BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Bimbingan Islam
1. Pengertian Metode
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendakinya; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
dikehendaki.
3
Sedangkan menurut M. Arifin, metode secara harfiah adalah “Jalan yang harus dilalui“ untuk mencapai suatu tujuan. Metode berasal dari kata
“meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan. Namun pengertian hakekat dari “metode” tersebut adalah segala sarana yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4
Jadi, metode dapat dipahami bahwa metode adalah cara yang dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki. 2.
Pengertian Bimbingan Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance
berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti menunjukan,
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 740.
4
M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT. Golden Trayon Press, 1998, h. 43.
membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau
tuntunan.
5
Bimo Walgito mendefinisikan bimbingan sebagai bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan
hidup.
6
Menurut I Djumhur dan M Surya, dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, membatasi pengertian bimbingan sebagai berikut:
”Suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya Self Understanding, kemampuan untuk menerima dirinya Self
Acceptance , kemampuan untuk mengarahkan dirinya Self
Direction , kemampuan untuk merealisasikan dirinya Self
Realization ,
sesuai dengan
potensi kemampuan
dalam menyesuaikan dirinya baik dengan lingkungan keluarga, maupun
dengan masyarakat. Dan bantuan itu diberikan oleh orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang
tersebut.”
7
Adapun bimbingan juga dapat mengembangkan kemampuan individu, sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh Rachman
Natawidjaja dalam buku Hallen A, yang merumuskan bimbingan sebagai berikut:
”Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya
5
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005, h. 2.
6
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Offset, 1995, h. 4.
7
I Djumhur dan M Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1975, h. 28.
individu dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta
kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan memberikan sumbangan yang berarti bagi
kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk
sosial.”
8
Sedangkan dalam bukunya yang berjudul Bimbingan dan Konseling, Hallen memberikan definisi bahwa:
”Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus- menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada
individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan
menggunakan berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga
individu dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya….”
9
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang berkesinambungan
dan sistematis kepada individu atau sekumpulan individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan dan
kemandirian sehingga ia dapat memperoleh kebahagiaan hidup dan memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat
umumnya. 3.
Pengertian Islam
8
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, h. 5.
9
Ibid., h. 9.
Dalam Ensiklopedi Islam, kata Islam didefinisikan sebagai agama samawi langit yang diturunkan oleh Allah SWT melalui utusan-
utusannya, yaitu Muhammad Saw, yang ajaran-ajarannya terdpat dalam kitab suci al-Qur`an dan sunah dalam bentuk perintah-perintah, larangan-
larangan dan petunjuk-petunjukuntuk kebaikan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
10
Menurut Harun Nasuton, ”Islam adalah agama yang ajaran- ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad
sebagai Rasul”. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenal berbagai segi dari
kehidupan manusia. Sumber dar ajaran-ajarannya yang mengambil berbagai aspek itu adalah al-Qur`an dan hadits.
11
Sedangkan pengertian Islam menurut Syekh Mahmud Syaltut yang dikutip oleh Endang Saifuddin Anshari dalam bukunya yang berjudul
Wawasan Islam, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam, Islam adalah agama Allah yang diperintahkan untuk mengajarkan
pokok-pokok dan peraturan-peraturan kepada Nabi Muhammad saw dan menugaskan untuk menyampaikan agama itu kepada seluruh manusia, lalu
mengajak mereka untuk memeluknya.
12
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwasanya Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah SWT, melalui
10
Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtar Van Hoeve, h. 246.
11
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UII Press, 1985, h. 24.
12
H. Endang Saefuddin Anshari, M.A, Wawasan Islam, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam,
Jakarta: Gema Insani, 2004, h. 40.
Nabi Muhammad SAW, yang membawa konsep berbagi segi kehidupan manusia berdasarkan al-Qur`an dan hadits.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas, maka metode bimbingan Islam adalah usaha pemberian bantuan secara
berkesinambungan oleh pembimbing berdasarkan konsep al-Qur`an dan sunah kepada anak yatim dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya
secara optimal serta mampu mencapai kemandirian sehingga mereka dapat memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4. Metode Bimbingan Islam
Dalam penerapannya, bimbingan memiliki beberapa metode. Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga
diperoleh hasil yang memuaskan. Pada penulisan ini metode bimbingan Islam dilihat sebagai proses komunikasi, karena di dalamnya suatu
interaksi komunikasi antara pembimbing dengan klien, dalam hal ini yaitu anak yatim.
Dalam hal ini metode bimbingan dapat diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi, metode tersebut terdiri dari metode
komunikasi langsung yang disingkat menjadi metode langsung dan metode komunikasi tidak langsung atau metode tidak langsung.
13
a. Metode Langsung Metode Komunikasi Langsung adalah metode
dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung bertatap muka dengan orang yang dibimbingnya. Metode ini dapat dirinci lagi
menjadi:
13
Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 2.
1 Metode Individual
Yaitu pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal
ini dapat dilakukan dengan mempergunakan teknik: a
Pecakapan Pribadi Yakni pembimbing melakukan dialog langsung tatap
muka dengan pihak yang dibimbing. b
Kunjungan Rumah home visit Yakni pembimbing mengadakan dialog dengan kliennya
tetapi dilaksanakan dirumah klien sekaligus untuk mengamati rumah klien dan lingkungannya.
c Kunjungan dan Obsevasi Kerja
Yakni pembimbing atau konseling jabatan melakukan percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan
lingkungannya. 2
Metode Kelompok Yaitu pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan
klien dalam kelompok. Hal ini dapat dijadikan dengan menggunakan beberapa tekhnik:
a Diskusi Kelompok
Yakni pembimbing melaksanakan bimbingan dengan cara mengadakan diskusi dengan atau bersama kelompok klien yang
mempunyai masalah yang sama. b
Karya Wisata
Yakni Bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang karya wisata sebagai
forumnya. c
Sosiodrama Yakni Bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara
bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah secara sosiologis.
d Psikodrama
Yakni Bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya
masalah psikologis. e
Group Teaching Pemberian Bimbingan kelompok dengan memberi materi
bimbingan kelompok tertentu ceramah kepada kelompok yang telah disiapkan.
b. Metode Tidak Langsung metode komunikasi tidak langsung adalah
metode bimbingan yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan
massal. 1
Metode Individual a
Melalui surat-menyurat b
Melalui telepon dan sebagainya 2
Metode Kelompok massal a
Melalui papan bimbingan
b Melalui surat kabar atau majalah
c Melalui brosur
d Melalui radio media radio
e Melalui televisi
B. Pembinaan Akhlak