Bentuk Fasilitas Belajar di Sekolah

C. Hubungan Motivasi Belajardan Pemanfaatan Fasilitas Belajardi Sekolah

dengan Bimbingan dan Konseling Motivasi belajar disini berhubungan dengan Bimbingan Konseling Belajar, dimana bimbingan belajar ini merupakan layanan yang diberikan kepada siswa untuk dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, dan mengembangkan rasa ingin tahu serta menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Sedangkan fasilitas belajar termasuk dalam layanan informasi dimana anak atau siswa diberikan pemahaman tentang berbagai hal yang diperlukan, seperti pemberitahuan tentang pentingnya fasilitas belajar untuk kegiatan belajar mengajar mengajar disekolah, layanan ini juga dapat digunakan sehari-hari sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar disekolah dan untuk menentukan dan mengarahkan tujuan hidup. Jika motivasi belajar siswa dalam pemanfaatan fasilitas belajar tinggi maka diharapkan hasil belajar siswa tinggi. Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar dan pemanfaatan fasilitas belajar sangatlah penting dalam mempengaruhi tinggi atau rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dengan demikian siswa yang dapat memanfaatakan fasilitas belajar secara makimal akan mencapai hasil belajar yang maksimal juga bidang bimbingan belajar membantu peserta didik mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan. Bimbingan belajar atau sering juga disebut dengan bimbingan akademik membantu peserta didik menemukan cara belajar yang tepat dan mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tautan belajar di institusi pendidikan. Bentuk layanan yang baik digunakan untuk masalah yang berhubungan dengan motivasi belajar ini adalah diselenggarakan layanan bimbingan belajar peserta didik. Upaya yang dilakukan untuk membantu peserta didik yang mengalami masalah ini adalah dengan melakukan peningkatan motivasi belajar. Pendidik, konselor, atau staf yang terkait dengan peserta didik berkewajiban untuk membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang rendah. Prayitno 2000:286 menjelaskan bahwa: “Prosedur-prosedur yang dapat dilakukan adalah: 1. Memperjelas tujuan belajar, 2. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa, 3. Melengkapi sumber dan peralatan belajar, 4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyanangkan, 5. Memberikan hadiah penguatan dan hukuman bila perlu, 6. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan murid, serta antara murid dan murid, 7. Menghindari tekanan-tekanan dan sussana tidak menentu. Prosedur ini diberikan kepada peserta didik untuk membantu siswa keluar dari masalah belajarnya terkhusus tentang motivasi yang rendah dalam belajar. Prosedur ini juga dengan merancang rancangan bimbingan belajar baik melalui layanan berupa individual maupun kelompok, baik dalam penyajian klasikal, kegiatan kelompok belajar, bimbingankonseling kelompok atau individual, ataupun kegiatan lainya. Efek diadakannya layanan bimbingan belajar berpengaruh besar terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik. Suganda, 2007 menyatakan bahwa: “Dampak layanan bimbingan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa yaitu: 1. motivasi belajar siswa tercermin dalam kehadiran siswa, 2. Pada saat kegiatan belajar, para siswa mengikuti kegiatan belajar dengan baik, 3. Motivasi belajar siswa tercermin dalam melaksanakan tugas-tugas diluar jam pelajaran, 4. Kegiatan membaca buku pelajaran merupakan cerminan dari motivasi belajar, 5. Nilai yang baik menunjukan kebiasaan b elajar yang baik.” Kesimpulan dari pernyataan di atas membuktikan bahwa dengan diadakannya layanan bimbingan belajar mampu memberikan dampak positif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik guna memperoleh tujuan belajar yang diinginkan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI EKONOMI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 32 65

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 71

HUBUNGAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 67

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 202

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 12 87

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014

0 11 130

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 12 83

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS XI SMA NUSANTARA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 4 69