Instrumen Penelitian Validitas dan Reabilitas Instrumen Simpulan

20 Dalam lembar kuesioner tidak dituliskan nama responden untuk merahasiakan identitasnya, hanya kode tertentu pada lembar kuesioner serta hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang berisikan tentang karakteristik responden umur, pendidikan, pekerjaan, dan kuesioner pengetahuan yang meliputi Bentuk kuesioner yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup dengan variasi pertanyaan berupa multiple choice, yang mana dari beberapa jawaban yang disediakan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapat responden. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dibuat berdasarkan variabel yang akan diukur yang terdapat pada kerangka konsep penelitian. Apabila jawaban responden benar diberi nilai 1 satu, apabila jawaban responden salah diberi nilai 0 nol. Pertanyaan yang akan ditanyakan berupa 20 pertanyaan untuk menilai pengetahuan responden tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil yang meliputi pengertian infertil, pengertian gaya hidup, pengaruh gaya hidup terhadap infertil. Dengan kategori : Baik bila menjawab 56-100 Kurang bila menjawab ≤ 55

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Uji validitas yang dilakukan dengan teknik content validity yaitu dengan memberikan kuesioner dan content validity score kepada orang yang lebih ahli dalam bidang ketidaksuburan infertil yaitu dokter spesialis kandungan dengan Universitas Sumatera Utara 21 profesi sebagai dokter konsultan di suatu RS pemerintah dan di instansi pendidikan negeri. Dan diperoleh nilai content validity score 0,91 sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang diukur. Sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dengan rumus alpha yang diolah melalui program komputerisasi. Hasil yang didapatkan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena α hitung r tabel. Dimana α hitung sebesar 0,753 hasil terlampir.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti dan ibu kader di lingkungan III kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan dengan menggunakan kuesioner terhadap pria usia subur. Dengan langkah-langkah yaitu peneliti mendapat surat permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pendidikan atau ketua pelaksana program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan peneliti mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian tersebut kepada kepala Desa Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Marelan. Setelah itu, peneliti menyerahkan lembar informent consent sebagai tanda pernyataan persetujuan menjadi responden, bahwa responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian secara sukarela. Kemudian peneliti menjelaskan jati diri peneliti dan tujuan penelitian serta menyerahkan lembar kuesioner kepada responden dan memberitahukan cara pengisian kuesioner dengan menjawab seluruh pertanyaan dengan jujur. Agar Universitas Sumatera Utara 22 pengumpulan data dapat berjalan dengan cermat dan teliti, peneliti mengawasi dan mendampingi responden saat mengisi kuesioner. Setelah responden selesai menjawab kuesioner yang dibagikan, selanjutnya peneliti mengumpulkan kuesioner kembali dengan terlebih dahulu memeriksa jawaban responden apakah sudah terisi seluruhnya sehingga dalam pengolahan data tidak terjadi kendala

I. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan metode statistik dengan menggunakan software SPSS. Setelah dikumpulkan selanjutnya dianalisa secara bertahap yaitu:

1. Analisa data univariat

Untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi dan presentasi tiap variabel yang diteliti. 2.Analisa data bivariat Untuk mengetahui hubungan dua varibel antara variabel independen dan dependen dengan uji statistik menggunakan chi-square dengan software SPSS. pada tingkat kemaknaan 95 α = 0,05 dimana nilai p α yang artinya hipotesa alternativ diterima. Universitas Sumatera Utara 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang dilakukan di Lingkungan III kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan tahun 2009 diperoleh data dari 60 responden yang hasilnya disajikan dalam bentuk analisa univariat distribusi frekuensi dan bivariat yaitu sebagai berikut :

