Bentuk Tindak Pidana Khusus Pasar Modal

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. cenderung menyelesaikan persoalan tersebut dengan menggunakan jalur di luar pengadilan non penal.

B. Bentuk Tindak Pidana Khusus Pasar Modal

Pasar modal sebagai penompang kegiatan perekonomian nasional tentunya sangat rentan dengan kejahatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis terhadap informasi fakta materil yang dilakukan oleh orang dalam dan manipulasi harga. Hal inilah yang membedakan tindak pidana pasar modal dengan tindak pidana pada umumnya, sehingga tindak pidana pasar modal dikategorikan sebagai tindak pidana khusus. Salah satu contok bentuk kejahatan bisnis sebagai tindak pidana khusus di dalam Pasar Modal adalah pengaturan karakteristik tindak pidana perdagangan orang dalam Insider Trading di dalam Pasal 95 UUPM dengan penjelasan siapa yang dimaksud dengan Orang Dalam, yaitu : 1. Komisaris, direktur atau pegawai Emiten atau Perusahaan Publik; 2. Pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik; 3. Orang perorangan yang karena kedudukan atau profesinya 113 4. Pihak yang dalam waktu bulan terakhir tidak lagi menjadi pihak sebagaimana dimaksud dalam 1, 2 dan 3. atau karena hubungan usaha dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan orang tersebut memperoleh Informasi Orang Dalam atau; 113 Profesi yang dimaksud adalah profesi yang berkenaan dengan Pasar Modal yaitu Notaris, Konsultan Hukum, Penilai, Akuntan Publik, dan lain-lainnya. Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. Disamping itu tindak pidana khusus pasar modal juga mengatur menyangkut Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Penjelasan Pasal 1 angka 7 UUPM menyebutkan sebagai contoh, Informasi atau Fakta Material, adalah antara lain informasi mengenai : 1 Penggabungan usaha merger, pengambilalihan acquisition, peleburan usaha consolidation atau pembentukan usaha patungan; 2 Pemecahan saham atau pembagian dividen saham stock divident; 3 Pendapatan dan dividen yang luar biasa sifatnya; 4 Perolehan atau kehilangan kontrak penting; 5 Produk atau penemuan baru yang berarti; 6 Perubahan tahun buku perusahaan; dan 7 Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen. Sepanjang informasi tersebut dapat mempengaruhi harga efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atua pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-86PM1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik, memberikan contoh-contoh informasi atau fakta-fakta material, yaitu : Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. 1 Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang; 2 Pemecahan saham atau pembagian dividen saham; 3 Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya; 4 Perolehan atau kehilangan kontrak penting; 5 Produk atau penemuan baru yang berarti; 6 Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen; 7 Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang; 8 Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya; 9 Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material; 10 Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting; 11 Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dan komisaris perusahaan; 12 Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain; 13 Penggantian Akuntan yang mengaudit perusahaan; 14 Penggantian Wali Amanat; 15 Perubahan tahun fiskal perusahaan. Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-86PM1996 tidak bersifat limitatif, tetapi numeratif, artinya dimungkinkan ada fakta material lainnya yang dapat mempengaruhi harga efek. Informasi tersebut merupakan contoh dari informasi atau fakta material yang ada artinya masih ada fakta material lainnya yaitu, apabila Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. perusahaan mengambil loan pinjaman, atau kehilangan aset dalam jumlah material seperti kebakaran, kecurian atau kalah dalam permainan valas. 114 1 Melakukan pembelian atau penjualan atas efek emiten atau perusahaan publik dimaksud. Larangan tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa kedudukan orang dalam seharusnya mendahulukan kepentingan emiten, perusahaan publik, atau pemegang saham secara keseluruhan termasuk di dalamnya untuk tidak menggunakan informasi orang dalam untuk kepentingan diri sendiri atau pihak lain Pasal 95 UUPM. Keberadaannya bila tidak diwaspadai akan sangat berbahaya bagi kehidupan suatu Pasar Modal. UUPM yang mengatur tentang tindak pidana khusus mengkualifikasi larangan melakukan perbuatan-perbuatan sebagai berikut : 2 Melakukan pembelian dan penjualan atas efek perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan. Hal ini disebabkan informasi mengenai perusahaan lain tersebut lazimnya diperoleh karena kedudukannya pada emiten atau perusahaan publik yang melakukan transaksi dengan perusahaan lain tersebut. Transaksi tersebut adalah semua bentuk transaksi yang terjadi antara emiten atau perusahaan publik dan perusahaan lain, termasuk transaksi atas efek perusahaan lain tersebut yang dilakukan oleh emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan Pasal 95 UUPM. 114 Najib A. Gisymar, Insider Trading Dalam Transaksi Efek, Bandung:Citra Aditya Bakti, 1999, hal. 36 Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. 