Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
dilakukan maka dengan informasi atau keadaan yang tidak sebenarnya tersebut jelas akan ada pihak dirugikan tanpa harus mempunyai akibat kepada pasar yang
termanipulasi.
32
a. Melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan kepemilikan.
Tindak pidana penipuan dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 378 KUH Pidana. Maksud dari tindak pidana penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain. Bab XI Undang-Undang Pasar Modal mengatur secara tersendiri mengenai tindak pidana penipuan, manipulasi pasar dan perdagangan orang
dalam. Berikut digambarkan beberapa tindak pidana yang dianut dalam tindak pidana pasar modal yakni:
1. Manipulasi Pasar
Menurut Pasal 91 Undang-Undang Pasar Modal setiap pihak dilarang melakukan baik secara langsung atau tidak langsung menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, kegiatan pasar atau harga efek di bursa efek. Rumusan Pasal 91 ini menjelaskan gambaran semu mengenai kegiatan
perdagangan, keadaan pasar atau harga efek antara lain:
b. Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek harga tertentu, dimana
pihak tersebut juga telah bersekongkol dengan pihak lain yang melakukan penawaran beli atau penawaran efek yang sama pada harga kurang lebih
sama.
32
Munir Fuady, Op.cit, hal. 148
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
Pasal 92 Undang-Undang Pasar Modal juga menegaskan bahwa melakukan dua atau lebih transaksi efek di bursa efek sehingga menyebabkan harga efek tetap,
naik atau turun dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untu membeli, menjual atau menahan efek tersebut. Akibatnya harga efek tersebut tidak berdasarkan pada
permintaan jual atau beli yang sesungguhnya.
33
Selanjutnya membuat larangan untuk membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar
atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek atau dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
34
2. Misinformation dengan cara menyebarkan informasi yang menyesatkan atau informasi yang tidak lengkap misalnya menyebarkan rumor bahwa emiten A
tidak termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh pemerintah, padahal emiten A termasuk yang diambil alih oleh pemerintah.
Kegiatan manipulasi pasar dapat berupa:
1. False information, yaitu dengan menyebarkan informasi palsu mengenai emiten dengan tujuan untuk mempengaruhi efek perusahaan yang dimaksud di bursa
efek.
35
Yang dimaksud dengan manipulasi pasar adalah :
36
The illegal buying or selling of security to creat the false impression that
active trading exist in an effort to convince other people to buy more shares
33
Ibid, hal. 151
34
Lihat Pasal 93 UUPM
35
Indera Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2004, hal. 258
36
Ibid, hal 263
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
or sell the ones they own. Manipulation is done to infliuence prices so the
person doing the manipulating can achieve a more advantageous market Manipulasi pasar sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal adalah sebagai
berikut: 1. Menciptakan gambaran pasar yang semu, antara lain dengan jalan:
a. Melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan pemilikan, atau;
b. Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek pada hanga tertentu dengan
cara bersekongkol melakukan penawaran beli atau penawaran jual pada harga yang kurang lebih sama.
Delik ini merupakan delik materil yang mana ditujukan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,
atau harga efek di Bursa Efek Pasal 91 UUPM. 2 . Melakukan dua atau lebih transaksi efek di Bursa Efek sehingga menyebabkan harga efek
tetap naik atau turun dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untuk membeli, menjual atau menahan efek tersebut dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli
atau menjual efek Pasal 92 UUPM. Permasalah yang sering muncul adalah bagaimana dengan harga efek yang sengaja distabilkan stabilisation.
Dalam hal ini, suatu efek dibeli hanya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penurunan harga di pasar terbuka, misalnya efek di pasar perdana dibeli oleh sindikasi dan
investment bank kemudian tidak berapa lama setelah itu dijual kembali kepada publik
dengan harga yang lebih tinggi. Dalam hal ini, efek di pasar perdana tersebut dibeli oleh sindikasi underwriting. Dalam dunia pasar modal siapa saja yang membeli efek di pasar
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
perdana untuk kemudian segera menjual kembali dengan harapan mendapatkan keuntungan disebut free aiders.
Bila dilihat secara sepintas seakan ada juga manfaat dan tindakan stabilisasi harga ini, yaitu:
1. Ada unsur kepastian harga bagi emiten.
2. Pembayaran dan pihak underwriter kepada pihak emiten dapat dilakukan lebih cepat.
3. Dapat menetralisasikan harga di pasar dan gejolak akibat adanya over supply
kelebihan pemasokan. 4.
