Hukum Babi menurut Syariah Islam

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Babi

Babi adalah sejenis hewan ungulate yang bermancung panjang dan berhidung ceper pemakan daging maupun tumbuhan-tumbuhan dan merupakan hewan yang berasal dari Eurasia Wijaya, 2009. Menurut penelitan kesehatan, lemak hewan pada babi lebih banyak dari lemak daging hewan lainnya dan lebih sulit untuk dicerna. Banyak penyakit yang dibawa dari babi ke manusia, terutama infestasi parasit. Jumlah pasien yang menderita penyakit cacing pita tertinggi ditemukan di negara yang mengkonsumsi babi Kazim, 1981.

2.1.1. Hukum Babi menurut Syariah Islam

Jauh sebelum penelitian mengenai babi dan penyakit yang dibawanya dilakukan, Allah swt telah melarang manusia untuk mengkonsumsi babi. Hal ini dijelaskan di dalam QS. Al-Baqarah ayat 173: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Keharaman babi juga dijelaskan di dalam surat Al Maidah ayat 3, An Nahl ayat 115, dan Al An’am ayat 145. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.2 . Sel Semua makhluk hidup terdiri dari satu atau lebih unit sederhana bernama sel. Sel merupakan unit yang dibatasi membran yang mengandung DNA dan sitoplasma. Cain, 2002; Raven dan Johnson, 2002; Purves et al., 2003. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop, ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu besar karena sel harus mempertahankan suatu area permukaan membran plasma yang memadai untuk menampung pergantian antar nutrisi dan sampah Sloane, 2003. Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Sel prokariotik umumnya berukuran lebih kecil dan mempunyai struktur lebih sederhana daripada sel eukariotik. Perbedaan utama antara kedua jenis sel itu adalah bahwa materi genetik DNA sel prokariotik tidak terletak dalam suatu struktur membran ganda yang disebut nukleus, sedangkan pada eukariotik, semua materi genetiknya terdapat pada molekul DNA yang terdapat sebagai kromosom yang terletak di dalam nukleus Purves et al., 2003; Stone, 2004; Stansfield et al., 2006. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 1. Perbandingan Sel Eukariotik dan Prokariotik Koolman et al, 1994

2.3. Asam Nukleat