3 Orang dalam dilarang mempengaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek dimaksud, walaupun orang dalam dimaksud tidak memberikan informasi orang dalam kepada pihak lain, namun dapat mendorong pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan efek berdasarkan informasi orang dalam Pasal 96 UUPM. 4 Orang dalam dilarang memberikan informasi orang dalam kepada pihak manapun yang patut diduga dapat menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek. Hal ini berarti orang dalam mempunyai kewajiban untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi agar informasi tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak yang menerima informasi tersebut untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek Pasal 96 UUPM. Adapun dasar pertimbangan pelarangan tindak pidana khusus pasar modal antara lain sebagai berikut: 115 1 Tindak pidana pasar modal berbahaya bagi mekanisme pasar yang fair dan efisien Bahaya tindak pidana pasar modal dapat menimbulkan ketidakadilan bagi investor, juga menyebabkan mekanisme pasar menjadi tidak fair. Jika dihubungkan dengan perkembangan teknologi internet, banyak perusahaan yang menggunakan internet sebagai sarana komunikasi antar perusahaan dengan pelanggan dan investornya. Dalam perkembangan dan peningkatan penggunaan internet oleh perusahaan publik terdapat resiko pelanggaran 115 Munir Fuadi, Pasar Modal Modern Tinjauan Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, hal. 169 Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. terhadap aturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal yang sering tidak disadari atau belum menjadi perhatian para pengguna internet. 116 UUPM diundangkan sebelum pengggunaan internet menjadi populer seperti saat ini, sehingga banyak tindakan hukum yang dilakukan media internet yang belum tercakup oleh UUPM. Bagi perusahaan publik yang akan melakukan penawaran efeknya, masalah penempatan informasi di situs web harus menjadi perhatian. Hal ini disebabkan kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan pasar modal. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan akan melakukan penjualan efek dengan penawaran terbatas privat placement yang dikecualikan dari pendaftaran oleh otoritas pasar modal, maka harus diperhatikan penempatan informasi tentang perusahaan dan tentang penjualan efek tersebut di media internet, karena inti dari privat placement adalah keterbatasan penawaran. Apabila perusahaan menempatkan informasi tentang penjualan di situs web-nya, akan dapat diakses oleh semua pihak, maka akan terjadi pelanggaran terhadap keterbatasan penawaran dan akan melanggar peraturan tentang privat placement. Untuk itu suatu perusahaan yang akan menempatkan informasi apapun di media internet harus berkonsultasi dengan konsultan hukum pasar modal agar tidak terjadi pelanggaran. 117 Tindak pidana khusus di bidang pasar modal jika tidak dilarang maka berjalannya pasar modal akan terganggu. Hal ini disebabkan karena : 116 Asril Sitompul, Hukum Internet: Pengenalan Mengenai Masalah Hukum di Cyberspace, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 63 117 Ibid, hal. 64 Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. 1 Pembentukan Harga yang Tidak Fair Jika ada tindak pidana pasar modal, tidak akan terbentuk harga yang fair berhubung kurangnya informasi tentang keadaan barang yang sebenarnya. Padahal harga yang fair merupakan sinyal yang akurat mengenai jumlah sumberdaya yang perlu dialokasi. 2 Perlakuan yang Tidak Adil diantara Para Pelaku Pasar Suatu Pasar Modal yang baik adalah dimana semua anggota dalam Pasar Modal diperlakukan secara sama dan adil. Di Pasar Modal semua pelaku berhak atas informasi yang sama sehingga semua pelaku berada dalam posisi yang sama atas suatu informasi. Dengan adanya tindak pidana di bidang pasar modal, maka hanya sebagian kecil atau bahkan satu orang saja yang mempunyai informasi tertentu sehingga antar pelaku dalam Pasar Modal dalam mendapatkan informasi tidak sama. 3 Berbahaya bagi Kelangsungan Hidup Pasar Modal Pasar Modal yang tidak fair, berakibat banyaknya orang yang akan meninggalkan Pasar Modal yang bersangkutan untuk beralih ke Pasar Modal negara lain atau ke jenis investasi yang lain. Dengan demikian eksistensi Pasar Modal yang bersangkutan akan terancam. Bangkrutnya Pasar Modal menghilangkan salah satu wahana yang potensial dalam menghimpun dana masyarakat. Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. 2 Tindak Pidana Pasar Modal Berdampak Negatif Bagi Emiten Dengan adanya tindak pidana yang terjadi di pasar modal mengakibatkan investor akan hilang kepercayaannya terhadap emiten. Sekali nama baik emiten jatuh, akan sulit baginya untuk berkembang atau menambah permodalan selanjutnya. Bahkan mungkin saja pihak pelaku tersebut berbuat hal-hal yang merugikan emiten agar harga berfluktuasi, sehingga dia dapat mengambil keuntungan dari situ. Padahal keuntungan tersebut dapat digolongkan sebagai Unjust Enrichment memperkaya diri secara tidak sah dengan memiliki apa yang bukan haknya. 3 Kerugian Materil Bagi Investor Memang dengan terjadinya perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam tindak pidana khusus pasar modal ini, maka pihak investor akan mengalami kerugian secara langsung. Mungkin dia telah membeli surat berharga dengan harga yang kelewat mahal, ataupun menjualnya dengan harga yang kelewat murah. Perlindungan publik investor selalu menjadi fokus inti dari pengaturan hukum di bidang Pasar Modal. 4 Kerahasiaan itu Milik Perusahaan Suatu informasi yang sifatnya adalah rahasia miliknya perusahaan sesuai dengan asas pengakuan hak milik intelektual. Karena itu, tidaklah pada tempatnya suatu informasi yang sifatnya rahasia tersebut dimanfaatkan oleh pihak lain selain perusahaan itu sendiri untuk keuntungan di luar perusahaan pemilik informasi. Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

F. Keterbukaan Terhadap Fakta Materil Merupakan Suatu Kewajiban