Pemurnian Uji Kemurnian Hasil Isolasi dengan Kromatografi Lapis Tipis KLT Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi

3.3.4 Isolasi Senyawa Flavonoida dengan Kromatografi Kolom

Isolasi senyawa flavonoida secara kolom dilakukan terhadap ekstrak pekat kloroform yang telah diperoleh. Fasa diam yang digunakan adalah silika gel 40 70-230 mesh ASTM dan fasa gerak yaitu n-heksana 100 dan campuran pelarut n-heksana : etil asetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 vv. Dirangkai alat kolom kromatografi. Terlebih dahulu dibuburkan silika gel 40 70-230 mesh ASTM dengan menggunakan n-heksana, diaduk-aduk hingga homogen lalu dimasukkan ke dalam kolom kromatografi. Kemudian dielusi dengan menggunakan n-heksana 100 hingga silika gel padat dan homogen. Dimasukkan 0,5390 g ekstrak pekat kloroform ke dalam kolom kromatografi yang telah berisi bubur silika gel lalu ditambahkan fasa gerak n-heksana : etil asetat 90:10 vv secara perlahan – lahan diatur sehingga aliran fasa yang keluar dari kolom sama banyaknya dengan penambahan fasa gerak dari atas. Ditingkatkan kepolaran dengan menambahkan fasa gerak n-heksana : etil asetat dengan perbandingan 80:20, 70:30, 60:40 vv. Hasil yang diperoleh ditampung dalam botol vial setiap ±10 ml lalu di KLT dan digabung fraksi dengan harga Rf yang sama lalu diuji dengan FeCl 3 5. Kemudian diuapkan sampai terbentuk kristal.

3.3.5 Pemurnian

Kristal yang diperoleh dilarutkan kembali dengan Me-OH lalu dianalisis KLT untuk mencari fasa gerak yang sesuai untuk preparatif KLT. Kristal yang telah dilarutkan ditotolkan secara perlahan-lahan dan sama rata disepanjang tepi bawah plat kaca. Plat kemudian dimasukkan kedalam bejana yang telah berisi pelarut CHCl 3 : Me-OH dengan perbandingan 90:10 vv. Kemudin ditutup. Setelah dielusi, plat dikeluarkan dari bejana dikeringkan dan hasilnya diperiksa dibawah sinar UV. Setiap zona diberi tanda kemudian dikeruk lalu dielusi dengan metanol 100 dan disaring. Hasil elusi diuapkan dan diperoleh kristal. Universitas Sumatera Utara

3.3.6 Uji Kemurnian Hasil Isolasi dengan Kromatografi Lapis Tipis KLT

Uji kemurnian kristal dilakukan dengan kromatografi lapis tipis dengan menggunakan fasa diam silika gel 60 F 254 dengan fasa gerak n-heksan : etil asetat 70:30 vv. Dimasukkan 10 ml larutan fasa gerak ke dalam bejana kromatografi, lalu dijenuhkan. Ditotolkan kristal yang sebelumnya dilarutkan dengan etil asetat pada plat KLT. Dimasukkan plat KLT tersebut ke dalam bejana kromatografi. Setelah pelarut merembes, plat KLT dikeluarkan dari bejana, dikeringkan kemudian difiksasi dengan menggunakan pereaksi FeCl 3 5 hasil menunjukkan adanya bercak hitam yang menandakan adanya flavonoida.

3.3.7 Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi

3.3.7.1 Identifikasi dengan Spektrofotometer UV-Visible

Analisis dengan alat spketrofotometer UV-Visible diperoleh dari Laboratorium Penelitian Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Menggunakan metanol sebagai pelarut.

3.3.7.2 Identifikasi dengan Spektrofotometer Inframerah FT-IR

Analisis dengan alat Spektrofotometer FT-IR diperoleh dari Laboratorium Pusat Penelitian Kimia - LIPI, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang.

3.3.7.3 Identifikasi dengan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton

1 H- NMR Analisis dengan alat Spektrometer 1 H-NMR diperoleh dari Laboratorium Pusat Penelitian Kimia-LIPI, Kawasan PUSPIPTEK Serpon, Tangerang dengan menggunakan aseton sebagai pelarut. Universitas Sumatera Utara

3.4 Bagan Skrining Fitokimia