Tindak Pidana di Pasar Modal

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

BAB II PENEGAKAN HUKUM DALAM TINDAK PIDANA PASAR MODAL

D. Tindak Pidana di Pasar Modal

Istilah Peristiwa pidana atau tindak pidana adalah sebagai terjemahan dari istilah bahasa Belanda strafbaar feit. Dalam bahasa Indonesia disamping istilah peristiwa pidana untuk terjemahan strafbaar feit atau delict dikenal juga beberapa terjemahan yang lain Tindak pidana, perbuatan pidana, perbuatan yang boleh dihukum, dan perbuatan yang dapat dihukum. 28 Beberapa sarjana telah berusaha untuk memberikan perumusan tentang peristiwa pidana, diantaranya D. Simon yang merumuskan peristiwa pidana menurut adalah n een straftbaargelesetelde, onrechtmatige, met schuld in verband standee handeling van een teoerekeningvatbaar persoon . Adapun maksud dari perumusan tersebut adalah perbuatan salah dan melawan hukum yang diancam pidana dan dilakukan oleh seseorang yang mampu bertanggung j awab. Perumusan Simons tersebut menunjukan unsur-unsur peristiwa pidana diantaranya handeling perbuatan manusia dimana perbuatan manusia tidak hanya eendoen perbuatan akan tetapi juga eennalaten atau niet doen melalaikan atau tidak berbuat. 29 28 C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pidana, Cetakan ke-1 Jakarta:Pradnya Paramita, 2004 hal. 37, 29 Ibid Kemudian unsur-unsur yang lain adalah perbuatan manusia itu harus melawan hukum wederrechtelijk, perbuatan itu diancam dengan dengan pidana strafjbaar gresteld dengan undang-undang harus dilakukan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab toerejceningsvatjbaar dan perbuatan itu harus terjadi kesalahan schuld sipelaku. Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. Undang-undang Pasar Modal di dalam perumusan ketentuan-ketentuan pidana digunakan kata tindak pidana sebagaimana terkandung dalam Pasal 110 Undang-undang Pasar Modal. Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan ini digunakan kata tindak pidana tanpa ada maksud untuk memperdebatkan kembali perbedaan pengertiannya dengan kata strafbaar feit, perbuatan pidana dan peristiwa pidana. Dalam pembahasan hukum pidana yang berlaku di Indonesia selalu tidak terlepas dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP yang merupakan hukum pidana umum berlaku di Indonesia telah ada jauh sebelum kegiatan pasar modal di Indonesia dimulai diawali dengan pendirian Vereniging voor de Effectenhandel di Batavia sebagai cabang Amsterdamse Effecteiibueurs pada tanggal 14 Desember 1912 30 KUHP tidak lagi dapat mengatur atau aturannya tidak dapat lagi mencakup pengaturan jenis-jenis tindak pidana yang telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, khususnya tindak pidana di pasar modal. Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap KUHP tidak pernah dibuat khusus untuk tindak pidana pasar modal sehingga adanya perumusan tindak pidana pasar modal menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengejar ketertinggalan KUHP. 31 30 Jakarta Stock Exchange, hal. 29 31 Semula adalah Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indie yang tetap diberlakukan di Indonesia dengan beberapa perubahan untuk disesuaikan dengan kemerdekaan Indonesia dan pengubahan namanya menjadi Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan Undang-undang RI tanggal 26 Pebruari 1946 Nomor 1 tentang Peraturan Hukum Pidana Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Mengrubah Kitab Undang-undang Hukum Pidana jis. i Undang-undang RI Nomor 73 Tahun 1958 tentang menyatakan Berlakunya Undang-undang Nomor l Tahun 1946 Republik Indonesia tentang Peraturan Hukum Pidana Seluruh wilayah Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang- undang Hukum Pidana Lembaran Negara Nomor 127 Tahun 1958, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1660, ii Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1960 tentang Perubahan Kitab Undang-undang Hukum Pidana Lembaran Negara Nomor 1 Tahun 1960, Tambahan Lembaran Negara 1921, dan iii Undang-undang Nomor 4 Tahun 1976 tentang Perubahan dan Penambahan Beberapa Pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana bertalian dengan Perluasan Berlakunya Ketentuan perundang- Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. Oleh karena itu dibuat suatu perumusan undang-undang khusus untuk mengatur kejahatan di dalam pasar modal. Dengan perumusan tindak pidana dalam undang-undang pasar modal tentunya telah dilakukan penentuan tentang nilai-nilai penting yang diserahkan kepada hukum pidana untuk mempertahankannya, salah satunya dengan mengembangkan nilai-nilai hukum pidana yang memungkinkan pemidanaan terjadi di pasar modal. Penentuan nilai-nilai demikian diperlukan untuk memenuhi asas nullum delictum noela poena sine praevia lege poenale tidak ada tindak pidana, tidak ada pidana tanpa peraturan lebih dahulu, sebagaimana terkandung dalam Pasal 1 ayat 1 KUHP sehingga hukum pidana positif Indonesia dapat digunakan untuk menjerat pelaku tindak pidana pasar modal tersebut tanpa pengabaian asas-asas hukum pidana. Tindak pidana pasar modal mempunyai karakteristik yang khas. Karakteristik itu antara lain meliputi: Pertama, barang yang menjadi objek dari tindak pidana adalah informasi. Kedua, pelaku tidak mengandalkan fisik, akantetapi kemampuan membaca situasi pasar serta memanfaatkan secara maksimal. Tindak pidana pasar modal yang dimaksud oleh undang-undang pasar modal adalah tindak pidana penipuan dan tindak pidana manipulasi pasar. Adapun perbedaan antara kedua tindak pidana ini adalah akibat perbuatan yang ditimbulkan, jika manipulasi pasar yang dilakukannya sudah jelas bahwa pasar akan termanipulasi sehingga akibatnya antara lain bahwa harga saham menjadi semu. Sementara itu, jika tindakan penipuan yang undangan Pidana, Kejahatan Penerbangan, dan Kejahatan terhadap SaranaPrasarana Penerbangan Lembaran Negara Nomor 26 Tahun 1976, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3080 Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. dilakukan maka dengan informasi atau keadaan yang tidak sebenarnya tersebut jelas akan ada pihak dirugikan tanpa harus mempunyai akibat kepada pasar yang termanipulasi. 32 a. Melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan kepemilikan. Tindak pidana penipuan dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 378 KUH Pidana. Maksud dari tindak pidana penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Bab XI Undang-Undang Pasar Modal mengatur secara tersendiri mengenai tindak pidana penipuan, manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam. Berikut digambarkan beberapa tindak pidana yang dianut dalam tindak pidana pasar modal yakni:

1. Manipulasi Pasar