8 Pada beberapa tahun terakhir, kesadaran penggunaan aplikasi TIK di
lingkungan instansi pemerintahan, baik pada tingkat pusat maupun daerah me- ningkat dengan sangat cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya aplikasi
yang dikembangkan dan besarnya dana yang dialokasikan untuk TIK. Sayangnya kondisi ini tidak didahului atau disertai dengan grand design TIK yang baik di
institusi pemerintahan termasuk Lemsaneg, sehingga pengembangan aplikasi- aplikasi tersebut terkesan berjalan sendiri-sendiri dan oleh pengembang yang ber-
beda. Hal ini menyebabkan terjadinya duplikasi data dan juga inkonsistensi data yang menyebabkan inefisiensi sektor pendanaan. Efek penting lain dari kondisi
ini adalah tidak memungkinkannya terjadi pertukaran data antara sistem karena format data yang tidak sesuai.
Untuk mengintegrasikan aplikasi tersebut bisa dengan membuat aplikasi baru yang terintegrasi hal ini pesimis dilakukan, mengingat banyak kepentingan
yang terlibat dalam meng-golkan proyek unit kerja masing-masing. Atau meng- embangkan suatu aplikasi middle layer yang bisa menjembatani berbagai aplikasi
yang ada sehingga pertukaran data dapat berlangsung dengan baik.
Dalam makalah ini diusulkan pengembangan aplikasi middle layer un- tuk Lemsaneg dan khususnya STSN dengan menggunakan teknologi Open Source
Message Bus Service Bus, Message Bus, Web Services, SOAP, XML untuk me- nunjang interoperabilitas antar berbagai aplikasi Sistem Informasi internal dan
eksternal. Diharapkan dengan integrasi aplikasi tersebut bisa memudahkan eks- traksi informasi dan kemudian disajikan dalam suatu dashboard strategis di level
pengambilan keputusan executive.
2.1 Interoperabilitas
Desain arsitektur global dari teknologi Interoperability Open Source Message Bus untuk aplikasi middle layer antara berbagai aplikasi TIK di lingkungan STSN
ditunjukkan pada gambar 2.1.
Dengan menggunakan aplikasi middle layer ini, aplikasi pemakai data baik di dalam maupun di luar STSN yang membutuhkan data tidak perlu men-
dapatkan akses penuh ke basisdata tapi cukup hanya akses tidak langsung melalui web service ke data warehouse, sehingga keamanan data dapat tetap terjamin dan
kepemilikan data tetap berada pada unit kerja yang berwenang. Aplikasi ini ak- an dikembangkan dengan menggunakan teknologi terkini yang berkembang pada
9
Gambar 2.1: Arsitektur Interoperabilitas Aplikasi industri TIK dengan tetap mempertahankan kaidah-kaidah open source sehingga
aplikasi tersebut dapat digunakan, disebarkan dan dimodifikasi dengan bebas.
Teknologi Open Source yang dapat digunakan untuk merealisasikan ar- sitektur ini antara lain :
1. Service Bus : FUSE active MQ 2. Web Service: AXIS2 Web Service Framework
3. Business Intelligence: Jasper, Pentaho 4. Aplikasi Web Framework : Symfony, Cake
5. Database untuk warehouse: MySQL 6. Pemrograman: Java, PHP
7. Web Server : Apache, NginX, TomCat.
2.2 XML
XML eXtensible Markup Language adalah adalah standar format data yang fleksibel untuk penyebaran dan sharing data di Internet, Intranet atau sistem
10 lainnya BPPT, 2010[
1 ]. XML digunakan oleh individu maupun perusahaan
yang ingin berbagi informasi dengan pihak lain dengan cara yang konsisten. Misalnya perusahaan-perusahaan komputer sepakat mengenai informasi
yang harus diberikan mengenai sebuah produk komputer kecepatan prosesor, be- sar memori dan lain-lain dan menyimpan informasi tersebut dalam bentuk XML.
Cara yang standar untuk menyimpan data dalam bentuk XML seperti ini, akan mempermudah pelanggan untuk mengirimkan sebuah program intelligent agent
ke situs-situs perusahaan komputer untuk mengumpulkan data dan membuat perbandingan yang valid. XML adalah extensible language, maksudnya dalam
XML kita dapat mendefinisikan tag baru, urutan dari tag-tag tersebut, bagai- mana tag tersebut harus diproses dan ditampilkan. Markup, maksudnya bahwa
element yang dibuat di XML mirip dengan yang terdapat pada HTML dengan kelebihan dapat mendefinisikan tag sendiri.
Kelebihan lainnya adalah bahwa XML merupakan meta-language atau bahasa yang dapat digunakan untuk mendefinisikan bahasa lain, misalnya de-
ngan XML kita dapat mengembangkan RSS, MathML atau tool seperti XSL-T. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah dokumen XML adalah:
• Well-formed • Validity
Sebuah dokumen XML yang well-formed harus memenuhi persyaratan berikut :
• Memiliki sebuah elemen root dimana didalamnya terdapat elemen-elemen lain.
• Struktur penulisan tag -nya harus benar. • Setiap elemen harus diakhiri dengan tag penutup dalam bentuk nama-
Tag atau self-closing tag seperti namaTag . Sedangkan sebuah dokumen XML yang valid harus memenuhi persyaratan well-
formed dan sesuai dengan skema XML basisdata tertentu yang biasanya ditulis dalam OTO, XMLSchema atau Relax NG.
11
2.3 Teknologi Service Message Bus berbasis Open Source