Perencanaan Keperawatan dan Rasional

mobilisasi pasien dengan tingkatan 0-4 secara berkala. 2. Kaji kekuatan otot kemampuan fungsional mobilitas sendi dengan menggunakanskala kekuatan otot 0-5 secara teratur 3. Monitor tanda-tanda vital. 4. Ubah posisi minimal setiap 2 jam. 5. Pantau penggunaan alat mobilitas 6. Dukung latihan ROM aktif. 7. Instruksikan pasien pada aktivitas sesuai dengan kemampuannya. setiap hari. 2. Menentukan perkembangan peningkatan kekuatan ototmobilitas sendi pasien sebelum dan sesudah dilakukan latihan rentang gerak ROM. 3. Kelumpuhan otot mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitas. 4. Menurunkan resiko terjadinya traumaiskemia jaringan. 5. Menilai kemampuan klien dalam penggunaan alat bantu mobilitas. 6. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu mencegah 8. Gunakan ahli terapi fisik fisioterapi sebagai sumber dalam perencanaan aktivitas perawatan pasien. 9. Susun rencana spesifik, seperti menempatkan pasien di tempat tidur atau kursi, cara-cara memindahkan mengubah posisi pasien, jumlah personil yang dibutuhkan untuk memobilisasi pasien seperti kursi roda, tongkat dan peralatan eliminasi yang diperlukan misalnya, pispot. 10. Dukung pasien keluarga untuk memandang keterbatasan dengan realistis. 11. Berikan penguatan positif kontraktur dan meningkatkan pemulihan fungsi kekuatan otot dan sendi. 7. Meningkatkan kemampuan aktivitas mandiri pasien, harga diri, dan peran diri pasien sehari-hari. 8. Mendukung peningkatan kekuatan otot dan fungsi ekstremitas fungsional dan mencegah kontraktur. 9. Mencegah terjadinya cedera dan membantu memandirikan pasien. 10. Mengindari depresi pada klien dan meningkatkan motivasi dan peran diri. 11. Memberi dukungan selama aktivitas. 12. Letakkan matras tempat tidur teraupetik dengan benar. 13. Atur posisi pasien dengan postur tubuh yang benar. kepada pasien 12. Menghindari cedera jatuh pada klien 13. Postur tubuh yang benar mampu memberikan rasa aman nyaman, dan menghindari cedera. Tabel 2.2 Perencanaan tindakan keperawatan dengan diagnosa 2 : defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas ditandai dengan pasien mengeluh tidak dapat mandi sendiri, tampak rambut kurang bersih, badan berbau keringat, gigi tidak lengkap dan jarang disikat, lidah kurang bersih, kuku kaki dan tangan panjang dan kurang bersih. Hari Tanggal No. Dx Perencanaan Tindakan Tujuan jangka pendek : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada pasien kebersihan diripersonal hygiene dapat meningkat. Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan personal hygiene pasien terpenuhi. Kriteria hasil: 1. Pasien akan mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan tubuh dan hygiene mulut. 2. Pasien mampu membersihkan dan mengeringkan tubuh. 3. Pasien mampu melakukan perawatan mulut. Selasa, 19 Mei 2013 2 Intervensi Rasional 1. Kaji kemampuan untuk menggunakan alat bantu. 2. Kaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari. 3. Kaji kondisi kulit saat mandi. 4. Pantau adanya perubahan kemampuan fungsi. 5. Pantau kebersihan kuku, berdasarkan kemampuan perawatan diri pasien. 6. Ajarkan pasienkeluarga penggunaan metode 1. Untuk mempersiap- kan alat bantu. 2. Mengetahui data dasar dalam melakukan intervensi 3. Mengetahui adanya luka. 4. Memandirikan pasien. 5. Agar kuku pasien bersih. 6. Meningkatkan pengetahuan pasien. 7. Memberikan kenyamanan pada alternatif untuk mandi dan hygiene mulut. 7. Gunakan ahli fisioterapi dan terapi kerja sebagai sumber-sumber dalam merencanakan aktivitas perawatan pasien. 8. Dukung kemandirian dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu jika diperlukan. 9. Berikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada pasien. 10. Berikan bantuan sampai pasien mampu secara penuh untuk melakukan perawatan diri. 11. Libatkan keluarga dalam penentuan rencana. 12. Rujuk pasien dan keluarga pasien. 8. Memandirikan pasien. 9. Menambah pengetahuan pasien. 10.Meningkatkan kemampuan klien dalam merawat kebersihan secara mandiri 11.Membantu penanganan. 12.Membantu proses penyembuhan ke layanan sosial untuk perawatan di rumah.

5. Implementasi dan Evaluasi

Hari Tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Rabu, 20 Mei 2015 1 1. Memperkenalkan diri dan mengkaji keluhan utama pasien. 2. Mengkaji riwayat penyakit sekarang, masa lalu, dan riwayat kesehatan keluarga. 3. Mengkaji tingkat mobilisasi pasien dengan tingkatan 0-4 secara berkala. 4. Mengkaji kekuatan ke- mampuan fungsional mobilitas sendi dengan menggunakan skala kekuat- an otot 0-5 secara teratur 5. Mengukur tanda-tanda vital 6. Mengubah posisi me- minimal setiap 2 jam terlentang, miring, dan sebagainya jika biasa lebih sering jika diletakkan dalam posisi bagian yang terganggu yaitu ekstremitas. S : - Pasien mengatakan se- bagian dapat meng- gerakkan tetapi belum dapat mengangkat tubuhnya sebelah kiri. O : - Pasien dibantu oleh perawat dan keluarga untuk menggerakkan bagian ekstremitas yang lumpuh walaupun secara maksimal, kekuatan otot = 1 tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi atau dilihat , dan tingkat mobilitas = 3 memerlukan bantuan, pengawas orang lain, dan peralatan . - Pasien sudah mampu melakukan rentang gerak 7. Menginstruksikan pasien pada aktivitas sesuai kemampuannya. 8. Menginstruksikan kepada keluarga dalam motivasi pasien dan mengatur jadwal aktivitas sesuai kemampuan pada klien. 9. Mengkaji kemampuan untuk menggunakan alat bantu seperti kursi roda. 10. Membantu berjalan dan latihan fisik untuk membentuk kekuatan 11. Menginstruksikan mem- bantu pasien melakukan latihan ROM pasifaktif secara konsisten. 12. Melibatkan pasien dalam perawatan diri untuk mengurangi depresi dan kebosanan yang berkaitan terutama bahu. - Pasien dibantu untuk berpindah tempat seperti duduk, dan tidur. - Hasil TTV: • TD=15080 mmHg • HR=80 kalimenit • RR=23 kalimenit • Temp=36,5 o C A : Masalah sebagian teratasi P : Intervensi dilanjutkan

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 59 79

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas

0 0 8

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas

0 0 35

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas

0 0 37

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 1 3

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1