28 Dari tabel diatas dapat dilihat analisa hubungan antara pekerjaan responden
dengan tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil diperoleh 41 orang responden yang tidak bekerja diperoleh yang paling
banyak mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 27 orang 65,9 dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 14 orang
34,1. Dari 19 orang responden yang bekerja diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 14 orang 73,7 dan yang paling
sedikit mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 5 orang 26,3. Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai
p = 0,010 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,18 yang
artinya responden yang bekerja memiliki peluang 0,18 kali untuk berpengetahuan baik dibandingkan responden yang tidak bekerja tentang
pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.
B. Pembahasan
1. Interprestasi dan Diskusi Hasil
a. Karakteristik Responden
Dari hasil uji statistik pada 60 responden diporeleh sebagian besar responden berumur 18-32 tahun yaitu 37 orang 61,7. Sebagian
besar pendidikan responden menunjukkan pendidikan rendah yaitu 34 orang 56,7. Dan sebagian besar menunjukkan responden tidak
bekerja yaitu 41 orang 68,3.
Universitas Sumatera Utara
29
b. Tingkat pengetahuan responden tentang gaya hidup yang
mempengaruhi infertil
Secara keseluruhan menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 32 orang 53,3.
Notoatmodjo 2005, hlm.121 berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan berkembang menjadi
ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal mendapatkan
pengakuan secara umum. Dari uraian ini peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan
diperoleh dari hasil penginderaan terhadap objek tertentu. Dan penginderaan tersebut dipengaruhi oleh dengan bertambahnya umur,
adanya pendidikan dan mempunyai pekerjaan.
c. Hubungan Karakteristik Responden Dengan Tingkat Pengetahuan
a. Umur responden Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan
diperoleh nilai p = 0,002 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari
uji statistik diperoleh nilai OR 0,15 yang artinya responden yang berumur 33-47 tahun memiliki peluang 0,15 kali untuk
Universitas Sumatera Utara
30 berpengetahuan baik dibandingkan responden yang berumur 18-32
tahun tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun
2009. Abu Ahmadi 1997 menjelaskan bahwa memori daya ingat
seseorang dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu umur. Dengan bertambahnya umur seseorang, maka pengetahuan yang
diperolehnya juga akan mengalami pertambahan, tetapi pada umur– umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan
atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang. Singgih D. Gunarso 1990 mengemukakan bahwa makin tua
umur seseorang maka proses–proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu bertambahnya
proses perkembangan ini tidak secepat ketika berusia belasan tahun. Dari uraian ini peneliti menyimpulkan bahwa dengan
bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, tetapi pada umur–umur
tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang.
b. Pendidikan responden Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan
diperoleh nilai p = 0,023 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari
uji statistik diperoleh nilai OR 0,25 yang artinya responden yang
Universitas Sumatera Utara
31 berpendidikan tinggi memiliki peluang 0,25 kali untuk
berpengetahuan baik dibandingkan responden yang berpendidikan rendah tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan
III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.
Matra 1994 yang mengemukakan bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang,
makin mudah orang tersebut menerima informasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmojo 1993 yang
menyebutkan bahwa tingkat pendidikan tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula
pengetahuannya. Dari uraian ini peneliti menyimpulkan bahwa sdengan
bertambahnya pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga akan semakin baik.
c. Pekerjaan responden Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan
diperoleh nilai p = 0,010 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari
uji statistik diperoleh nilai OR 0,18 yang artinya responden yang bekerja memiliki peluang 0,18 kali untuk berpengetahuan baik
dibandingkan responden yang tidak bekerja tentang pengaruh gaya
Universitas Sumatera Utara
32 hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Pekerjaan adalah aktivitas seseorang yang dilakukan secara
rutin. Keadaan ini dapat menunjukkan pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang pria usia subur berkaitan dengan
kebiasaannya. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dengan
banyaknya pengalaman yang diperoleh seseorang menjadi tahu. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmojo 2005 bahwa
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadipun dapat dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa lalu.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak seseorang melakukan kegiatan bekerja maka semakin banyak
pengalaman yang didapat akan mempengaruhi penginderaan sehingga tingkat pengetahuannya semakin baik.
2. Implikasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian