Dari  uraian  di  atas,  maka  peneliti  dapat  menyimpulkan  bahwa pembelajaran merupakan rangkaian sistematis antara pendidik, siswa, dan sumber
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia
Manusia  merupakan  makhluk  yang  perlu  berinteraksi  dengan  manusia lainnya. Dalam berinteraksi  manusia membutuhkan alat, sarana atau media  yaitu
bahasa.  Maka  sejak  saat  itulah  bahasa  menjadi  sarana,  alat  atau  media  dalam berinteraksi.
Santosa  2011:1.2-1.3  mengemukakan  bahwa  bahasa  merupakan  alat komunikasi  yang  mengandung  beberapa  sifat  yakni,  sistematik,  mana    suka,
ujaran, manusiawi, dan komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa diatur oleh sistem.  Setiap  bahasa  mengandung  sistem  bunyi  dan  sistem  makna.  Bahasa
disebut  manasuka  karena  unsur-unsur  bahasa  dipilih  secara  acak  tanpa  dasar. Tidak ada hubungan logis antara bunyi dan makna yang disimbolkannya. Bahasa
disebut  ujaran  karena  media  bahasa  media  bahasa  yang  terpenting  adalah  bunyi walaupun  kemudian  ditemui  ada  juga  media  tulisan.  Bahasa  disebut  manusiawi
karena bahasa menjadi berfungsi selama manusia yang memanfaatkannya, bukan makhluk  lainnya.  Bahasa  disebut  alat  komunikasi  karena  fungsi  bahasa  sebagai
penyatu keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam segala kegiatannya. Mata  Pelajaran  bahasa  Indonesia  bertujuan  agar  siswa  memiliki
kemampuan  diantaranya  yaitu:  1  berkomunikasi  secara  efektif    sesuai  dengan etika  yang  berlaku,  baik  secara  lisan  maupun  tulis;  2  menghargai  dan  bangga
menggunakan bahasa  Indonesia sebagai  bahasa persatuan dan bahasa negara;  3
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai  tujuan;  4  menggunakan  bahasa  Indonesia  untuk  meningkatkan
kemampuan  intelektual,  serta  kematangan  emosional  dan  sosial;  5  menikmati dan  memanfaatkan  karya  sastra  untuk  memperluas  wawasan,  memperhalus  budi
pekerti,  serta  meningkatkan  pengetahuan  dan  kemampuan  berbahasa;  serta 6  menghargai  dan  membanggakan  sastra  Indonesia  sebagai  khazanah  budaya
dan intelektual manusia Indonesia BSNP ,2006:120. Valette  dan  Disk  dalam  Santosa,2011:1.8-1.10  mengelompokkan
tujuan-tujuan  pengajaran  bahasa  berdasarkan  atas  keterampilan  dan  jenis perilakunya.  Keterampilan  yang  paling  sederhana  adalah  keterampilan  mekanis
berupa  hafalan  atau  ingatan.  Keterampilan  tahap  berikutnya  adalah  pengetahuan berupa  demonstrasi  pengetahuan  tentang  fakta  kaidah  bahasa  yang  dipelajari.
Pada  tahap  ini  siswa  mengenali  kaidah  kebahasaan  yang  dipelajarinya.  Tahap ketiga  adalah  keterampilan  transfer.  Pada  tahap  ini  siswa  menggunakan
pengetahuan  dalam  situasi  baru.  Tahap  keempat  adalah  komunikasi.  Pada  tahap ini  siswa  memahami  ucapan  tulisan,  dan  tanda  kultural  yang  belum  pernah
dipelajari  dalam  situasi  yang  baru.  Tahap  kelima  adalah  kritik.  Kemampuan menganalisis dan mengevaluasi karangan atau karya tulis maupun lisan.
Berdasarkan  kajian  teori  yang  telah  dipaparkan  di  atas,  dapat  diketahui bahwa  penguasaan  kosakata  mempengaruhi  keterampilan  berbahasa.  Dalam
penelitian  ini,  peneliti  memfokuskan  pada  keterampilan  membaca  khususnya membaca  pemahaman.  Kemampuan  membaca  pemahaman  ini  diperlukan  oleh
siswa  dalam  kegiatan  belajar.  Kegiatan  belajar  di  SD  yang  dibahas  dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa di SD.
2.2 KAJIAN EMPIRIS