Latar Belakang Masalah Hubungan Karakteristik Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil Di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembang biak adalah salah satu fungsi luhur dari makhluk hidup, termasuk manusia. Seluruh makhluk hidup, termasuk manusia berkeinginan untuk menjaga kelangsungan garis keturunannya dengan cara berkembang biak. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, memiliki anak secara tidak tertulis merupakan keinginan yang dianggap sebagai kewajiban bagi semua orang. Tetapi bila kewajiban tersebut tidak terpenuhi, itu akan menyebabkan suatu masalah yang cukup mengkhawatirkan bagi setiap manusia. Ketidaksuburan atau sering juga kita dengar dengan infertil bukanlah hal yang tabu untuk kita bicarakan. Di Indonesia, berdasar Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 1996, diperkirakan ada 3,5 juta pasangan 7 juta orang yang tidak subur. Ambarawa, 2005 Angka infertilitas telah meningkat mencapai 15-20 dari sekitar 50 juta pasangan di Indonesia. Menurut data Biro Pusat Statistik BPS di Indonesia pada tahun 2008, kejadian infertil mengalami peningkatan setiap tahun. Hal ini dapat diketahui dengan data kejadian fertil di Indonesia mulai menurun di tiap tahun. Mulai tahun 1968 hingga tahun 2000 yaitu 5,6 hingga 2,27 . Begitu juga di Sumatera Utara, kejadian fertil mengalami penurunan yaitu dari tahun 1968 hingga tahun 2000 yaitu 7,20 hingga 2,84 . http:www.biropusatstatistik.com, diperoleh tanggal 20 Oktober 2008 1 Universitas Sumatera Utara 2 Berdasarkan hasil survei di Bali pada tahun 2004 ditemukan angka infertilitas sebesar 4,1. Bila angka infertilitas ini diuraikan pada pasangan usia subur di Bali, diperkirakan terdapat 18.000 - 25.000 pasangan suami istri infertil. Ambarawa, 2005 Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Menurut Agritubela 2007, hasil penelitian membuktikan bahwa suami menyumbang 25-40 dari angka infertil, istri 40-55, keduanya 10, dan idiopatik 10. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanitaistri. Agritubella, 2007, ¶ 2, http:www.meri_psikfkua_04.com, diperoleh tanggal 27 Oktober 2008 Menurut Owen, 2005, hlm. 29 pada sekitar 40 pasangan mandul, masalahnya terletak pada laki-laki. Sedangkan 40 kasus lainnya disebabkan wanita dan sisanya yaitu 20 disebabkan oleh keduanya. Menurut Anwar, 2000 diantara berbagai penyebab sulitnya pasutri mendapatkan keturunan, ternyata gaya hidup memegang peran dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yaitu sebesar 15-20. Gaya hidup yang serba cepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stress. Gaya hidup tersebut meliputi merokok, alkohol, kafein, narkoba serta olahraga yang ekstra. Di masa modern ini, merokok, narkoba, alkohol, kafein dan olahraga yang ekstra atau berlebihan merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang–orang Universitas Sumatera Utara 3 disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Selain itu, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional BNN, jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 - 2003 adalah 20.301 orang. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengan kecanduan. Banyak masyarakat menganggap bahwa puncak permasalahan kesuburan ialah perempuan, dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa tidak semua masalah kesuburan berasal dari perempuan tetapi dari pihak suami dan juga gaya hidup keduanya. Berdasarkan survei pendahulu oleh peneliti pada waktu pendidikan D-III di lingkungan III kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan pada bulan maret sampai dengan april tahun 2007 diketahui bahwa dominan pria usia subur di daerah tersebut berperilaku tidak sehat yaitu merokok, alkohol, narkotika, kafein dan olahraga berlebihan ekstra. Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui hubungan karakteristik pria usia subur dengan tingkat pengetahuan pria usia subur tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil karena pria lebih sering terpapar oleh faktor dari gaya hidup yang meliputi rokok, alkohol, kafein, narkotika, dan olahraga yang berlebihan ekstra.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Karakteristik Responden dengan Persepsi Suami tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai.

1 18 107

Konsumsi Ikan Dan Kontribusinya Terhadap Kebutuhan protein Pada Keluarga Nelayan Di Lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan

1 50 8

Pengetahuan Ibu Tentang Sirkumsisi Pada Anak Perempuan Di Lingkungan V Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan 2009

11 61 53

Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Di Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan Tahun 2009

2 73 101

Konsumsi Ikan Dan Kontribusinya Terhadap Kebutuhan Protein Pada Keluarga Nelayan Di Lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan

5 67 81

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Masturbasi di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

5 78 56

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi di RSUP Fatmawati tahun 2009

6 66 125

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 106

1. Dapur Rumah Responden - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

1 2 30

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli

0 0 34