Pemeriksaan Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana pasar, Bapepam merupakan penegakan hukum atau pelaksana dan pengawas terhadap pelakaana peraturan-peraturan dipasar modal, sehingga tercipta suatu pasar modal yang teratur, wajar, efisien dan transparan. Dalam melaksanakan fungsi penegakan hukum, Bapepam bersikap proaktif bila terdapat indikasi pelanggaran peraturan perundang-undangan pasar modal. Dengan melakukan pemeriksaan dan penyidikan yang didasarkan kepada laporan atau pengaduan dari pelaku-pelaku pasar modal, data tersebut dianlisis oleh Bapepam dan hasil analisis dijadikan konsumsi publik dengan melakukan pemberitaan melalui media massa. Adapun tugas dan fungsi Bapepam dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan

Sebagai salah satu bentuk konkritisasi dari peran Bapepam sebagai lembaga pengawas adalah kewenangan Bapepam untuk melakukan pemeriksaan. Yakni pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap perundang-undangan di bidang pasar modal, atau seperti yang dijelaskan dalam PP No. 46 Tahun 1995 tentang tata cara pemeriksaan di Bidang Pasar Modal, bahwa yang dimaksud dengan pemeriksaan adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lain yang tata cara pemeriksaan di bidang pasar modal dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 1995. Bapepam akan melakukan pemeriksaan bila: a. Terdapat laporan, pemberitahuan atau pengaduan dari pihak tertentu tentang adanya pelanggaran atag peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal. b. Tidak dipenuhinya kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak-pihak yang Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. memperoleh perizinan, persebajuan atau pendaftaran dari Bapepam atau pihak lain yang dipersyaratkan untuk menyampaikan laporan kepada Bapepam, atau c. Terdapat petunjuk tentang terjadinya pelanggaran atas perundangundangan di bidang pasar modal. Dalam rangka pelaksanaan tugasnya selaku lembaga pemeriksa tersebut, Bapepam dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: 92 a. Meminta keterangan danatau konfirmasi dari pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap perundang-undangan di pasar modal atau pihak lain jika dianggap perlu; b. Mewajibkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap perundang-undangan di bidang pasar modal untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan tertentu; c. Memeriksa danatau membuat salinan terhadap catatan, pembukuan, danatau dokumen lain, baik rnilik pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran perundang-undangan di bidang pasar modal, ataupun pihak lain jika dianggap perlu; d. Menentukan syarat danatau mengizinkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap perundangundangan di bidang pasar modal untuk melakukan; e. Penjelasan Pasal 100 ayat l UU No.8 Tahun 1995 tindakan tertentu yang diperlukan dalam rangka penyelesaian kerugian timbul. 92 Ibid Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. Dalam melakukan pemeriksaan haruslah dipenuhi norma-norma yang disebut dengan norma pemeriksaan yang diatur dalam Bab III PP No. 4 6 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal, terdiri dari norma pemeriksaan yang menyangkut dengan pemeriksa, norma pemeriksaan yang menyangkut dengan pelaksanaan pemeriksaan dan norma pemeriksaan yang menyangkut dengan para pihak yang diperiksa. Norma pemeriksaan yang menyangkut Pemeriksa adalah sebagai berikut: a. Pemeriksa harus memiliki Tanda Pengenal Pemeriksa serta dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan dari Ketua Bapepam pada waktu melakukan pemeriksaan; b. Pemeriksa wajib memberitahukan secara tertulis tentang akan dilakukan pemeriksaan kepada Pihak yang diperiksa; c. Pemeriksa memperlihatkan Tanda Pengenal Pemerikea dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Pihak yang diperiksa; d. Pemeriksa menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan kepada Pihak yang akan diperiksa; e. Pemeriksa wajib membuat laporan hasil pemeriksaan; dan f. Pemeriksa dilarang memberitahukan kepada Pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau yang diberitahukan kepadanya oleh Pihak yang diperiksa dalam rangka pemeriksaan. Norma pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pemeriksaan adalah sebagai berikut: Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. 2. pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh lebih dari satu orang Pemeriksa; 3. pemeriksaan dilaksanakan di kantor Pemeriksa, di kantor atau di pabrik atau di tempat usaha atau di tempat tinggal atau di tempat lain yang diduga ada kaitannya dengan pelanggaran yang terjadi; 4. pemeriksaan dilaksanakan pada jam dan hari kerja dan dapat dilan jutkan di luar j am ker j a dan hari ker ja ,jika dipandang perlu; 5. Hasil pemeriksaan diwujudkan dalam laporan pemeriksaan; dan 6. Hasil pemeriksaan yang disetujui Pihak yang diperiksa, dibuatkan surat pernyataan tentang persetujuannya dan ditandatangani oleh yang bersangkutan. Norma pemeriksaan yang menyangkut Pihak yang diperiksa adalah sebagai berikut: a. Pihak yang diperiksa berhak meminta kepada Pemeriksavuntuk memperlihatkan Surat Perintah Pemeriksaan dan Tanda Pengenal Pemeriksa; b. Pihak yang diperiksa berhak meminta kepada Pemeriksa untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan; dan c. Pihak yang diperiksa menandatangani surat pernyataan persetujuan tentang hasil. Selanjutnya apabila ada bukti-bukti tentang telah terjadinya suatu tindak pidana, maka pemeriksaan dapat terus dilanjutkan, tetapi dengan kewajiban bagi pihak pemeriksa untuk membuat laporan kepada Ketua Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. Bapepam mengenai telah diketemukannya bukti permulaan tersebut, sehingga kemudian Ketua Bapepam dapat menetapkan dimulainya proses penyidikan.

2. Penyidikan