Pembinaan Akhlak LANDASAN TEORI

b Melalui surat kabar atau majalah c Melalui brosur d Melalui radio media radio e Melalui televisi

B. Pembinaan Akhlak

1. Pengertian Pembinaan Kata pembinaan berasal dari bahasa arab “bina” artinya bangunan. Setelah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia, jika diberi awalan “pe-” dan akhiran “an” menjadi pembinaan yang mempunyai arti pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 14 Arti kata “pembinaan” dari segi terminologi, yaitu: 1. Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk mempelajari, meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan, mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan sosial masyarakat. 15 2. Pembinaan adalah segala upaya pengelolaan berupa merintis, meletakkan dasar, melatih, membiasakan, memelihara, mencegah, mengawasi, menyantuni, mengarahkan, serta mengembangkan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, mewujudkan manusia sejahtera dengan mengadakan dan menggunakan segala daya dan dana yang dimiliki. 16 14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, h. 117. 15 Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita , Penerbit DEPAG, 1984, h. 8. 16 Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Perceraian BP-4, Membina Keluarga Bahagia dan Sejahtera , Jakarta: BP-4, 1994, h. 3. Pengertian pembinaan hampir sama dengan pengertian bimbingan. Bimbingan secara harfiah dapat diartikan sebagai memajukan, memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang. 17 Dan juga dapat disebut sebagai suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. 18 Persamaan antara dua pengertian tersebut yaitu sama-sama berusaha membentuk manusia untuk menjadi yang lebih baik dan dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat, benar dan berjalan dengan lancar. Jadi, pembinaan dapat dipahami sebagai suatu upaya pendaya gunan anak yatim secara berkesinambungan dalam mengembangkan kemampuan mereka agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. 2. Akhlak Dalam Ensiklopedi Islam, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari adanya lahir perbuatan yang mudah, tanpa melaui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Kata akhlak 17 HM. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1985, h. 18. 18 Abu Ahmad, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Semarang: Toha Putra, 1977, h. 8 merupakan bentuk jamak dari kata khuluq atau al-Khulq, yang secara etimologis berarti tabiat atau budi pekerti. 19 Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa. Karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berprilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. 20 Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat, akhlak adalah kelakuan yang timbul dari perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk satu kesatuan tindak akhlak yang ditaati dalam kenyataan hidup sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 21 Sehingga dapat diartikan bahwa akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang membentuk karakteristik individu dalam bertindak. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka pembinaan akhlak adalah suatu kegiatan membangun yang dilakukan secara berdaya guna terhadap anak yatim yang bertujuan agar mereka dapat menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan sosial masyarakat. 3. Proses Pembinaan Akhlak 19 Ensiklopedi Islam, h. 102. 20 Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, Jakarta: Gema Insani, 2004, h. 26. 21 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV. Ruhana, 1995, h. 50. Akhlak adalah adab atau etika yang mengendalikan seseorang dalam bertindak. Akhlak merupakan pondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik antara hamba dan Allah habluminallah dan antar sesama manusia habluminannas. Akhlak yang mulia tidak lahir berdasarkan keturunan atau secara tiba-tiba, akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang, yaitu melalui proses pembinaan akhlak. Dengan demikian dalam proses pembinaan akhlak dibutuhkan kerja keras dan kesabaran orangtua selaku pendidik. Dan arti sebuah pembinaan akhlak adalah usaha untuk menjadikan perangai dan sikap yang baik sebagai watak seorang anak. Maka dari itu, proses pembinaanitu harus diberikan sejak anak masih kecil. 20 Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam rangka pembinaan akhlak adalah melalui pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara terus menerus, karena kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat terbentuk melalui pembiasaan. Dalam tahap-tahap tertentu, pembinaan akhlak dapat dilakukan dengan cara paksaan yang lama- kelamaan tidak lagi terasa terpaksa. Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran Islam. Ajaran Islam tentang keimanan misalnya sangat berkaitan erat dengan mengerjakan amal shalih dan perbuatan terpuji. Karena itu, seorang ang mengaku beriman tentu harus mempunyai akhlak yang baik sebagai manifestasi dari keimanannya. Penerapan nilai-nilai akhlak dalam 20 Nur Mahmud Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: Al- Bayan, 1999, h. 178. keluarga sebagai lingkungan terdekat anak, lingkungan sekolah sebagai pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan lingkungan masyarakat turut berperan dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak pada anak. Adapun bentuk-bentuk pembinaan akhlak itu diantaranya: 1 pembinaan budi pekerti dan sopan santun, 2 pembinaan sikap jujur, 3 pembinaan untuk menjaga rahasia, 4 pembinaan menjaga kepercayaan, 5 pembinaan menjauhi sifat dengki. 21

C. Yatim

Dokumen yang terkait

Pembinaan Soft Skill Bagi Anak Yatim Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas

0 6 8

PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN Pelaksanaan Pendidikan Islam Non Formal Dalam Pembentukan Akhlak Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Piatu Cabang Muhammadiyah Juwiring Klatentahun 2015/2016.

0 2 15

PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN Pelaksanaan Pendidikan Islam Non Formal Dalam Pembentukan Akhlak Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Piatu Cabang Muhammadiyah Juwiring Klatentahun 2015/2016.

0 3 16

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PURWOREJO Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 3 15

PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Di Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat Manahan Banjarsari Surakarta.

0 1 12

PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH CABANG Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Di Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat Manahan Banjarsari Surakarta.

0 2 16

PERAN PANTI ASUHAN YATIM PUTRI AISYIYAH SURAKARTA Peran Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Surakarta Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh Tahun 2013.

0 3 14

PENDAHULUAN Peran Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Surakarta Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh Tahun 2013.

0 2 15

PERAN PANTI ASUHAN YATIM PUTRI AISYIYAH SURAKARTA DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK ANAK ASUH Peran Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Surakarta Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh Tahun 2013.

0 2 15

MANAJEMEN PENDIDIKAN AKHLAK ANAK YATIM MANAJEMEN PENDIDIKAN AKHLAK ANAK YATIM (Studi Kasus di Panti Asuhan Yatim Putra Nur Hidayah Banyuanyar Surakarta).

0 1 13