Jika pasar sedang bullish dengan tindakan stabilisasi harga tersebut diharapkan tidak merubah sentimen pasar yang bullish tersebut.
Sebagaimana pada uraian di atas bahwa undang-undang pasar modal melarang tindakan manipulasi pasar, bahkan mengancam pelakunya dengan ancaman pidana yang
berat. Terhadap hal ini, Pasal 91 UUPM menentukan bahwa dilarang terhadap barang siapa yang melakukan tindakan baik langsung atau tidak langsung dengan tujuan untuk menciptakan
gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar atau harga efek di Bursa Efek. Namun demikian stabilisasi harga yang dilakukan oleh underwriter pada
priode tertentu bukan merupakan manipulasi. Hal mana dapat kita lihat dari Peraturan mengenai stabilisasi harga yang mana Bapepam lewat keputusannya No. Kep 88PW 1996,
telah membenarkan suatu tindakan stabilisasi hanga untuk mempermudah penawaran umum, akan tetapi hanya dapat dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Harga stabilisasi tidak berbeda dengan harga penawaran umum.
2. Stabilisasi harga hanya berjalan selama masa penawaran dan tidak dapat diperpanjang.
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
3. Rencana mengadakan stabilisasi harga harus diungkapkan dalam prospektus.
4. Penjamin emisi efek atau perantara pedagang efek yang menjual atau memberi untuk
kepentingan setiap pihak, efek yang harganya distabilisasi harus memastikan bahwa pihak tersebut telah mendapat kesempatan membaca pernyataan tertulis bahwa pembelian itu pada
harga yang distabilisasikan. 5.
Pemberitahuan oleh penjamin pelaksana emisi efek kepada Bapepam, semua agen penjualan dan pemodal tentang tanggal mulai dan berakhirnya stabilisasi hanga yang
bersangkutan. Dalam tindak manipulasi pasar terdapat beberapa teknik manipulasi antara lain:
37
a. Teknik Manipulasi Harga
1. . Hype and Dump Talking Up
harga suatu saham dengan menggunakan laporanrumorrekomendasi broker
yang dilebih-lebihkan atau dibuat-buat ketika harga naik, saham tersebut dijatuhkan. Hal yang bertentangan tersebut dapat disebut sebagai slur and slurp
menyatakan sesuatu hal dengan kurang jelas untuk memancing pihak lain dan kemudian memakannya dan terjadi ketika harga saham tersebut di talked down
sehingga manipulator dapat membeli saham dengan harga murah. 2.. Pump and Dump
Transaksi yang dilakukan secara beruntun pada harga yang tinggi memberikan kesan suatu aktivitas yang seolah-olah nyata dilakukan oleh investor, kemudian men ”dump”
37
A Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit hal. 265-267
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
nya pada harga yang tinggi pula. Teknik ini dapat terjadi sebagai suatu manipulasi sisi supply
sebagaimana dengan membuat penawaran yang undisdosed dengan volume kecil, yang dengan demikian menyebabkan pihak lain melakukan penjualan dan memfasilitasi
manipulator untuk membeli sejumlah besar saham kemudian pada harga yang lebih murah.
3. Ramping Marking up
harga penutupan dengan memasang order beli atau melakukan transaksi beli menjelang penutupan perdagangan sehingga mengubah harga
penutupan order beli seringkali jatuh pada pagi hari berikutnya atau pada hari order beli tersebut digunakan. Juga disebut painting the tape atau window dressing.
Teknik ini dapat juga digunakan untuk mendorong harga saham turun. 4. Window Dressing
Teknik Ramping yang dilakukan oleh investor institusional untuk menyetarakan harga saham dengan valuasi yang diinginkan.
b. Teknik Manipulasi Volume
1 . Chain Letter Rally Terjadi ketika spekulator memasuki pasar, maka dengan demikian cara tanpa
disadari membantu manipulator dengan pergerakan-pergerakan volume dan harga yang meningkat.
2 . Churning Manipulator memiliki sekumpulan saham dan kemudian melakukan
pemasangan pada sisi beli dan jual melalui satu atau beberapa broker untuk
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
menciptakan kesan turnover yang besar. Order-order ini biasanya ditempatkan pada harga yang lebih tinggi secara bertahap yang disebut
sebagai pass the parcel. 3 . Pools
Pooling” terjadi ketika suatu kelompok investor kaya setuju untuk
mendaftarkan sejumlah uang untuk mengumpulkan dana yang besar akan dikelola untuk mereka oleh suatu broker. Anggota-anggota pool tersebut
biasanya setuju bahwa saham-saham dari beberapa emiten akan dibeli dan kemudian dijual dari salah satu anggota pool terhadap anggota lainnya, akan
tetapi melalui broker terpilih atau broker-broker untuk mendorong turnover dan harga yang dmmaksud diharapkan laporan dan aktivitas yang meningkat pada saham
terpilih kemungkinan besar akan menghasilkan harga yang dinaikkan dan akan juga memberikan kesempatan bagi anggota pool untuk menjual sahamnya pada
investor publik. 4.
