3. 「カ変動詞’kahendoushi’」dan「サ変動詞’sahendoushi’」
「カ変動詞’kahendoushi’」dan「サ変動詞’sahendoushi’」di sebut verba
khusus. Disebut verba khusus karena perubahannya tidak beraturan. Verba ini hanya ada dua, yaitu ‘kuru’ dan ’suru’. Contohnya
Ku-ru = kita, kite, konai Su-ru = shita, shite, shinai
2.2.3. Konjugasi Verba Bahasa Jepang
Perubahan bentuk kata verba, adjektiva dan kopula disebut konjugasi 活用,
Secara garis besar konjugasi verba bahasa Jepang dibagi menjadi enam Sutedi 2003:47-48:
a.
’Mizenkei’ 未
然 形
, yaitu perubahan bentuk verba yang di dalamnya mencakup bentuk menyangkal bentuk NAI, bentuk maksud
bentuk OUYOU, bentuk pasif RERU dan bentuk menyuruh bentuk SERU.
b.
’ R e n y o u k e i ’ 連 用 形
, y a i t u p e r u b a h a n b e n t u k v e r b a y a n g mencakup bentuk sopan bentuk MASU, bentuk sambung bentuk
TE, dan bentuk lampau bentuk TA.
c.
`Shuushikei’ 終 止 形
yaitu verba bentuk kamus atau yang digunakan di akhir kalimat.
d.
’Rentaikei’ 連 体 形
yaitu verba bentuk kamus yang digunakan sebagai modifikator.
e.
’Kateikei’ 仮
定 形
yaitu perubahan verba kedalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
pengandaianbentuk BA.
f.
’Meireikei’ 命 令 形
yaitu perubahan verba kedalam bentuk perintah. Dari bentuk konjugasi di atas, Situmorang 2007:13-25 membagi lagi ke dalam
beberapa bagian 1.
「使役 ‘Shieki’」 bentuk menyuruh
2. 「受身
‘Ukemi’」 bentuk pasif 3.
「可能 ‘Kanou’」 verba menyatakan dapat
4. 「尊敬
‘Sonkei’」 bentuk hormat 5.
「打消 ‘Uchikeshi’」 verba bentuk menyangkal atau menidakkan
6. 「丁寧
’teinei’」makna sopan dalam verba 7.
「推量 ‘Suiryou’」 menyatakan bentuk niat
8. 「過去
‘Kako’」 menyatakan bentuk lampau 9.
「希望 ‘Kibou’」 menyatakan bentuk harapan atau keinginan
Jika analisis morfem mengacu kepada penggunaan huruf Jepang hiragana dan kanji yang merupakan suatu silabis atau suku kata, akan lain hasilnya di banding
dengan mengacu pada huruf alphabet. Machida dan Momiyama dalam Sutedi 2003: 50 berpendapat bahwa analisis
morfem jika mengacu pada huruf alphabet akan semakin jelas. Huruf alphabet yang dimaksud yaitu menggunakan system Jepang nihon-shiki atau system kunrei, bukan
mengacu kepada system Hepburn. Dari jenis-jenis perubahan di atas , shuushikei dan rentaikei kedua-duanya
merupakan verba bentuk kamus, yaitu bentuk yang tercantum dalam kamus. Perbedaannya shuushikei digunakan diakhir kalimat atau sebagai predikat, sedangkan
rentaikei berfungsi untuk menerangkan nomina yang mengikutinya sutedi 2003: 48-
Universitas Sumatera Utara
49. Perubahan verba ke d a l a m b e n t u k T E d a n T A ya n g m e n g a l a m i
p r o s e s ` o n b i n euphony, ‘onbin’ adalah perubahan fonem atau bunyi karena pengaruh bunyi yang mengapitnya. Untuk verba kelompok I bisa diklasifikasikan
seperti berikut.Sutedi 2003:53-54 a. Sokuonbin
促 音 便 yaku terjadi pada ren-youkei bentuk M A S U
d a r i v e r b a ya n g m o r f e m k e d u a n y a b e r u p a suku kata {i, ri, ti} serta {ki}. Atau ji ka bermul a dari verb a bentuk kamus, setiap verba yang berakhiran
suarahuruf U, TSU, RU う、つ、る
serta KU く
pada verba iku pergi akan berubah menjadi TTE
って .
b .
I-o n b i n イ 音 便
ya j t u t e rj adi pa da r en - you k ei b ent uk MASU dari verba yang morfem ke duanya berupa suku kata {ki, gi} menjadi {ite, ide}.
Atau jika bermula dari verba bentuk kamus, setiap verba yang berakhiran bunyihuruf KU, GU
く ,
ぐ berubah menjadi ITE, IDE
いて、いで .
c .
H a t s u o n b i n t e r j a d i p a d a r e n - y o u k e i b e n t u k M A S U dari verba
yang morfem ke duanya berupa suku kata { mi, ni, bi} menjadi {nde}. Atau
jika bermula dari verba bentuk kamus, setiap verba yang berakhiran bunyihuruf MU, NU, BU
む、ぬ、ぶ berubah menjadi NDE
んで .
Universitas Sumatera Utara
BAB III ANALISIS PROSES MORFOLOGIS VERBA BAHASA JEPANG
3.1. Afiks