Kateikei 「仮定形」 bentuk pengandaian Meireikei 「命令形」bentuk perintah

k- : adalah morfem dasar dan morfem terikat -itagaru : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan Dalam pembentukan kata kitagaru, morfem dasar k- ditambahkan dengan morfeum -itagar sebagai morfem pembentuk harapankonai.

3.1.2.10 Kateikei 「仮定形」 bentuk pengandaian

Golongan 1 Bentuk pengandaian menjadi よめば’yomeba’ : apabila membaca Analisis: yomeba yom-+-eba Yom- : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat -eba : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pengandaian Dalam pembentukan kata yomeba dari morfem dasar yom-di tambahkan dengan dengan morfem-eba menjadi yomeba. Golongan 2 Bentuk pengandaian menjadi 食べれば’tabereba’ : apabila makan Analisis: tabereba = tabe-+-reba Tabe- : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’ -reba : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pengandaian Dalam pembentukan kata tabereba dari morfem dasar tabe-di tambahkan dengan dengan sufiks -reba menjadi tabereba. Golongan 3 Universitas Sumatera Utara Bentuk pengandaian menjadi 来れば’kureba’’: apabila datang analisis kureba k-+-ureba k- : adalah morfem dasar dan morfem terikat -ureba : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pengandaian Dalam pembentukan kata kureba, morfem dasar k- ditambahkan dengan morfem -kureba sebagai morfem pembentuk pengandaian menjadi kureba.

3.1.2.11 Meireikei 「命令形」bentuk perintah

Golongan 1 Bentuk peritah menjadi よめ’yome’ : membaca Analisis: yome yom-+-e Yom- : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat -e : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna perintah Dalam pembentukan kata yome dari morfem dasar yom-di tambahkan dengan dengan morfem-e menjadi yome. Golongan 2 Bentuk perintah menjadi 食べろ’tabe-ro’ : makan Analisis: tabero = tabe-+-ro tabe- : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’ Universitas Sumatera Utara -ro : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna perintah Dalam pembentukan kata tabero dari morfem dasar tabe-di tambahkan dengan dengan sufiks -ro menjadi tabero. Golongan 3 Bentuk perintah menjadi 来い’koi’’: datang analisis koi k-+-oi k- : adalah morfem dasar dan morfem terikat -oi : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna perintah Dalam pembentukan kata koi, morfem dasar k- ditambahkan dengan morfem -oi sebagai morfem pembentuk perintah menjadikoi.

3.1.2.12 Proses Perubahan Interen Pada Verba

Dokumen yang terkait

Analisis Fungsi Dan Makna Verba Utsu Dan Tataku Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru (Utsu) To (Tataku) No Kinou To Imi No Bunseki

3 113 70

Analisis Pembentukan Nomina Dan Verba Yang Berasal Dari Adjektiva-I Bahasa Jepang : Keiyoushi Kara No Meishi To Doushi Wo Gokeisei Suru Bunseki

44 251 85

Penggunaan Verba Bantu “Keinginan” Dalam Bahasa Jepang Nihongo No “Kibou” No Jyodoushi No Shiyou

2 104 33

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

1 48 102

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 9

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 7

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 1 13

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

1 4 26

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 3

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA, STUDI SEMANTIK DAN KESINONIMAN 2.1 Verba 2.1.1 Pengertian Verba - Analisis Fungsi Dan Makna Verba Utsu Dan Tataku Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru (Utsu) To (Tataku) No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 29