen K3 dan kondisi lingkungan kerja. c. Tindakan adalah segala bentuk perbuatan yang dilakukan oleh pekerja untuk mempertahankan keselamatan di tempat kerja yang berkaitan dengan penerapan manajemen K3 dan lingkungan kerja.

3.6. Metode Pengukuran

Pengukuran terhadap variabel bebas yang meliputi penerapan manajemen K3 komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 serta kaji ulang manajemen K3 dan lingkungan kerja lingkungan fisik dan lingkungan non fisiksosial dan variabel terikat perilaku keselamatan pengetahuan, sikap dan tindakan dilakukan dengan mengukur variabel tersebut. Menurut Sugiyono 2007 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi dan tindakan seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena . Berikut jawaban dan skor yang diberikan untuk setiap item pertanyaan seperti terlihat pada tabel 3.2 : Tabel 3.2 Penentuan Skor Jawaban Responden No Jawaban Responden Pertanyaan Positf Pertanyaan Negatif Universitas Sumatera Utara 1 Sangat Setuju SS 5 1 2 Setuju S 4 2 3 Ragu-ragu R 3 3 4 Tidak Setuju TS 2 4 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 5 Sumber : Sugiyono 2007 Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Komitmen dan kebijakan K3 diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 9 pernyataan dengan kriteria skor : sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Kuesioner terdiri dari 9 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50, dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Ordinal Perencanaan K3 Diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 pernyataan dengan kriteria skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Kuesioner terdiri dari 8 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto Ordinal Universitas Sumatera Utara 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Tabel 3.3 Lanjutan Variabel Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pelaksanaan K3 Diukur menggunakan kuesioner tentang pelaksanaan manajemen k3 yang terdiri dari 12 pernyataan dengan kriteria skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Kuesioner terdiri dari 12 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Ordinal Pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 Diukur dengan Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 4 pernyataan dengan kriteria skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Kuesioner terdiri dari 4 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto Ordinal Universitas Sumatera Utara 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Tabel 3.3 Lanjutan Variabel Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Kaji Ulang Manajemen K3 Diukur dengan Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 pernyataan dengan kriteria skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Kuesioner yang terdiri dari 3 pernyataan yang selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Ordinal Lingkungan Fisik Diukur dengan Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan dengan kriteria skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto Ordinal Universitas Sumatera Utara skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Aman jika total skor ≥ 76 2. Kurang Aman jika total skor 56 sd 75 3. Tidak Aman jika total skor ≤ 55 Tabel 3.3 Lanjutan Variabel Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Lingkungan Non FisikSosial Pengetahuan Keselamatan Kerja Diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan dengan kriteria skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Diukur menggunakan kuesioner tentang tingkat pengetahuan yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan jawaban skor; - Sangat tahu: 2 - Tahu: 1 - Tidak Tahu : 0 Kuesioner terdiri dari 15 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Kuesioner terdiri Dari 20 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 20 100, skor terendah 10 50 dan skor rata-rata Ordinal Ordinal Universitas Sumatera Utara adalah 15 75, pengkategorian pengetahuan sebagai berikut : : 1. Pengetahuan baik, jika total skor ≥ 76 2. Pengetahuan cukup, jika total skor 56 sd 75 3. Pengetahuan tidak baik, jika total skor ≤ 55 Tabel 3.3 Lanjutan Variabel Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Sikap terhadap Keselamatan Kerja Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan dengan menggunakan skala Likert. kriteria skor: sesuai dengan skor penentuan jawaban responden pada tabel 3.2 Kuesioner terdiri dari 15 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55 Ordinal Tindakan Keselamatan Kerja diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan dengan kriteria skor: Selalu= 3 Kuesioner terdiri dari 10 pernyataan selanjutnya jumlah skor tersebut dikonversi atas 3 kategori sesuai Ordinal Universitas Sumatera Utara Kadang-kadang= 2 Tidak pernah=1 dengan Arikunto 2006, maka skor tertinggi 100, skor terendah 50 dan skor rata-rata adalah 75, pengkategorian: 1. Baik jika total skor ≥ 76 2. Sedang jika total skor 56 sd 75 3. Kurang jika total skor ≤ 55

3.7. Metode Analisis Data