20
Tabel 4.1 menunjukan perbandingan rerata TG sebelum dan sesudah perlakuan. Kadar TG mengalami penurunan sebanyak 0.2 mgdL dari 152,58
14,14 mgdL menjadi 152,38
12,95 mgdL. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terjadi penurunan kadar TG darah sesudah mengkonsumsi kurma.
Adanya penurunan TG diduga karena kurma meningkatkan aktifitas LPL terikat endotel yang menyebabkan peningkatan lipolisis seperti yang dipaparkan oleh
Vembu dkk.
13
Uji normalitas terhadap data kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan data yang tidak terdistribusi normal
p 0.05, sehingga uji analisis yang selanjutnya dilakukan adalah uji Wilcoxon. Pada uji Wilcoxon didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan signifikan p 0.05
antara kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Freha dkk yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
signifikan p 0.05 sesudah pemberian kurma varietas Ghars dan Tamesrit pada individu normal sebanyak 7 buah per hari selama 21 hari. Pada penelitian tersebut,
kadar TG sebelum dan sesudah mengonsumsi kurma Tamersit yaitu 119± 22 mgdL dan 115± 31 mgdL.
4.3. Hasil Rerata Pengukuran BB dan Korelasi dengan Kadar TG
Gambar 4.2 Perbandingan rerata BB sebelum dan sesudah perlakuan Gambar 4.2 menunjukkan rerata berat badan sebelum perlakuan sebesar
56,65 8,05 kg dan sesudah perlakuan sebesar 57,58 8.5 kg. Terjadi kenaikan
rerata BB sebesar 0.93 kg. Secara statistik, BB sebelum dan sesudah perlakuan
mean BB pre mean BB post
Series1 56,65
57,58 55,00
55,50 56,00
56,50 57,00
57,50 58,00
58,50
BB k
g
21
dinyatakan memiliki perbedaan yang signifikan p0.05 dalam uji T berpasangan setelah data dinyatakan terdistribusi normal dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk
p0.05. Uji Shapiro-Wilk digunakan karena jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini 50 responden.
Dilakukan uji korelasi untuk mengetahui besar korelasi BB dengan kadar TG responden. Karena data yang diperoleh tidak terdistribusi normal, maka
dilakukan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan p0.05 yang menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan. Didapatkan juga
koefisien korelasi sebesar 0.174 yang menyatakan bahwa arah hubungan BB dan kadar TG responden adalah positif lemah.
4.4. Hasil Pengukuran Kadar TG Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.3 menunjukkan rerata kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan jenis kelamin. Didapatkan rerata TG laki- laki sebelum dan sesudah
perlakuan sebanyak 157,55 20,15 mgdL dan 155,61 17,57 mgdL, sedangkan
perempuan sebesar 148,32 3,93 mgdL dan 149,62 7,68 mgdL. Didapatkan
adanya penurunan kadar TG sebanyak 1,95 mgdL pada laki- laki dan peningkatan 1,3 mgdL pada perempuan.
Gambar 4.3 Rerata kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan jenis kelamin
mean TG pre laki2
mean TG post laki2
mean TG pre pr
mean TG post pr
Series1 157,55
155,61 148,32
149,62 135,00
140,00 145,00
150,00 155,00
160,00 165,00
T G
m gd
L