Short Squeeze Pembelian sejumlah saham secara signfikan, yaitu membeli cornering pasar untuk
mendorong para short seller membeli saham untuk meng-cover posisi short mereka pada harga yang lebih tinggi, dengan demikian akan membuat harga menjadi naik.
5. Matched Orders
Teknik yang memfasilitasi pre-arranged trade perdagangan yang telah diatur sebelumnya, dimana pihak yang terkait melakukan transaksi atas order tertentu
yang telah disetujui dengan pihak lainnya.
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
6. Wuh Sales Pembelian dan penjualan order yang dipasang pada waktu yang bersamaan
dimana tidak terdapat perubahan kepemilikan atas saham tersebut. 7. Run
Suatu run yang melibatkan suatu kelompok orang yang menciptakan aktivitas pada saham baik melalui transaksi beli atau jual dengan menyebarkan rumor untuk
menyebabkan kenaikan harga saham yang signifikan. Harga naik ditujukan untuk menarik pembeli lebih banyak dan mendorong harga lebih tinggi lagi.
Seringkali dealer perusahaan-perusahaan dan direktur-direkturnya terlibat dalam run dan mendasarkan diri pada inside information untuk menaikkan harga.
Ketika harga saham telah naik secara signifikan, pembuat run akan menjual saham yang dimilikinya kemudian lari.
c. Teknik Manipulasi Pasar Lainnya
1. Warehousing atau Parking Menjual sejumlah saham kepada warehouser untuk menyamarkan jalur dan
penjual as1inya terhadap pembeli alternatif yang disebut dengan parking. Teknik ini seringkali digunakan untuk menyamarkan kepemilikan pada situasi take over,
atau kontrol pada suatu saham diperlukan untuk menjamin keputusan formal perusahaan terlewatkan tanpa mindisclose hubungan antara warehose dan
pemilik.
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
2. Failur to disclose Setiap kegagalan untuk men-disclose kontrol atau hubungandari pembeli atau
penjual saham yang ditetapkan menurut undang-undang. Disclosure yang kurang dapat memfasilitasi manipulator untuk menyampaikan informasi yang salah ke pasar
tentang demand dan supply dan suatu saham adalah murni ketika, sebenarnya, hal tersebut berkaitan dengan posisi kepemilikannya.
3. Churning and Burning Transaksi yang terlampau besar dan suatu rekening oleh ”broken-churning untuk tujuan
mendapatkan komisi sebesar-besarnya tanpa menghiraukan kebutuhan dan tujuan kliennya.
4. Guarantee or Payments Hal ini terjadi ketika broker-broker atau perantara jasa keuangan financial
intermediary lainnya menjamin pembelian dan kerugian loss atau melakukan
pembayaran untuk membuat pihak lain membeli atau menjual saham. 5. Use of Nominee Accounts
Untuk memberikan penampilan transaksi yang independen maka market manipulator biasanya menyusun dan mengontrol banyak rekening nominee yang disebar di beberapa
perusahaan broker. Market manipulator menciptakan kesan palsu atas transaksi publik yang independent dengan menggunakan beberapa rekening nominee di beberapa
perusahaan broker tersebut.
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
d. Perdagangan Orang Dalam Insider Trading
Perdagangan orang dalam insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang tergolong orang dalam perusahaan dalam arti luas, perdagangan mana,
didasarkan karena adanya suatu informasi orang dalam inside information yang material dan belum terbuka disclose untuk umum dengan perdagangan mana pihak orang dalam
insider tersebut mengharapkan akan mendaparkan keuntungan ekonomi secara pribadi, langsung atau tidak langsung atau yang merupakan keuntungan dengan jalan pintas {short
swing profit .
a.Unsur insider trading dan pengertian insider trading tersebut di atas, didapatkan beberapa unsur dan suatu insider trading, yakni:
1 adanya perdagangan, transaksi efek.
2 dilakukan oleh orang dalam seperti Komisaris, Direktur, Pegawai dan pihak yang
karena kedudukannya atau profesinya memiliki informasi orang dalam. 3
adanya inside information. 4
inside information tersebut belum terbuka disclose untuk umum.
