Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD

Isjoni 2007: 51 mengemukakan bahwa Cooperative Learning tipe STAD menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Slavin 2009: 45-46 mengemukakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Okebokula 1985 dan 1986 menunjukan bahwa Model Cooperative Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Kajian atas STAD telah mengimplementasikan model ini dan telah dilakukan diseluruh Amerika, Israel, dan Nigeria. Pengaruh STAD secara konsisten terlihat posistif dalam semua pelajaran, dengan hasil yang mengejutkan. Metode ini terbukti positif diterapkan pada siswa- siswa yang lebih tua dan lebih muda, dan pada para siswa di sekolah-sekolah dengan tipe yang berbeda. 10 dari 29 evaluasi terhadap STAD dilakukan oleh para pengembangnya di universitas Jhon Hopkins. 20 dari 29 kajian STAD 69 menemukan pengaruh positif yang signifikan, dan tidak ada yang negatif.

C. Pembelajaran IPA SD 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut Sutrisno,dkk 2007: 1.19 IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar, dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul. Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi mengemukakan bahwa: Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Dalam pelaksanaannya, Piaget Sutrisno, dkk, 2007: 3.4 menyarankan agar pembelajaran disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan intelektual siswa. Namun demikian, tidak berarti siswa tidak lagi menghadapi masalah bila pembelajarannya telah sesuai dengan tahap perkembangan intelegensinya, karena paling tidak ada empat faktor yang berpengaruh pada perkembangan itu, yaitu proses menuju kedewasaan, interaksi sosial, pengalaman hidup dan ketidakseimbangan kognitif. Sejalan dengan pendapat Piaget bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan siswa Clough dan Wood-Robinson Sutrisno, dkk, 2007: 3.9 menyarankan agar pembelajaran diawali dengan menggali gagasan siswa dan mempergunakan gagasan tersebut sebagai batu pijakan selanjutnya. Jadi berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam IPA yaitu suatu ilmu berupa fakta, konsep, dan prinsip yang mempelajari dan mendalami pengetahuan tentang alam disekitar. Dalam pelaksanaannya pembelajaran IPA pada masa sekarang tidak hanya menekankan pada siswa mengetahui materi yang disampaikan oleh guru. Tetapi juga sejauh mana siswa memahami dan memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran yang telah berlangsung. Untuk itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif agar siswa lebih mudah dalam memahami pembelajaran mengenai IPA itu sendiri. Dan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, siswa menjadi tolak ukur bagaimana guru harus mengembangkan pembelajaran itu sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi ajar.

2. Tujuan Pembelajaran IPA

PERMENDIKNAS No 22 Tahun 2006 mengenai standar isi menyatakan bahwa mata pelajaran IPA di SDMI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN AJARAN 2011/2012

0 5 52

PENGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 6 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 5 79

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 1 38