memahami arti bacaan. Dalam hasil analisis satu arah varians, secara keseluruhan F2156=19,821 dengan p=0,000.
Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Furqon tahun 2013 yang berjudul “Correlation Between Students’Vocabulary Matery and Their Reading
Comprehension”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi kuat antara penguasaan kosakata siswa dengan kemampuan membaca pemahaman. Hal
tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan korelasi dengan menggunakan Pearson Product Momen. Dalam perhitungan tersebut terhitung koefisien korelasi
r adalah 0,7205 Penelitian yang dilakukan oleh Leila Anjomshoa pada tahun 2014 yang
ber judul “The Effect of Vocabulary Knowledge on Reading Comprehension of
Iranian EFL Learners in Kerman Azad University”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguasaan kosata dan pemahaman
bacaan. Uji Korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan r=0,599 P0,01 untuk penguasaan kosakata.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di SD Gugus Dewi Kunthi belum terbiasa membaca. Hal tersebut nampak pada saat ada
waktu luang, mereka tidak memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca. Hal tersebut dikarenakan belum adanya perpustakaan di sekolah pada waktu itu. Oleh
sebab itu penguasaan kosakata yang dimiliki para siswa masih rendah. Penguasaan kosakata siswa yang masih rendah juga disebabkan karena guru juga
kurang memperdalam materi kosakata. Selain itu, guru belum pernah melakukan
tes penguasaan kosakata yang dimiliki para siswa sehingga guru tidak mengetahui tingkat penguasaan kosakata yang dimiliki para siswa. Penguasaan kosakata siswa
yang masih rendah tersebut berdampak pada kemampuan membaca pemahaman siswa. Masih banyak siswa yang kurang memahami makna kata-kata dalam suatu
bacaan. Hal tersebut terlihat pada saat siswa mengerjakan soal latihan, mereka cenderung mengerjakan soal-soal yang lain terlebih dahulu daripada soal-soal
mengenai pemahaman isi bacaan. Selain itu masih ada siswa yang belum bisa menemukan ide pokok tiap paragraf dalam suatu bacaan. Berdasarkan kenyataan
tersebut dapat diketahui bahwa penguasaan kosakata merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman seseorang.
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Untuk
mengetahui penguasaan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman siswa peneliti mengadakan tes. Adapun jenis tes yang digunakan adalah model tes
objektif pilihan ganda. Tes kosakata yang digunakan merupakan tes kosakata yang bersifat pasif-reseptif. Indikator soal dalam tes kosakata ini adalah
menunjukkan sesuai perintah, memilih kata yang sesuai dengan uraian maknanya, memilih sinonim, serta memilih antonim Djiwandono,2011:129. Sedangkan tes
membaca pemahaman hanya dibatasi pada membaca pemahaman tingkat dasar. Adapun indikator yang digunakan dalam tes kemampuan memahami bacaan yaitu
memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana, mengenali susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya, mengenali pokok-pokok
pikiran yang terungkap dalam wacana, serta mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana. Adapun kerangka berpikir lebih jelasnya dalam bagan berikut :
Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN