2.5.3 Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H-NMR
Prinsip dasar Spektrometri Resonansi Magnetik inti proton adalah penyerapan gelombang radio oleh inti-inti tertentu dalam molekul organik. Asal usul gejala NMR
disebabkan oleh adanya energi dan gelombang radio senyawa yang mempunyai spin adalah
1 1
H dan
13 6
C . Inti-inti akan beresonansi dalam medan magnet bila suatu proton berpindah dari keadaan paralel ke keadaan anti paralel.
Medan magnet yang diderita oleh sebuah proton dalam sebuah molekul tertentu adalah gabungan dua medan:
1. Medan magnet luar H yang dipasang.
2. Medan magnet molekul imbasan Induced. Proton yang lebih mudah terbalik akan menyerap energi pada H
lebih rendah. Proton ini akan menimbulkan peak bawah medan tak terperisai=deshielded=
downfield, lebih kekiri pada spektrumnya. Sedangkan proton yang sukar terbalik akan menyerap energi pada H
tinggi dan menimbulkan peak atas medan terperisai= shielded= upfield, lebih kekanan pada spektrumnya. Kuat medan imbasan bergantung
pada rapatan elektron didekat atom hidrogen didalam ikatan sigma. Semakin besar rapatan elektron ini, maka akan semakin besar medan imbasan dan semakin jauh ke
atas medan absorpsi yang teramati Fessenden, 1994. Senyawa yang paling lazim dan paling berguna dipakai sebagai acuan adalah
tetrametilsilina TMS. Beberapa keuntungan dari pemakaian standar internal TMS yaitu:
1. TMS mempunyai 12 proton yang setara sehingga akan memberikan spektrm puncak tunggal yang kuat.
2. TMS merupakan cairan yang mudah menguap, dapat ditambahkan ke dalam larutan sampel dalam pelarut CDCl
3
atau CCl
4
Silverstein, 1986. Pada spektroskopi RMI itegrasi sangat penting. Harga integrasi menunjukkan
daerah atau luas puncak dari tiap – tiap proton. Sedangkan luas daerah atau luas puncak tersebut sesuai dengan jumlah proton sama dengan perbandingan jumlah
proton dalam molekul Muldja, 1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alat-alat
1. Kolom Kromatografi 2. Neraca Analitis
Mettler PM 480 3. Rotari evaporator
Buchi B-480 4. Labu alas
500 ml Pyrex
5. Alat destilasi 6. Corong pisah
500 mL Pyrex
7. Gelas Ukur 10,25,100 mL
Pyrex 8. Gelas beaker
250,500,1000 mL Pyrex 9. Erlenmeyer
250 mL Pyrex
10. Pipa kapiler 11. Pipet tetes
12. Tabung Reaksi Pyrex
13. Corong kaca 14. Spatula
15. Botol Vial 16. Bejana KLT Preparatif
17. Lampu UV 254 nm,356 nm
UVGL 58 18. Penangas air
19. Spektrofotometer UV-Visible 20. Spektrofotometer IR
Shimadzu 21. Spektrometer H-NMR
Delta2_NMR
Universitas Sumatera Utara
3.2 Bahan-bahan