Identifikasi tumbuhan Pengolahan Sampel Daun ruku-ruku yang segar dibersihkan dari pengotoran, dicuci dengan air Pengujian Senyawa TriterpenoidaSteroida Pembuatan Ekstrak

plat pralapis tipis silika gel 254 , sillika gel GF 254 . silika gel mesh 70-230 ASTM dan air suling laboratorium fitokimia. 3.3. Pengumpulan sampel, Identifikasi Sampel dan Pengolahan Sampel 3.3.1. Pengumpulan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun segar tumbuhan ruku-ruku Ocimum sanctum L. yang cukup tua dari daerah Kecamatan Marelan tanah 600 lingkungan VIII Kota Medan. Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain.

3.3.2. Identifikasi tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Penelitian Biologi. Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu oleh Cut Azwanidar 2008. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 32. Gambar tumbuhan dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 33.

3.3.3 Pengolahan Sampel Daun ruku-ruku yang segar dibersihkan dari pengotoran, dicuci dengan air

bersih, ditiriskan lalu ditimbang, diperoleh berat basah 5,8 kg. Selanjutnya daun dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di udara terbuka terhindar dari sinar matahari langsung, setelah kering dan rapuh daun ditimbang, diperoleh berat kering sebanyak 800 g. Selanjutnya daun diserbukkan dengan blender dan disimpan dalam wadah plastik Universitas Sumatera Utara

3.3.4. Pengujian Senyawa TriterpenoidaSteroida

Terhadap serbuk daun tumbuhan ruku-ruku Ocimum sanctum L. dilakukan pemeriksaan senyawa golongan triterpenoidasteroida dengan penampak bercak Liebermann - Burchard. Cara kerja : Sebanyak 1 g serbuk daun dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, kemudian disaring, filtrat diuapkan dalam cawan porselen, sisa ditambahkan 2 tetes pereaksi Libermann-Burchard. Timbulnya warna ungu atau ungu kemerahan yang kemudian menjadi biru hijau menunjukkan adanya senyawa triterpenoidasteroida Harborne, 1987.

3.3.5. Pembuatan Ekstrak

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksan. Cara kerja : Sebanyak 800 g serbuk daun dimasukkan ke dalam wadah gelas yang berwarna gelap bertutup, dimaserasi dengan pelarut n-heksana 6 liter, ditutup, dibiarkan pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya selama 2 x 24 jam sambil sering diaduk, kemudian disaring, terhadap ampas dimaserasi kembali menggunakan prosedur yang sama. Pengerjaan dilakukan tiga kali sampai maserat tidak memberikan reaksi positif dengan penambahan pereaksi Libermann- Burchard. Maserat yang diperoleh digabungkan kemudian diuapkan dengan bantuan penguap vakum putar pada suhu ± 40 C sampai diperoleh ekstrak kental.ekstrak kental diperoleh sebanyak 26 g. Bagan ekstraksi dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 34. Universitas Sumatera Utara 3.4. Pembuatan Larutan Pereaksi 3.4.1. Pereaksi Libermann-Burchad Harborne, 1987