Pendugaan Bobot Ternak Kambing Berdasarkan Berdasarkan

3. Pendugaan Bobot Ternak Kambing Berdasarkan Berdasarkan

Schoorl, Smith dan Pita Ukur Hasil pendugaan bobot badan antar bangsa ternak kambing dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini Tabel 4. Rataan Bobot Badan Kambing Jantan dan Betina Berdasarkan Bobot Badan Timbang, Pendugaan Bobot Badan dengan Pita Ukur, dan Rumus Schoorl, Smith dan Regresi Jenis Kambing Bobot Badan Timbang BBT Rumus Pendugaan Bobot Badan Rumus BBR BBT-BBR Kg Kambing Jantan Kambing Betina 20,39 ± 14,99 20,39 ± 14,99 20,39 ± 14,99 20,39 ± 14,99 20,39 ± 14,99 20,39 ± 14,99 25,86 ± 15,09 25,86 ± 15,09 25,86 ± 15,09 25,86 ± 15,09 25,86 ± 15,09 25,86 ± 15,09 Schoorl Smith Pita 1 Pita 2 Pita 3 Regresi Schoorl Smith Pita 1 Pita 2 Pita 3 Regresi 63,97 ± 22,35 57,82 ± 21,27 27,65 ± 14,84 27,65 ± 14,84 27,65 ± 14,84 20,39 ± 14,99 75,21 ± 25,42 68,52 ± 24,29 34,75 ± 17,22 34,75 ± 17,22 34,75 ± 17,22 25,86 ± 15,09 -43,58 -37,43 -7,26 -7,26 -7,26 -49,35 -42,66 -8,89 -8,89 -8,89 311,45 266,72 43,14 43,14 43,14 247,83 213,30 41,03 41,03 41,03 Keterangan : Pita 1 = Agrotehch Pita 2 = Animeter Pita 3 = Rondo Pendugaan bobot badan kambing jantan yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan rumus Schoorl diperoleh bobot badan sebesar 63,97 ± 22,35 kg , menggunakan rumus Smith diperoleh 57,82 ± 21,27 kg sedangkan rata-rata bobot badan kambing jantan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh 20,39 ± 14,99 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan rumus pendugaan bobot badan antara lain Schoorl yaitu -43,58 kg dengan persentase penyimpangan 311,45, dan Smith yaitu -37,43 kg dengan persentase penyimpangan 266,72. Sementara pendugaan rata-rata bobot badan kambing betina yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan rumus Schoorl diperoleh bobot badan sebesar 75,21 ± 25,42 kg, menggunakan rumus Smith diperoleh 68,52 ± 24,29 kg sedangkan bobot badan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh 25,86 ± 15,09 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan rumus pendugaan bobot badan antara lain Schoorl yaitu -49,35 kg dengan persentase penyimpangan 247,83, dan Smith yaitu -42,66 kg dengan persentase penyimpangan 213,30 . Pendugaan bobot badan kambing jantan yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar 27,65 ± 14,84 kg, sedangkan rata-rata bobot badan kambing jantan berdasarkan bobot badan timbang diperoleh 20,39 ± 14,99 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu -7,26 kg dengan persentase penyimpangan 43,14. Sementara pendugaan bobot badan kambing betina yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh bobot badan sebesar 34,75 ± 17,22 kg, sedangkan rata-rata bobot badan kambing betina berdasarkan bobot badan timbang diperoleh 25,86 ± 15,09 kg. Nilai penyimpangan yang diperoleh berdasarkan selisih bobot badan timbang dan pendugaan bobot badan menggunakan pita ukur yaitu -8,89 kg dengan persentase penyimpangan 41,03. Rata-rata pendugaan bobot badan pada ternak kambing jantan dan betina hasilnya yang paling memdekati adalah dengan menggunakan rumus persamaan regresi yaitu rata-rata bobot badan sebenarnya atau dengan menggunakan timbangan. Dimana hasil pendugaan bobot badan berdasarkan rumus Schoorl dan Smith dan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo memiliki selisih yang besar dengan bobot badan kambing sebenarnya, karena rata-rata pemyimpangan yang diperoleh dalam pendugaan bobot badan tersebut lebih dari 5-10. Hal ini sesuai dnegan pernyataan Williamson dan Payne 1978, yang menyatakan bahwa penyimpangan pendugaan bobot badan umumnya berkisar antara 5 sampai 10 dari bobot badan sebenarnya. Sehingga rumus Schoorl dan Smith beserta pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo tidak dapat diandalkan dalam menduga bobot badan kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing Peranakan Etawa PE dan kambing Samosir jantan maupun betina. Pendugaan bobot badan dengan menggunakan rumus Schoorl dan Smith tidak dapat digunakan dalam menduga bobot badan ternak kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing Peranakan Etawa PE dan kambing Samosir. Penelitian memberikan hasil bahwa pemakaian ukuran lingkar dada tidak dapat menduga bobot badan seekor kambing dengan tepat. Sesuai dengan pernyataan Dwiyanto 1982, komponen tubuh yang berhubungan erat dengan bobot badan adalah lingkar dada dan panjang badan. Dimana pengukuran dengan lingkar dada hanya memberikan hal kepraktisan dalam pengukuran sementara kurang akurat dalam menduga bobot badan ternak kambing. Analisis, Korelasi dan Regresi Linier Sederhana pada Lingkar Dada dan Bobot Badan Antar Bangsa Kambing Hasil pendugaan bobot badan kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing Peranakan Etawa PE dan kambing Samosir berdasarkan analisa korelasi dan regresi liniear menggunakan lingkar dada dan bobot badan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1. Kambing Boerka