Fungsi Patung Shisa Sebagai Pelindung A Guardian

BAB III KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT OKINAWA TERHADAP PATUNG

SHISA

3.1 Fungsi Patung Shisa Sebagai Pelindung A Guardian

Masyarakat Jepang sangat menghargai dan menghormati tradisi dan kebudayaan sejak zaman dahulu, sebagai buktinya mereka tetap menjalankan dan melaksanakannya bahkan sampai Jepang telah menjadi negara yang modern. Jepang juga mengenal berbagai jenis patung yang sangat banyak. Kebanyakan patung di Jepang biasanya berkaitan dengan agama atau suatu kepercayaan. Selama periode kofun abad ketiga, patung tanah liat yang disebut haniwa didirikan di luar makam. Di dalam kondo yang berada di Horyu-ji terdapat Trinitas Shaka, patung Budha yang berupa dua bodhisattva serta patung yang disebut dengan para raja pengawal empat arah. Patung kayu pada abad 9 menggambarkan shakyamuni, salah satu bentuk buddha, yang menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung awal periode Heian, dengan tubuh berat, yang dipahat dengan gaya hompa shiki ombak bergulung, serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan menarik diri id.m.wikipedia.orgwikiseni_pahat. Dari sekian banyak jenis patung yang terdapat di Jepang dan tak terhitung jumlahnya, shisa tetap menjadi salah satu patung yang memiliki peran penting dalam masyarakat Jepang khususnya Okinawa. Patung ini dipercaya oleh masyarakatnya sebagai pelindung atau dalam bahasa Inggris disebut dengan guardian. Kepercayaan masyarakat Okinawa ini ada bukan tanpa alasan, namun karena memang banyak mitos- mitos yang menceritakan bahwa pada zaman dahulu patung shisa ini telah banyak menyelamatkan desa. Meskipun cerita mitos sangat diragukan kebenarannya, namun cerita ini telah terpelihara dari generasi ke generasi dan kepercayaan ini telah tertanam kuat dalam diri masyarakat Okinawa . Shisa mempunyai kekuatan yang melebihi kemampuan manusia atau bisa dikatakan sebagai kekuatan supranatural. Namun, shisa bukanlah termasuk mahluk dewa. Sebab patung ini tidaklah disembah, diberikan sesajen, atau dipuja seperti dewa. Patung shisa ini biasanya diletakkan di depan rumahbangunan berpasangan di sebelah kiri dan kanan. Dalam penelitian ini, fungsi patung shisa dikelompokkan menjadi 2 wilayah yaitu untuk melindungi wilayah keluarga dan wilayah umum. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pembahasan wilayah ini.

3.1.1 Wilayah Keluarga

Dalam wilayah keluarga, patung shisa ini berfungsi untuk melindungi anggota keluarga yang berada didalam rumahbangunan tempat shisa ini diletakkan. Ia akan melindungi keluarga tersebut dari roh-roh jahat yang ingin mengganggu dan dari perbuatan jahat seperti orang-orang yang berniat untuk mencuri atau merampok rumah tersebut. Patung ini juga berfungsi untuk menjaga agar roh-roh atau pengaruh baik tetap berdiam di dalam rumah tersebut. Roh baik yang dimaksudkan adalah seperti keberuntungan, kedamaian dan kerukunan, serta hal-hal baik lainnya. Sehingga dengan adanya roh baik tersebut, keadaan didalam rumah akan terasa damai, rukun, tidak penuh dengan pertengkaran antara anggota keluarga serta nyaman.

3.1.2 Wilayah Umum

Dalam wilayah umum patung ini memiliki banyak fungsi tergantung dimana patung ini ditempatkan. Jika berada di kuil-kuil, patung ini juga berfungsi untuk menjaga daerah kuil tersebut dari roh-roh jahat serta dari perbuatan jahat. Sehingga barang-barang yang berada didalam kuil tetap aman terjaga serta memberikan kedamaian didalam kuil tersebut. Patung ini juga berguna untuk menunjukkan simbol dharma yang terdapat pada kuil buddha. Shisa juga banyak dilihat pada bangunan- bangunan komersial seperti toko-toko dan hotel. Ketika didapati pada tempat ini, fungsinya pun tetap sama yaitu untuk mencegah terjadinya pencurian dan perampokan. Patung ini juga diharapkan agar dapat memberikan keberuntungan dalam usaha atau bisnis dimana tempat patung ini diletakkan. Selain itu, patung ini biasanya juga diletakkan di tempat-tempat umum seperti taman, tempat wisata, rumah sakit, dan lain-lain dengan fungsi yang sama seperti yang disebutkan diatas. Secara umum, patung ini juga berfungsi untuk melindungi desa dari marabahaya dan dari roh-roh jahat yang ingin menyerang desa tersebut. Patung ini juga dijadikan simbol atau ikon keunikan daerah Okinawa untuk menarik para wisatawan luar yang ingin berkunjung ke tempat ini.

3.2 Sebagai Kearifan Lokal