keterampilan. Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari siswa
“menghidupi” live in suatu sistem lingkungan belajar tertentu Suprijono,2013:5.
Dari pendapat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan belajar adalah menambah pengetahuan dan keterampilan siswa melalui
pengkondisisan lingkungan belajar yang bervariasi.
2.1.6 Hakikat Pembelajaran
Menurut Rifa’i dan Anni 2012:159 pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dengan siswa atau antar siswa. Dalam proses
komunikasi itu dapat dilakukan secara verbal lisan, dan dapat pula secara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Namun
demikian apapun media yang yang digunakan dalam pembelajaran itu, esensi pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
Darsono dalam Hamdani,2011:23 mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan dalam aliran behavioristik adalah usaha guru membentuk tingkah laku
yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari.
Sedangkan Susanto 2015:19 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada siswa.
Hamdani 2011:23 mengemukakan salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan saintifik setelah siswa berinteraksi dengan
lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud
skemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka mengkontruksi
interprestasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tresebut, proses belajar
mengajar berpusat pada siswa. Bila pembelajaran tersebut ditinjau dari pendekatan sistem maka dalam
prosesnya akan melibatkan berba gai komponen. Menurut Rifa’i dan Anni
2012:159 komponen-komponen tersebut meliputi: 1
Tujuan Tujuan secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan
pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara
eksplisit dalam TPK semakin speseifik dan operasional.
1 Subyek belajar
Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai
subyek karena siswa adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran
diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek belajar.
2 Materi pelajaran
Materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran akan memberi warna dan
bentuk dari kegiatan pembelajaran. 3
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4 Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alatwahana yang digunakan pendidik
dalam proses
pembelajaran untuk
membantu penyampaian pesan pembelajaran.
5 Penunjang
Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan
pelajaran, dan semacamnya.
Dari uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan rangkaian sistematis antara pendidik, siswa, dan sumber
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia