Kambing Boerka Pengembangan Model Pita Ukur dan Rumus Pendugaan Bobot Badan Berdasarkan Lingkar Pada Ternak Kambing

Analisis, Korelasi dan Regresi Linier Sederhana pada Lingkar Dada dan Bobot Badan Antar Bangsa Kambing Hasil pendugaan bobot badan kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing Peranakan Etawa PE dan kambing Samosir berdasarkan analisa korelasi dan regresi liniear menggunakan lingkar dada dan bobot badan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1. Kambing Boerka

Tabel 5. Hubungan lingkar dada dengan bobot badan kambing Boerka Variabel Jantan Betina Persamaan R Persamaan R LDX Y = -18,179+0,686X 0,867 Y = -28,801+0,876X 0,972 Keterangan : LD = Lingkar Dada Signifikansi hubungan antara ukuran eksterior tubuh dengan bobot badan diperoleh berdasarkan analisa data penelitian yaitu uji t terhadap koefisien relasi R dan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana pada lingkar dada terhadap bobot badan kambing Boerka jantan diperoleh bahwa hasil nilai koefisien lingkar dada X adalah R = 0.867 atau nilai korelasi lingkar dada dengan bobot badan adalah 86,7. Sementara pada kambing Boerka betina diperoleh hasil nilai koefisien lingkar dada X adalah R = 0.972 atau nilai korelasi lingkar dada dengan bobot badan adalah 97,2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dalam menduga bobot badan ternak kambing Boerka menggunakan lingkar dada lebih baik jika digunakan pada kambing betina, dimana nilai korelasinya adalah 97,2. Hal ini menunjukkan bahwa lingkar dada lebih tepat digunakan untuk kambing Boerka betina dalam menduga bobot badan dibandingkan ternak jantan. Adapun gambaran sebaran data hubungan bobot badan dengan ukuran eksterior tubuh ternak pada kambing Boerka dapat dilihat pada grafik berikut ini Grafik 3. Hubungan Lingkar Dada dengan Bobot Badan Kambing Boerka Jantan Grafik 4. Hubungan Lingkar Dada dengan Bobot Badan Kambing Boerka Betina B o b o t B a d a n Lingkar Dada Lingkar Dada B o b o t B a d a n Pada grafik 3 dan 4 menunjukkan pola titik-titik yang menunjukkan garis lurus diagonal miring ke kanan dengan tingkat kemiringan yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara lingkar dada dengan bobot badan kambing Boerka jantan dan betina membentuk garis linier dengan arah positif. Berdasarkan hasil statistik regresi linier sederhana yang dilakukan pada data hasil penelitian, diketahui bahwa pendugaan bobot badan kambing Boerka jantan dapat menggunakan formula BB = -18.179+0.686LD, dan pendugaan bobot badan kambing Boerka betina dapat menggunakan formula BB = -28.801+0.876LD. Pada tabel Anova hasil pengujian regresi linier sederhana berikut ini, diperoleh bahwa tingkat signifikan antara lingkar dada dengan terhadap bobot badan kambing Boerka jantan dan betina adalah 0.000 0.005 lebih kecil dari 0,005, maka dengan demikian lingkar dada memiliki hubungan signifikan atau hubungan positif terhadap bobot badan kambing Boerka jantan dan betina dengan tujuan pendugaan bobot badan. Tabel 6. Anova Regresi Linier Sederhana Pendugaan Bobot Badan Kambing Boerka Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat JK dB Derajat Bebas Rataan JK Sig. Jantan Nilai Regresi Galat Total Betina Nilai Regresi Galat Total 513,435 169,231 682,666 1349,771 78,990 1428,762 1 23 24 1 23 24 513,435 7,358 1349,771 3,434 ,000 b ,000 b

2. Kambing Kacang