26
5. Faktor politik, agar HMI-wati ikut bersama kelompok wanita lain
bekerjasama menumpas Gestapu PKI. 6.
Karena berdirinya lembaga – lembaga khusus dalam HMI seperti LDMI Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, LKMI Lembaga Kesehatan
Mahasiswa Islam, LSMI Lembaga Seni Mahasiswa Islam, LPMI Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam, LAPMI Lembaga Pers
Mahasiswa Islam, dan lain lain. 7.
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kegiatan dan pembinaan HMI-wati di bidang kewanitaan dalam rangka pembentukan kader HMI-
wati sebagai patriot komplit.
4
B. Tujuan Berdirinya KOHATI
Tujuan yang jelas, diperlukan dalam sebuah organisasi, sehingga setiap usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat terlaksana dengan teratur
dan terarah. Tujuan organisasi dipengaruhi oleh motivasi dasar pembentukan status dan fungsinya dalam totalitas dimana dia berada. Dalam totalitas
pengaderan HMI, KOHATI merupakan bagian internal yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan HMI yaitu terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.
Tujuan KOHATI pada awal didirikannya inheren dengan tujuan HMI pada saat itu. Pertama, Mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia
4
www.pbkohati.com
27
dan Meningkatkan derajat rakyat Indonesia. Kedua, Mensyiarkan ajaran agama Islam. Namun, Tujuan KOHATI pada saat itu lebih pada peningkatan
kualitas dan kuantitas anggota HMI-wati dalam ikut serta melaksanakan cita- cita perjuangan bangsa
5
. Kualitas insan cita HMI merupakan dunia cita yang terwujud dalam
HMI melalui pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut
sebagaimana dalam pasal 4 AD Anggaran Dasar yaitu sebagai berikut: 1.
Kualitas insan akademis a.
Berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif dan kritis.
b. Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa yang
diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran.
c. Sanggup berdiri sendiri dengan lapang ilmu pengetahuan sesuai
dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun teknis dan sanggup bekerja secara alamiah yaitu secara bertahap. Teratur,
mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip - prinsip perkembangan 2.
Kualitas insan pencipta ; insan akademis pencipta a.
Sanggup melihat kemungkinan - kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk -
bentuk baru yang lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari apa
5
Korps HMI Wati Dalam Sejarah 1992-1994, Agussalim sitompul, ed. KOHATI PB HMI Periode 1966-1994, Jakarta: CV. Misaka Galiza, 1995, hal 14
28
yang ada yaitu Allah. Berjiwa penuh dengan gagasan - gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan
b. Bersifat independent dan terbuka, tidak isolatif. Insan yang menyadari
dengan sikap demikian. Potensi kreatifnya dapat berkembang dan menentukan bentuk yang indah.
c. Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan
tugas kemanusiaan yang disemangati ajaran Islam. 3.
Kualitas insan pengabdi ; insan akademis, pencipta pengabdi a.
Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk sesama umat.
b. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukan hanya membuat dirinya
baik, tetapi juga mampu membuat lingkungan di sekelilingnya menjadi lebih baik.
c. Insan akademis, pencipta dan pengabdi adalah yang bersungguh -
sungguh mewujudkan cita - cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
4. Kualitas insan yang bernafaskan Islam ; insan akademis, pencipta
pengabdi yang bernafaskan Islam a.
Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola pikir dan pola lakunya tanpa memakai merk Islam. Islam akan menjadi pedoman
dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan nilai - nilai universal Islam. Dengan demikian Islam telah menapaki dan menjiwai karyanya.
29
b. Ajaran Islam telah berhasil membentuk unity personality dalam
dirinya. Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai
warga Negara dan dirinya sebagai muslimah insan cita ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya dalam pembangunan nasional
bangsa kedalam suksesnya perjuangan umat Islam Indonesia dan sebaliknya.
5. Kualitas insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridhoi Allah SWT a.
Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat makmur yang
diridhoi Allah SWT. b.
Berwatak sanggup memikul akibat - akibat yang dari perbuatannya sadar bahwa menempuh jalan yang benar diperlukan adanya kesadaran
moral. c.
Spontan dalam menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi persoalan - persoalan dan jauh dari sikap apatis.
d. Rasa tanggung jawab, takwa kepada Allah SWT yang menggugah
untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
e. Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
30
f. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai
khalifah fil ard yang harus melaksanakan tugas - tugas kemanusiaan
6
. Dalam rangka itu KOHATI merumuskan tujuannya sebagai berikut ;
Terbinanya Muslimah Yang Berkualitas Insan Cita. Dengan rumusan tujuan ini, KOHATI memposisikan dirinya sebagai bagian yang ingin mencapai
tujuan HMI mencapai lima kualitas insan cita tetapi berspesialisasi pada pembinaan anggota HMI-wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas insan
cita. Sebagai sebuah lembaga Korp HMI-wati KOHATI yang ide dasar
pembentukannya dilandasi oleh kebutuhan akan pengemban misi HMI secara luas, serta kebutuhan akan adanya pembinaan untuk HMI-wati yang lebih
aspiratif, memandang penting bahwa kualitas peranan HMI-wati perlu ditingkatkan lebih serius. Sesuai dengan ide dasar pembentukannya, maka
proses pembinaan di KOHATI ditujukan untuk peningkatan kualitas dan peranannya dalam wacana keperempuanan. Ini dimaksudkan bahwa aktifitas
HMI-wati tidak saja di KOHATI dan HMI tetapi juga dalam masyarakat luas terutama
dalam merespon
dan mengantisipasi
berbagai wacana
keperempuanan. Dengan demikian maka jelas tugas KOHATI adalah melakukan akselerasi pada pencapaian tujuan HMI.
Untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, maka KOHATI harus dapat membekali dirinya dengan meningkatkan kualitasnya sehingga
anggota KOHATI memiliki watak dan kepribadian yang teguh, kemampuan
6
www.Kohati-pbhmi.com
31
intelektual, kemampuan professional serta kemandirian dalam merespon, mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan yang berkembang dalam
masyarakat
7
. Dalam kerangka tersebut, maka yang menjadi sasaran pemberdayaan
KOHATI adalah anggotanya yaitu HMI-wati, dengan diselenggarakannya berbagai aktifitas maupun pelatihan khusus bagi HMI-wati. Aktifitas ini
tentunya tidak terlepas dari rangkaian aktifitas pengkaderan HMI.
C. Struktur Kepengurusan KOHATI