secara bersama-sama dengan keterampilan berbicara pada siswa kelas VI SD Negeri di Gugus Diponegoro, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, telah
teruji kebenarannya. Selain penelitian di atas, masih ada penelitian yang pernah dilakukan oleh
Auzar pada tahun 2013 yang berjudul “Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Memahami Bahasa Soal Hitungan Cerita
Matematika Murid- murid Kelas 5 SD 006 Pekanbaru”. Dari penelitian tersebut
diperoleh r=0,726. Berdasrkan kriteria yang berlaku, nilai r sebesar itu menunjukkan korelasi kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan
memahami bahasa soal hitungan cerita digolongkan kuat 0,60-0,799. Hal ini berarti bahwa korelasi antara kedua komponen tersebut dinyatakan signifikan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa yang
berjudul “Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1 Bagaimanakah penguasaan kosakata siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang ?
2 Bagaimanakah kemampuan membaca pemahaman siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang ?
3 Apakah ada pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang ?
Alternatif Pemecahan Masalah:
Membaca merupakan cara yang tepat untuk memperluas wawasan, pengetahuan, serta dapat meningkatkan prestasi. Dengan membaca siswa
dapat menciptakan ide atau gagasan serta dapat merangsang daya imajinasi. Selain memperoleh banyak informasi dan pengetahuan, dengan membaca
mereka juga akan menambah kosakata yang mereka miliki, sehingga pada akhirnya akan memudahkan siswa dalam memahami isi suatu bacaan. Untuk
itu ada baiknya jika pihak sekolah membiasakan para siswa untuk membaca minimal 5 menit sebelum pelajaran dimulai. Selain itu hendaknya pihak
sekolah juga lebih melengkapi koleksi buku yang ada di perpustakaan agar bisa menjadi daya tarik siswa untuk membaca.
Guru juga seharusnya memperdalam materi kosakata dan tidak hanya menyisipkan materi kosakata pada materi-materi bahasa yang lain. Selain itu
juga ada baiknya jika guru memberikan tes kosakata pada siswa untuk mengetahaui penguasaan kosakata para siswa. Dengan begitu, guru bisa lebih
memperdalam kosakata para siswa apabila masih ada siswa yang kosakatanya masih kurang.
Dalam memberikan tes penguasaan kosakata, guru hendaknya memperhatikan indikator kosakata yang meliputi sinonim, antonim, kata yang
sesuai dengan makna, serta menunjukkan sesuai perintah. Sedangkan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, indikator yang harus
diperhatikan guru meliputi pemahaman arti kata yang sesuai dengan bacaan, susunan organisasi bacaan, pokok-pokok pikiran, serta pertanyaan yang
isinya termuat dalam bacaan.
1.3 TUJUAN PENELITIAN