PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL

SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014

Oleh

RIZKI DWI AMANDA

Berdasarkan data nilai UAS semester ganjil pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat dikatakan hasil belajar yang dicapai siswa masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dan disiplin belajar melalui motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah 151 siswa dengan sampel 108 siswa, dengan sampel menggunakan teknik proporposional random sampling. Metode yang digunakan deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan survey. Untuk menguji semua hipotesis menggunakan regresi linier dengan analisis jalur. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1)Ada pengaruh positif secara signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap motivasi belajar. (2)Ada pengaruh positif secara signifikan disiplin belajar terhadap motivasi belajar. (3)Ada hubungan positif secara

signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dengan disiplin belajar terhadap hasil belajar. (4)Ada pengaruh langsung secara signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar. (5)Ada pengaruh langsung secara signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar. (6)Ada pengaruh positif secara signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar. (7)Ada pengaruh positif secara signifikan persepsi siswa tentang

pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar Ekonomi melalui motivasi belajar. (8)Ada pengaruh positif secara signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar Ekonomi melalui motivasi belajar. (9)Ada pengaruh positif


(2)

belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Kata kunci : disiplin, motivasi, pemanfaatan fasilitas


(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1. Skema Pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap

Hasil Belajar ... 39

2. Paradigma jalur path analysis (analisis jalur) ... 65

3. Model diagram jalur berdasarkan paradigma penelitian ... 98

4. Model persamaan dua jalur ... 98

5. Persamaan substruktur 1 ... 99

6. Persamaan substruktur 2 ... 100

7. Substruktur 1 ... 102

8. Substruktur 2 ... 104

9. Diagram Jalur Lengkap ... 106

10.Pengaruh tidak langsung X1 Terhadap Z melalui Y ... 113


(4)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER

GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN

2013/2014 (Skripsi)

Oleh

RIZKI DWI AMANDA

PENDIDIKAN EKONOMI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Kegunaan Penelitian ... 13

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 14

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 15

1. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar ... 15

2. Disiplin Belajar ... 19

3. Motivasi Belajar ... 22

4. Hasil Belajar ... 29

B. Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Pikir.. ... 34

D. Hipotesis ... 39

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel ... 42

1. Populasi ... 43

2. Sampel... ... 43

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 45

C. Variabel Penelitian ... 46

D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 46

1. Definisi Konseptual Variabel ... 46

2. Definisi Operasional Variabel ... 47

E. Teknik Pengumpulan Data ... 51

1. Observasi... ... 51

2. Dokumentasi. ... 51


(7)

2. Uji Reliabilitas ... 53

G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 55

1. Uji Normalitas ... 55

2. Uji Homogenitas ... 56

H. Uji persyaratan regresi linear ganda ... 57

1. Uji keliniearan regresi ... 57

2. Uji multikoliniearitas ... 59

3. Uji autokorelasi ... 61

4. Uji heteroskedastisitas ... 62

I. Pengujian hipotesis ... 64

1. Persyaratan analisis jalur ... 64

2. Model analisis jalur ... 65

IV. HASIL PENELTIAN DAN SARAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 67

1. Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 67

2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar... ... 70

3. Situasi dan kondisi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar... ... 75

B. Diskripsi Data ... 78

1. Data persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar ... 79

2. Data disiplin belajar... ... 81

3. Data motivasi belajar ... 83

4. Data hasil belajar ... 85

C. Uji persyaratan statistik parametrik ... 87

1. Uji normalitas data ... 87

2. Uji homogenitas ... 88

D. Uji asumsi klasik ... 90

1. Uji linieritas garis regresi ... 90

2. Uji multikolinieritas ... 92

3. Uji autokorelasi ... 94

4. Uji heterokedastisitas ... 95

E. Analisis Data ... 97

1. Persamaan struktural untuk diagram jalur... ... 101

1.1. Persamaan struktural substruktur 1 ... 102

1.2. Persamaan struktural substruktur 2 ... 104

F. Pengujian Hipotesis ... 107

1. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) terhadap motivasi belajar (Y) ... 107

2. Pengaruh disiplin belajar (X2) terhadap motivasi belajar (Y) .... 108

3. hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) dan disiplin belajar (X2) terhadap hasil belajar (Z) ... 109

4. Pengaruh langsung persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) terhadap hasil belajar (Z) ... 110


(8)

7. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) terhadap hasil belajar (Z) melalui motivasi

belajar (Y) ... 113 8. Pengaruh disiplin belajar (X2) terhadap hasil belajar (Z)