5 perdagangan dilakukan berdasarkan insider information tersebut.
6 tujuannya untuk mendapat keuntungan.
b. Insider trading dilarang karena: 1. Insider trading berbahaya bagi mekanisme pasar yang wajar dan efisien
a Pembentukan harga yang tidak wajar teori informed market. Insider trading
, mengakibatkan harga yang terbentuk menjadi tidak wajar karena kurangnya informasi tentang keadaan yang sebenarnya. Seyogyanya
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
harga yang wajar tersebut merupakan signal akurat mengenai jumlah sumberdaya keuangan financial resources yang perlu dialokasikan.
b Tindakan yang kurang adil bagi para pelaku pasar teori market egalitarism atau fair play
Suatu pasar yang baik adalah pasar dimana semua pelaku pasar diperlakukan secara sama dan adil. Di pasar modal, semua pelaku pasar berhak atas
informasi yang sama. Sedangkan dengan adanya insider trading maka hanya orang tertentu yang mempunyai informasi.
c Berbahaya bagi kelangsungan hidup pasar modal Jika keadaan pasar tidak wajar maka banyak pihak akan meninggalkan pasar
modal untuk beralih ke pasar modal di negeri lain ataupun ke berbagai investasi lainnya, sehingga eksistensi masa depan pasar modal yang
bersangkutan akan relarif menjadi lebih sulit daya saing menurun. 2. Insider trading berdampak negatif bagi emiten
Praktek insider trading akan mengakibatkan investor kehilangan kepercayaannya terhadap pasar modal. Selain itu, juga dapat mencemarkan
nama baik emiten tersebut yang berakibat emiten tersebut akan sulit baginya untuk berkembang atau menambah permodalan selanjutnya. Bahkan mungkin
saja pihak pelaku insider trading tersebut berbuat hal-hal yang merugikan emiten agar harga bergejolak, sehingga dapat mengambil keuntungan dan
situasi tersebut.
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
3 Kerugian langsung bagi investor Terjadinya perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam insider trading maka
pihak investor akan mengalami kerugian secara langsung. Mungkin mereka telah membeli efek dengan harga nilai yang terlampau tinggi, ataupun
menjualnya dengan harga yang terlampau rendah. Adapun insider trading yang dilarang sebagai berikut:
1 Orang Dalam UUPM a
Komisaris, direktur atau pegawai perusahaan publik atau terbuka. b
Pemegang saham utama perusahaan publik atau terbuka. c
Orang yang karena kedudukannya, profesinya atau karena hubungan usahanya dengan perusahaan terbuka memungkinkan memperoleh
informasi orang dalam. Dengan kedudukan di sini dimaksudkan sebagai lembaga, institusi atau badan pemerintah. Sementara yang
merupakan hubungan usaha adalah hubungan kerja atau kemitnaan dalam kegiatan usahanya, seperti nasabah, pemasok, kontraktor,
pelanggan, kreditur, dan Iain-lain. d Pihak yang tidak lagi menjadi pihak sebagaimana tersebut dalam point
a, b dan c tersebut sebelum ewat jangka waktu 6 bulan. 2 Larangan Bagi Orang Dalam
Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 95, 96 dan 97 yang termasuk trading yang dilarang adalah orang dalam yang
melakukan pembelian atau penjualan atas:
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
a efek perusahaan di mana informasi berasal.
b efek perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan perusahan
terbuka atau publik tersebut. c
mempengaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek tersebut.
d memberi informasi orang dalam kepada pihak lain manapun yang patut
diduga dapat nenggunakan informasi tersebut untuk melakukan pembelian atau penjualan efek.
e secara melawan hukum memperoleh informasi orang dalam yang
digunakan untuk transaksi. 3 Pihak yang dikecualikan.
a Memperoleh informasi secara tidak melawan hokum.
b Perusahaan efek yang memiliki informasi orang dalam dengan
ketentuan transaksi dilakukan bukan atas tanggungan sendiri, tetapi atas perintah nasabah. Perusahaan efek tersebut tidak memberikan
rekomendasi kepada nasabahnya mengenai efek yang bersangkutan. Sementara yang dilarang oleh undang-undang pasar modal hanyalah tippee yang
aktif dan dengan inisiatifnya sendiri mencari informasi, di mana: a
Informasi tersebut dicari dengan jalan melanggar hukum, seperti dengan mencuri, membujuk, kekerasan atau ancaman, atau juga;
b Informasi tersebut disertai dengan pembatasan-pembatasan seperti
kewajiban merahasiakan.
Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.
2. Misleading Information