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden Meliputi Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan di Lingkungan III kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009 No. Karakteristik Jumlah N 1 Umur 18-32 37 61,7 33-47 23 38,3 Jumlah 60 100 2 Pendidikan Rendah 34 56,7 Tinggi 26 43,3 Jumlah 60 100 3 Pekerjaan Tidak bekerja 41 68,3 Bekerja 19 31,7 Jumlah 60 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 60 responden sebagian besar responden berumur 18-32 tahun yaitu 37 orang 61,7 dan yang paling sedikit berumur 33-47 tahun yaitu 23 orang 38,3, sebagian besar responden berpendidikan rendah yaitu 34 orang 56,7 dan yang paling sedikit adalah berpendidikan tinggi yaitu 26 orang 43,3, dan sebagian besar responden 23 Universitas Sumatera Utara 24 tidak bekerja yaitu 41 orang 68,3 dan yang paling sedikit adalah bekerja yaitu 19 orang 31,7. Tabel 5.2 Distribusi Hasil Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan tahun 2009 No. Pertanyaan Jumlah Jumlah Benar Salah N N N 1 Pengertian Infertil Persamaan kata infertil 51 85,0 9 15 60 100 2 Infertil sering terjadi 23 38,3 37 61,7 60 100 3 Pengertian infertile 42 70,0 18 30,0 60 100 4 Lamanya pasutri dikatakan infertile 31 52,0 29 48,0 60 100 5 Penyebab infertile 33 55,0 27 45,0 60 100 6 Pengertian gaya hidup Pengertian gaya hidup 36 60,0 24 40,0 60 100 7 Macam-macam gaya hidup 30 50,0 30 50,0 60 100 8 gaya hidup yang mempengaruhi infertil Kandungan rokok 45 75,0 25 25,0 60 100 9 Dampak dari kandungan rokok terhadap infertil 18 30,0 42 70,0 60 100 10 banyaknya rokok menyebabkan infertile 25 41,7 35 58,3 60 100 11 Kandungan kopi 53 88,3 7 11,7 60 100 12 Jenis-jenis yang sama dengan kandungan kopi 46 76,7 14 23,3 60 100 13 Dampak dari kandungan kopi terhadap infertil 28 46,7 32 53,3 60 100 14 Banyaknya kopi terhadap infertile 23 38,3 37 61,7 60 100 15 Jenis-jenis alkohol 47 78,0 13 22,0 60 100 16 Dampak alkohol terhadap infertile 23 38,3 37 61,7 60 100 17 Jenis-jenis obat terlarang narkotika 51 85,0 9 15,0 60 100 18 Dampak dari obat terlarang terhadap infertil 22 36,7 38 63,3 60 100 19 Pengertian olahraga yang berlebihan 42 70,0 18 30,0 60 100 20. Dampak olahraga yang berlebihan terhadap infertil 17 28,3 43 71,7 60 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengetahuan responden tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil sebanyak 20 pertanyaan yaitu nomor 1 sampai 20 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak benar yaitu pertanyaan tentang kandungan kopi yaitu pertanyaan nomor 11 88,3 , sedangkan pertanyaan yang paling banyak salah yaitu pertanyaan tentang Universitas Sumatera Utara 25 Dampak olahraga yang berlebihan terhadap infertil yaitu pertanyaan nomor 20 71.7.

2. Tingkat Pengetahuan Responden

Tabel 5.3 Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertili di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009 No. Tingkat pengetahuan N 1 Baik 28 46,7 2 Kurang 32 53,3 Total 38 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 32 orang 53,3.