Melalui motivasi belajar (Y) ... 114 9. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah (X1) dan disiplin belajar (X2) secara bersama-sama terhadap motivasi belajar (Y) ... 115 10. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1), disiplin belajar (X2) dan motivasi belajar (Y)

terhadap hasil belajar (Z) ... 116 G. Pembahasan ... 117 1. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah terhadap motivasi belajar ... 117 2. Pengaruh disiplin belajar terhadap motivasi belajar ... 118 3. Hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dan disiplin belajar terhadap hasil belajar ... 119 4. Pengaruh langsung persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar ... 121 5. Pengaruh langsung disiplin belajar terhadap hasil belajar ... 122 6. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ... 124 7. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar ... 126 8. Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar Melalui

motivasi belajar ... 128 9. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah dan disiplin belajar secara bersama-sama

terhadap motivasi belajar ... 129 10. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap

hasil belajar ... 131 V. HASIL PENELTIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 137 B. Saran ... 138 DAFTAR PUSTAKA ... 140


(9)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

(1). Rumus Cochran ( Sugiono :2011) ... 43

(2). Rumus proporsional random sampling (Rahmat dalam silvia :2009)... ... 45

(3). Rumus korelasi product moment (Arikunto :2009)... ... 52

(4). Rumus Alpha (Arikunto:2009)... ... 53

(5). Rumus regresi linier (Hadi :2004)... ... 57

(6). Rumus uji multikolinearitas ((Sudarmanto :2005)... ... 60

(7). Rumus rank korelasi spearman ... ... 63

(8). Rumus substruktur 1 (analisi path)... 66


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3

2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 5

3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli – Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 7

4. Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 8

5. Penelitian yang relevan... ... 33

6. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 43

7. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas... ... 45

8. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 49

9. Tabel Analisis Varians Anova... ... 58

10. Saran dan Prasarana Sekolah... ... 76

11. Jumlah Guru dan Karyawan ... 77

12. Distribusi Frekuensi Data Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X1) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 79

13. Kategori Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah (X1) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 80

14. Distribusi Frekuensi Data Disiplin Belajar (X2) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 81

15. Kategori Variabel Disiplin Belajar (X2) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 82

16. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 83

17. Kategori Variabel Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 84

18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Z) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 85

19. Kategori Hasil Belajar Ekonomi (Z) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 86

20. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data ... 87

21. Rekapitulasi Uji Normalitas ... 88


(11)

25. Hasil Belajar Ekonomi * Motivasi Belajar ... 91

26. Rekapitulasi Lineraritas Regrresi ... 91

27. Hasil Uji Multikolinearitas... 92

28. Hasil Analisis Multikolorienitas ... 93

29. Hasil Analisis menggunakan Uji Durbin-Watson ... 94


(12)

(13)

MOTO

“Kesabaran adalah kunci segalanya.”...

“Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.”...

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.”...

-Khalifah „Umar


(14)

PERSEMBAHAN

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dengan segenap hati dan jiwa Kupersembahkan karya kecilku ini untuk

Ayahanda

Yang tak pernah lelah mendidik, memberikan motivasi, memberikan nasihat yang tak pernah henti. Semoga lelah dan setiap tetesan keringatmu bisa menghantarkan Ku kelak

menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang. Ibunda

Yang sungguh luar biasa kesabarannya dalam mengasuh Ku sejak kecil sampai dewasa, curahan kasih sayangnya, juga doa yang tiada henti mengiringi langkah keberhasilan dan

kesuksesanku.

Semoga Allah mengaruniakan kasih dan sayangnya. Baktiku kepada ayahanda dan ibunda selalu. Untuk dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing

skripsi dosen-dosenku yang aku hormati, terimah kasih banyak atas ilmu, nasihat dan kesabaran dalam

membimbingku selama ini. Almamaterku Tercinta


(15)

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rizki Dwi Amanda di lahirkan di Bandar Jaya, Lampung Tengah pada tanggal 31 Mei 1991,

merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Taharuddin dan Ibu Harnaini.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah Taman kanak-kanak Poncowati, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Poncowati selesai pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Terbanggi Besar selesai pada tahun 2007 dan Sekoah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Terbanggi Besar selesai pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Mandiri atau Non-SNMPTN

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis ditunutut untuk dapat


(17)

1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan Lampung-Jakarta-Semarang-Solo-Bali-Yogyakarta-Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari sampe 30 Januari 2013.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi yang telah dilaksanakan di Candra Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat selama 60 hari, terhitung tanggal 1 Juli sampai 17 Sepetember 2013. 3. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 5 Tulang Bawang

Tengah Kab. Tulang Bawang Barat. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan Kulia Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama 3 bulan, terhitung tanggal 1 Juli sampai 17 Sepetmber 2013.


(18)

(19)

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmad ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Di Sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Dalam Penyusunan Kerja ini, banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan senyum ketulusan dan cinta penulis menghaturkan rasa hormat dan terimah kasih kepada :

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. M. Thoha.B. S. Jaya, M.Si. selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II FKIP Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. selaku Pembantu Dekan III FKIP Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung;


(20)

Universitas Lampung;

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan sekaligus sebagai Pembimbing I atas kesabaran, arahan, masukan, serta penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;

8. Bapak Drs. Teddy Rusman ,M.Si., selaku Pembimbing II yang telah memberikan ide, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan memberikan saran-saran yang sangat berguna kepada penulis.

