yang menyatakan bahwa pendugaan berat badan sapi menggunakan rumus Schoorl biasa dilakukan pada sapi FH. Bobot badan hasil pendugaan
menggunakan rumus Smith memberikan hasil dengan selisih yang lebih kecil dibandingkan dengan bobot badan hasil pendugaaan menggunakan rumus
Schoorl. Hal ini disebabkan karena nilai konstanta rumus Smith 18 lebih kecil dibandingkan dengan konstanta rumus Schoorl 22.
2. Pendugaan Bobot Badan Ternak Kambing Berdasarkan Pita Ukur
Rata-rata pendugaan bobot badan pada kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing PE dan kambing Samosir jantan hasilnya yang paling
mendekati adalah dengan menggunakan rumus regresi yaitu rata-rata bobot badan sebenarnya atau dengan menggunakan timbangan. Dimana tidak ada perbedaan
antara Pita ukur yang dipakai yaitu pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo dalam menduga bobot badan ternak.
Pendugaan bobot badan kambing Boerka jantan dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar 29,60 ± 6,74
kg, sedangkan bobot badan kambing Boerka jantan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh 22,68 ± 5,33 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh
berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu -6,92 kg dengan persentase penyimpangan 31,87 .
Sementara pendugaan bobot badan kambing Boerka betina dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar
29,32 ± 8,56
kg, sedangkan bobot badan kambing Boerka betina berdasarkan bobot badan timbang diperoleh
23,15 ± 7,71
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh
berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu
-6,17
kg dengan persentase penyimpangan
29,09
. Pendugaan bobot badan kambing Kacang jantan dengan menggunakan pita
ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar
27,39 ± 10,71
kg, sedangkan bobot badan kambing kacang jantan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh
18,27 ± 9,72
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan
menggunakan pita ukur yaitu
-9,12
kg dengan persentase penyimpangan 67,32 .
Sementara pendugaan bobot badan kambing Kacang betina dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar
29,36 ± 8,68
kg, sedangkan bobot badan kambing Kacang betina berdasarkan bobot badan timbang diperoleh
20,25 ± 7,52
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan
menggunakan pita ukur yaitu
-9,11
kg dengan persentase penyimpangan
49,17
. Pendugaan bobot badan kambing Muara jantan dengan menggunakan pita
ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar 18,26 ± 12,83 kg, sedangkan bobot badan kambing Muara jantan berdasarkan bobot badan
timbang diperoleh 13,18 ± 8,83 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan
menggunakan pita ukur yaitu -5,08 kg dengan persentase penyimpangan 25,73 . Sementara pendugaan bobot badan kambing Muara betina dengan menggunakan
pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar 27,90 ± 12,90 kg, sedangkan bobot badan kambing Kacang betina berdasarkan bobot
badan timbang diperoleh 20,42 ± 10,28 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh
berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu -7,48 kg dengan persentase penyimpangan 39,81.
Pendugaan bobot badan kambing Peranakan Etawa PE jantan dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan
sebesar
46,32 ± 18,43
kg, sedangkan bobot badan kambing Peranakan Etawa PE jantan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh
41,67 ± 21,48
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan
pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu
-4,65
kg dengan persentase penyimpangan 19,91 . Sementara pendugaan bobot badan kambing Peranakan
Etawa PE betina dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar
62,37 ± 16,50
kg, sedangkan bobot badan kambing Peranakan Etawa PE betina berdasarkan bobot badan timbang diperoleh
51,00 ± 13,36
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu
-11,37
kg dengan persentase penyimpangan 22,89.
Pendugaan bobot badan kambing Samosir jantan dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar
18,38 ± 8,09
kg, sedangkan bobot badan kambing Samosir jantan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh
10,29 ± 4,67
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan
menggunakan pita ukur yaitu
-8,09
kg dengan persentase penyimpangan
50,07
. Sementara pendugaan bobot badan kambing Samosir betina dengan menggunakan
pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar
28,02 ± 11,28
kg, sedangkan bobot badan kambing Samosir betina berdasarkan bobot
badan timbang diperoleh
18,08 ± 9,01
kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan
menggunakan pita ukur yaitu
-9,94
kg dengan persentase penyimpangan 57,52. Rata-rata penyimpangan pendugaan bobot badan dengan bobot badan
timbang menggunakan pita ukur merk Agrotech, Animeter dan Rondo Dari data hasil penelitian diperoleh nilai penyimpangan terbesar pada kambing Kacang
jantan yaitu 67,32 dan Kambing Kacang betina yaitu 49,17 dan penyimpangan terkecil adalah pada kambing Peranakan Etawa PE jantan yaitu 19,91 dan
kambing Peranakan Etawa betina yaitu 22,89. Berdasarkan data hasil penelitian, maka pita ukur tidak dapat digunakan dalam menduga bobot badan ternak
kambing jantan maupun betina. Hasil penimbangan dengan metode pita ukur ini memiliki selisih yang besar, sehingga tidak mendekati berat badan sesungguhnya.
Sesuai dengan pernyataan Undang 2001 yang menyatakan bahwa penggunaan metode pita ukur cocok untuk tipe ternak seperti pada sapi-sapi di Indonesia.
Sehingga jenis-jenis pita ukur yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat diandalkan pada ternak kambing jantan ataupun betina.
3. Pendugaan Bobot Ternak Kambing Berdasarkan Berdasarkan