Pengukuran Kadar Debu Pengukuran Kapasitas Paru

2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap kadar debu organik saat proses penggilingan padi berlangsung di lingkungan kerja. 3. Pemeriksaan fungsi paru pada pekerja. 4. Melaksanakan wawancara dan mengisi kuesioner yang telah disediakan tentang karakteristik pekerja sebagai data pendukung.

3.5.3. Cara Pengumpulan Data

Secara garis besar, variabeldata yang akan diambil dan cara pengambilannya sebagai berikut :

1. Pengukuran Kadar Debu

a. Pengukuran konsentrasi debu di tempat kerja dengan menggunakan Low Volume Dust Sampler LVDS, pada 5 titik lokasi di 2 tampat penggilingan padi yaitu pada ruangan penggilingan 1, penggilingan 2, penjemuran 1, penjemuran 2 dan gudang dalam ruangan kemudian dibandingkan dengan standar Surat Edaran Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 13MENX2011 Tahun 2011 tentang NAB faktor kimia di tempat kerja. b. Prosedur pengukuran konsentrasi debu menggunakan LVDS c. Penentuan titik sampling, yang ditetapkan 5 titik sampling yaitu pada ruangan penggilingan 1, penggilingan 2, penjemuran 1, penjemuran 2 dan gudang d. Meletakkan alat dengan ketinggian 1,5 m diatas permukaan lantai e. Membuka tutup “cup inlet hole” kemudian ditekan tombol ONOFF Universitas Sumatera Utara f. Melakukan pengecekan kondisi baterai dengan menekan tombol “batt” dengan ketentuan jika jarum berada di daerah merah pada display, berarti baterai ok, dan sebaliknya jika tidak berarti baterai harus diganti. g. Melakukan penyetelan timer waktu dengan estimasi pengukuran 1 jam h. Persiapkan alat yaitu berupa fiberglass filter, pengontrolan aliran udara, pengatur waktu, dan timbangan analitik. Filter ini diletakkan di desikator selama 24 jam kemudian ditimbang sebelum pengukuran dan dicatat. i. Alat fiberglass dihubungkan dengan pompa penghisap udara kemudian diletakkan pada titik pengukuran di dekat tenaga kerja yang terpapar debu dan filter dipasang kira – kira setinggi pernafasan tenaga kerja. j. Pompa penghisap udara dihidupkan selama ± 1 jam dan dijaga agar aliran udara tetap konstan dengan mengawasi pengontrolan aliran udara.

2. Pengukuran Kapasitas Paru

Pengukuran kapasitas paru tenaga kerja dengan menggunakan spirometer. Cara kerja spirometer yaitu : a. Isi spirometer dengan air sampai batas, b. Ukur suhu air dengan termometer, kemudian sesuaikan jarum pengukur dengan nilai suhu air, c. Pasang alat peniup mouth piece, d. Pengukuran kapasitas vital, e. Pasang mouth piece kemulut responden, dengan posisi rapat dan tidak ada udara keluar, Universitas Sumatera Utara f. Tarik napas dalam-dalam, kemudian hembuskan cepat sampai napasnya habis, g. Catat hasil pengukuran. h. Pengukuran karakteristik pekerja riwayat merokok dan penggunaan APD dengan menggunakan kuesioner. Peneliti melakukan wawancara langsung pada responden dengan berpedoman pada kuesioner. 3.6. Pengolahan Data 3.6.1. Univariat