Faktor Jenis Kelamin Faktor Status Gizi Faktor Riwayat Penyakit Paru

kekuatan fisik. Dalam keadaan normal, usia juga mempengaruhi frekuensi pernapasan dan kapasitas paru. Frekuensi pernapasan pada orang dewasa antara 16-18 kali permenit, pada anak-anak sekitar 24 kali permenit sedangkan pada bayi sekitar 30 kali permenit Syaifuddin, 1997. Sejalan dengan penelitian Penelitian Rahardjo 2010 di Penggilingan Padi Anggraini, Sragen, Jawa Tengah didapatkan nilai p=0,175 sehingga p0,05. Jadi tidak ada hubungan antara umur dengan kapasitas fungsi paru. Hal ini berarti kapasitas fungsi paru yang terjadi bukan karena faktor umur.

5.2.2. Faktor Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian pada pekerja kilang padi di Desa Tanjung Selamat lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 93,3. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,073, dengan demikian tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin pekerja

5.2.3. Faktor Status Gizi

dengan fungsi paru pekerja kilang padi. Pekerja yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang mengalami fungsi parunya restriktif, dibanding pekerja wanita tidak ditemukan yang fungsi parunya restriktif Berdasarkan hasil penelitian pada pekerja kilang padi di Desa Tanjung Selamat dengan status gizi pekerja mayoritas normal yaitu sebesar 96,7. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,213, dengan demikian tidak terdapat hubungan antara status gizi pekerja dengan fungsi paru pekerja kilang padi. Pekerja yang gizinya tidak normal tidak ditemukan yang fungsi parunya restriktif, sedangkan pekerja yang status gizinya normal ditemukan yang fungsi parunya restriktif. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan penelitian Penelitian Rahardjo 2010 di Penggilingan Padi Anggraini, Sragen, Jawa Tengah didapatkan nilai p=0,417 sehingga p0,05 dengan tingkat signifikan 95. Jadi, tidak ada hubungan antara status gizi dengan kapasitas fungsi paru. Hal ini berarti kapasitas fungsi paru terjadi bukan karena status gizi responden.

5.2.4. Faktor Riwayat Penyakit Paru

Berdasarkan hasil penelitian pada pekerja kilang padi di Desa Tanjung Selamat menunjukkan tidak pernah sakit paru sebesar 56,7. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,002, dengan demikian terdapat hubungan antara riwayat penyakit paru dengan fungsi paru pekerja kilang padi. Pekerja yang pernah mengalami penyakit paru lebih banyak yang fungsi parunya restriktif, dibanding pekerja yang tidak pernah mengalami riwayat penyakit paru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nugraheni tahun 2004 juga menyatakan terdapat hubungan antara pekerja yang mempunyai riwayat penyakit paru dengan kejadian gangguan fungsi paru menunjukkan hubungan yang kuat. 5.3. Pengaruh Faktor Eskternal terhadap Fungsi Paru pada Pekerja Kilang Padi di Desa Tanjung Selamat 5.3.1. Faktor Kebiasaan Merokok Berdasarkan hasil penelitian pada pekerja kilang padi di Desa Tanjung Selamat ditemukan pekerja yang tidak merokok sebesar 56,7. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,016, dengan demikian terdapat hubungan antara kebiasan Universitas Sumatera Utara merokok Sejalan dengan penelitian Rantung dkk 2013 di CV. Mariska dan CV. Mercusuar Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupatem Minahasa diperoleh nilai p=0,013 berarti menyatakan ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru mungkin dikarenakan oleh frekuensi merokok yang dinyatakan dalam lama merokok, jenis rokok yang dihisap setiap hari dimana pekerja mengkonsumsi secara berlebihan. Hasil penelitian Triatmo dkk, 2007 juga menyatakan ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan penurunan fungsi paru. Kemudian untuk penelitian Suryani, 2005 menyatakan ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru dengan p = 0,021. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mengkidi, 2006 menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakana antara kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru pada seluruh pekerja di PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan, hasil penelitiannya dengan jumlah sampel 91 responden diperoleh p = 0,036. Pekerja yang merokok dan berada di lingkungan kerja yang berdebu cenderung mengalam gangguan fungsi paru dibandingkan dengan pekerja yang berada di lingkungan yang berdebu tetapi tidak merokok. Asap rokok dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit bronchitis dan kanker paru untuk itu pekerja berhenti merokok padasaat melakukan pekerjaan. dengan fungsi paru pekerja kilang padi. Pekerja yang merokok lebih banyak yang fungsi parunya restriktif, dibanding pekerja tidak merokok. Universitas Sumatera Utara

5.3.2. Faktor Kebiasaan Olahraga