Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena interaksi dengan lingkungannya Arsyad, 2007: 1. Proses belajar akan terkait dengan bagaimana mengubah tingkah laku individu, baik tingkah laku yang dapat diamati. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam bentuk keterampilan dan sikap. Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran tidak dapat didefinisikan terpisah dari belajar. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar siswa yang bersifat internal. Pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu siswa belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang dapat memberikan proses belajar yang optimal. Dalam menjalankan tugasnya guru tidak hanya sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran tertentu tetapi juga dapat berperan sebagai pendidik. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang guru perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman berbagai prinsip-prinsip belajar yaitu apapun yang dipelajari siswa maka siswalah yang harus belajar, bukan orang lain. untuk itu siswa harus bertindak aktif, setiap siswa akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Sudjana 2004:28, mengemukakan tentang pengertian pembelajaran bahwa:Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik warga belajar dan pendidik sumber belajar yang melakukan kegiatan membelajarkan. Pembelajaran pada umumnya harus mempunyai tujuan yang jelas untuk memberikan arah dan menuntun peserta didik dalam mencapai prestasi yang diharapkan. Menurut Sagala 2011:61 pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Sedangkan menurut Rusman 2012:3 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan peserta didik untuk membentuk dan meningkatkan keaktifan, minat, peserta didik sesuai kebutuhan dan bakat yang dimiliki oleh setiap peserta didik yang didukung oleh lingkungan belajar.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Wina Sanjaya 2010:242 Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Sedangkan Menurut Slavin dalam Hamzah B. Uno 2012:201 pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Menurut Smith dalam Barkley dkk 2012:7 pembelajaran kooperatif secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pembentukkan kelompok kecil agar para pelajar dapat bekerja sama untuk memaksimalkan proses pembelajaran masing –masing dan pembelajaran satu sama lainnya. Menurut Slavin 2005:19, ada dua aspek penting yang melandasi keberhasilan pembelajaran kooperatif yaitu: a. Aspek Motivasi Pada dasarnya aspek motivasi ada dalam konteks pemberian penghargaan kepada kelompok. Dimana pemberian penghargaannya didasarkan atas keberhasilan setiap kelompok yang mampu mencapai tujuan pembelajaran

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 2 12