oleh keluarganya dengan kekuatan otot derajat 1
tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di
palpasi atau dilihat, dantingkat mobilitas 3
memerlukan bantuan, pengawas orang lain,
dan peralatan, - Hasil pengukuran tanda-
tanda vital: • TD=15080 mmHg,
• HR = 78 kalimenit, • RR = 23 kalimenit,
• Temp = 36,5ºC.
2 DS :
- Pasien mengatakan badan terasa gatal, tidak mampu
mandihygiene sendiri.
DO:
-Pasien tampak kulit Ekstremitas bagian kiri
mengalami kelumpuhan
Gangguan pada kulit
Ketidakmampuan merawat kebersihan diri
Defisit perawatan diri
3. Rumusan Masalah a. Masalah Keperawatan
Berdasarkan perumusan masalah keperawatan yang didapat dari data-data kasus
masalah diatas mobilitas fisik adalah sebagai berikut.
1. Hambatan mobilitas fisik. 2. Defisit perawatan diri.
b. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan kemudian dirumuskan dalam bentuk diagnosa keperawataan berdasarkan keterkaitan dan faktor-faktor yang menandai masalah yaitu
data subjek dan data objek yang telah di kaji. Dari hasil perumusan diperoleh dua diagnosa, yaitu:
rambut kurang bersih, badan berbau keringat,
gigi tidak lengkap dan jarang disikat, kuku kaki
dan tangan panjang kurang bersih.
-Pasien tidak mampu
membersihkan tubuhnya Defisit perawatan diri
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan ekstremitas bagian atas dan bawah ditandai dengan pasien mengeluh kelumpuhan tidak dapat
menggerakkan pada sebelah kiri khususnya ekstremitas, dan secara umum aktivitas pasien sebagian besar dibantu oleh keluarga dengan tingkat
mobilitas=3memerlukan bantuan, pengawas orang lain, dan peralatan, kekuatan otot derajat=1tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat,
TD=15080 mmHg, HR=78 kalimenit, RR=23 kalimenit, Temp=36,5ºC. 2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas ditandai dengan
pasien mengeluh tidak dapat mandi sendiri, tampak rambut kurang bersih,badan berbau keringat, gigi tidak lengkap dan jarang disikat, lidah kurang bersih, kuku
kaki dan tangan panjang dan kurang bersih.
4. Perencanaan Keperawatan dan Rasional
Setelah melakukan pengkajian keperawatan, dari data yang diperoleh dilakukan analisa dan menemukan masalah-masalah keperawatan kemudian dirumuskan dalam
diagnosa keperawatan. Pada saat itu juga perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan kepada Ny.D. Perencanaan
keperawatan dan rasional dari setiap diagnosa dapat dilihat di tabel berikut.
Tabel 2.1 Perencanaan tindakan keperawatan dengan diagnosa 1 : hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan ekstremitas bagian atas dan bawah ditandai dengan pasien mengeluh tidak dapat menggerakkan sebelah kiri khususnya
ekstremitas, dan tampak secara umum aktivitas pasien sebagian besar dibantu oleh keluarga dengan tingkat mobilitas = 3 memerlukan bantuan atau pengawasan orang
lain, skala kekuatan otot = 1 tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat, TD=15080 mmHg, HR=78 kalimenit, RR=23 kalimenit, T=36,5ºC.
Hari Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Tujuan jangka pendek : Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan mengajarkan latihan rentang gerak ROM pasif
diharapkan klien tingkat mobilitas dan kekuatan otot meningkat.
Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien mampu melakukan mobilitas
fisik, baik ditempat tidur, dengan kemampuannya secara mandiri ROM aktif setiap hari.
Kriteria hasil:
1.
Pasien dapat melakukan latihan rentang gerak pada sendi ektremitas yang lumpuh secara mandiri.
2.
Bergerak sendiri di tempat tidur atau memerlukan bantuan minimal pada tingkat yang realistis.
3.
Menunjukkan peningkatan mobilitas fisik. Selasa, 19
Mei 2015 1
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat mobilisasi pesan dengan tingkat
1. Menunjukkan perubahan tingkatan mobilitas pasien