3. Hubungan Karakteristik Dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tabel 5.4.1 Hubungan Umur Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009 No Karakteristik Responden Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil Total p OR 95 CI Baik Kurang N N N 1. Umur Responden 18-32 11 29,7 26 70,3 37 100 0,002 0,15 33-47 17 73,9 6 26,1 23 100 Jumlah 28 46,7 32 53,3 60 100 Dari tabel diatas dapat dilihat analisa hubungan antara umur responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang gaya hidup yang mempengaruhi Universitas Sumatera Utara 26 infertil diperoleh 37 responden yang berumur 18-32 tahun yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu 26 orang 70,3, dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 11 orang 29,7. Dari 23 orang yang berumur 33-47 tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 17 orang 73,9 dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 6 orang 26,1. Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai p = 0,002 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,15 yang artinya responden yang berumur 33-47 tahun memiliki peluang 0,15 kali untuk berpengetahuan baik dibandingkan responden yang berumur 18-32 tahun tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Tabel 5.4.2 Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009 No Karakteristik Responden Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil Total p OR 95 CI Baik Kurang N N N 1. Pendidikan Responden Rendah 11 32,4 23 67,6 34 100 0,023 0,25 Tinggi 17 65,4 9 34,6 26 100 Jumlah 28 46,7 32 53,3 60 100 Dari tabel diatas dapat dilihat analisa hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh gaya hidup Universitas Sumatera Utara 27 terhadap infertil diperoleh 34 orang yang memiliki tingkat pendidikan dasar diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 23 orang 67,6 dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 11 orang 32,4 . Dari 26 orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 17 orang 65,4 dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 9 orang 34,6. Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai p = 0,023 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,25 yang artinya responden yang berpendidikan tinggi memiliki peluang 0,25 kali untuk berpengetahuan baik dibandingkan responden yang berpendidikan rendah tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Tabel 5.4.3 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009 No Karakteristik Responden Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil Total p OR 95 CI Baik Kurang N N N Pekerjaan responden 41 100 0,010 0,18 Tidak Bekerja 14 34,1 27 65,9 19 100 Bekerja 14 73,7 5 26,3 60 100 Universitas Sumatera Utara 28 Dari tabel diatas dapat dilihat analisa hubungan antara pekerjaan responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil diperoleh 41 orang responden yang tidak bekerja diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 27 orang 65,9 dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 14 orang 34,1. Dari 19 orang responden yang bekerja diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 14 orang 73,7 dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 5 orang 26,3. Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai p = 0,010 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,18 yang artinya responden yang bekerja memiliki peluang 0,18 kali untuk berpengetahuan baik dibandingkan responden yang tidak bekerja tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.

B. Pembahasan

1. Interprestasi dan Diskusi Hasil

a. Karakteristik Responden

Dari hasil uji statistik pada 60 responden diporeleh sebagian besar responden berumur 18-32 tahun yaitu 37 orang 61,7. Sebagian besar pendidikan responden menunjukkan pendidikan rendah yaitu 34 orang 56,7. Dan sebagian besar menunjukkan responden tidak bekerja yaitu 41 orang 68,3. Universitas Sumatera Utara 29

b. Tingkat pengetahuan responden tentang gaya hidup yang

mempengaruhi infertil Secara keseluruhan menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 32 orang 53,3. Notoatmodjo 2005, hlm.121 berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal mendapatkan pengakuan secara umum. Dari uraian ini peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan diperoleh dari hasil penginderaan terhadap objek tertentu. Dan penginderaan tersebut dipengaruhi oleh dengan bertambahnya umur, adanya pendidikan dan mempunyai pekerjaan.

c. Hubungan Karakteristik Responden Dengan Tingkat Pengetahuan

a. Umur responden Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai p = 0,002 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,15 yang artinya responden yang berumur 33-47 tahun memiliki peluang 0,15 kali untuk Universitas Sumatera Utara 30 berpengetahuan baik dibandingkan responden yang berumur 18-32 tahun tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Abu Ahmadi 1997 menjelaskan bahwa memori daya ingat seseorang dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu umur. Dengan bertambahnya umur seseorang, maka pengetahuan yang diperolehnya juga akan mengalami pertambahan, tetapi pada umur– umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang. Singgih D. Gunarso 1990 mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang maka proses–proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan ini tidak secepat ketika berusia belasan tahun. Dari uraian ini peneliti menyimpulkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, tetapi pada umur–umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang. b. Pendidikan responden Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai p = 0,023 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,25 yang artinya responden yang Universitas Sumatera Utara 31 berpendidikan tinggi memiliki peluang 0,25 kali untuk berpengetahuan baik dibandingkan responden yang berpendidikan rendah tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Matra 1994 yang mengemukakan bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut menerima informasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmojo 1993 yang menyebutkan bahwa tingkat pendidikan tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Dari uraian ini peneliti menyimpulkan bahwa sdengan bertambahnya pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga akan semakin baik. c. Pekerjaan responden Setelah dilakukan uji statistik antara umur dan pengetahuan diperoleh nilai p = 0,010 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dan pengetahuan. Dan dari uji statistik diperoleh nilai OR 0,18 yang artinya responden yang bekerja memiliki peluang 0,18 kali untuk berpengetahuan baik dibandingkan responden yang tidak bekerja tentang pengaruh gaya Universitas Sumatera Utara 32 hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Pekerjaan adalah aktivitas seseorang yang dilakukan secara rutin. Keadaan ini dapat menunjukkan pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang pria usia subur berkaitan dengan kebiasaannya. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh seseorang menjadi tahu. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmojo 2005 bahwa merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa lalu. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak seseorang melakukan kegiatan bekerja maka semakin banyak pengalaman yang didapat akan mempengaruhi penginderaan sehingga tingkat pengetahuannya semakin baik.

2. Implikasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian

a. Untuk asuhan kebidanan Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan yaitu puskesmas dan memberikan Universitas Sumatera Utara 33 penyuluhan tentang gaya hidup atau pola hidup yang harus dihindari agar dapat terhindar dari infertil. b. Untuk pendidikan kebidanan Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya infertil atau ketidaksuburan yang dipengaruhi oleh gaya hidup untuk menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Universitas Sumatera Utara 34 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang hubungan karakteristik pria usia subur dengan tingkat pengetahuan pria usia subur tentang gaya hidup yang mempengaruhi infertil di Lingkungan III kelurahan labuhan deli kecamatan medan marelan tahun 2009, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh karakteristik pria usia subur tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan. Menunjukkan bahwa dari 60 responden sebagian besar responden berumur 18-32 tahun yaitu 37 orang 61,7, berdasarkan pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan rendah yaitu 34 orang 56,7 dan berdasarkan pekerjaaan menunjukkan sebagian besar responden tidak bekerja yaitu 41 orang 68,3. 2. Diperoleh tingkat pengetahuan pria usia subur tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III kelurahan labuhan deli kecamatan medan marelan tahun 2009 memiliki tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 32 orang 53,3. 3. Diperoleh terdapat hubungan antara karakteristik pria usia subur dengan tingkat pengetahuan pria usia subur tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil. Dimana antara umur responden dengan tingkat pengetahuan responden diperoleh nilai p= 0,002 p0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan, antara pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan responden 34 Universitas Sumatera Utara 35 diperoleh nilai p = 0,023 p 0,05 , sehingga dinyatakan ada hubungan yang bermakna secara signifikan, antara pekerjaan responden dengan tingkat pengetahuan responden diperoleh nilai p=0,010 p 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan tentang pengaruh gaya hidup terhadap infertil di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Karakteristik Responden dengan Persepsi Suami tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai.

1 18 107

Konsumsi Ikan Dan Kontribusinya Terhadap Kebutuhan protein Pada Keluarga Nelayan Di Lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan

1 50 8

Pengetahuan Ibu Tentang Sirkumsisi Pada Anak Perempuan Di Lingkungan V Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan 2009

11 61 53

Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Di Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan Tahun 2009

2 73 101

Konsumsi Ikan Dan Kontribusinya Terhadap Kebutuhan Protein Pada Keluarga Nelayan Di Lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan

5 67 81

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Masturbasi di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

5 78 56

Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi di RSUP Fatmawati tahun 2009

6 66 125

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 106

1. Dapur Rumah Responden - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

1 2 30

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli

0 0 34