9. Ibu Dr. Erlina Rupaidah, S.E.,M.Si. selaku penguji yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terimah kasih untuk semua kebaikan dan nasehat yang telah diberikan;

10. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya kepada penulis;

11. Bapak dan Ibu bagian Akademik FKIP Universitas Lampung;

12. Ibu Dra EB. Ambarwati, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Terbanggi Besar dan segenap dewan guru yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian;

13. Ayahku tercinta Taharuddin dan Ibuku Harnaini, terimah kasih untuk perhatiannya, pengertiannya, kepercayaannya dan cinta yang tak pernah habis kepada saya, do’a yang tidak pernah putus untuk keberhasilan saya, kasih sayang yang tidak pernah berkurang untuk saya dan terimah kasih


(21)

bisa membuat bahagia dan bangga kalian;

14. Untuk bibik-bibik saya, kakak saya Herman Gunawan dan sepupu-sepupu saya yang selalu mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan studi saya, saya ucapkan terima kasih untuk semuanya;

15. Keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a, dukungan dan kasih sayangnya;

16. Untuk teman-teman seperjuanganku dalam duka maupun suka : Imam, Hendra, Joko, Sis, Arif, Bachtiar dan fitma, ayu wulan,pemi, nuy, ana, dila, levina, vivin datania, ica, ardi, eka s, dan yang lain yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan kalian. Semoga persabatan ini akan selalu terjalin sampai nanti.

17. Teman-teman organisasi Koperasi Mahasiswa, habibi, evi, bayu, alan, rima, wirda, desti, novi, kk senior, kk alumni dan yang lain yang namanya masih banyak sekali yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, makasih buat kebersamaan selama ini.

18. Teman-teman KKN-PPL, haikal, angge, melisa, rima, novi, risa, puspita, silvi dan noni, terima kasih atas pertemanan selama KKN-PPL di Desa Candra Kencana dan sampai saat ini.

19. Keluarga besar pendidikan ekonomi khususnya kak dhani yang telah membantu penyusunan skripsi ini dan juga terima kasih kepada om herdi yang telah membantu.


(22)

membutuhkan, amien ya robalalamin.

Bandar Lampung, Agustus 2014


(23)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar utama suatu bangsa dalam memajukan suatu negara. Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional. Dengan pendidikan,

diharapkan SDM akan menjadi lebih baik sehingga dengan tidak langsung akan memajukan suatu negara. Salah satu usaha pemerintah dalam pendidikan adalah mendirikan sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal, sehingga sekolah didirikan untuk membantu keluarga dalam mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan anak, agar menjadi manusia seutuhnya, karena pendidikan juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia sehingga memiliki daya saing yang tinggi.

Pendidikan yang diselenggarakan disekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan seperti pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalu kegiatan belajar mengajar yang tidak berkesinambungan seperti les privat atau bimbel. Dengan les privat dan bimbel akan membuat siswa lebih mengingat tentang palajaran yang telah diberikan guru di sekolah dan siswa akan lebih mengerti tentang pelajaran tersebut sehingga hasil belajar pun akan menjadi optimal.


(24)

Hasil belajar adalah indikator yang paling utama dalam menilai keberhasilan siswa dala kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar siswa dapat menjadi pedoman berhasil atau tidak berhasilnya seorang guru dalam mengajar siswa, karena

seorang guru dapat dikatan berhasil jika separuh atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai tujuan intruksional khusus maupun umum dan juga hasil belajar dapat berfungsi dalam mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajar siswa.

Hasil belajar merupakan puncak dalam proses belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa terdapat interaksi dari berbagai faktor, antara lain faktor internal dan eksternal siswa. Nilai hasil belajar yang diperoleh selama kurun waktu tertentu adalah pedoman atau patokan dalam keberhasilan pembelajaran siswa.

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah harus mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. Keluarga juga harus lebih memperhatikan bagaimana perkembangan seorang anak dalam pendidikannya.

Hasil atau keberhasilan belajar dapat dilihat dari tingkat prestasi yang diperoleh para peserta didik dan juga prestasi belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya (Azwar,2008: 163).

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun ajaran 2013/2014 dan penilitipun meminta keterangan dari guru bidang studi ekonomi mengenai hasil ujian Semester yang diperoleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar umumnya masih dapat dikatakan nilai yang dicapai siswa-siswi di sekolah tersebut masih belum optimal.


(25)

Masih baanyak siswa yang mendapat nilai kurang dari standar ketuntasan

minimum, dari beberapa mata pelajaran, pelajaran ekonomi adalah salah satu yang nilainya masih dapat dikatakan kurang optimal. Nilai tersebut disajikan di bawah ini.

Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas Nilai Jumlah

Siswa

Keterangan <75 >75

XI IPS 1 24 7 31 Kriteria

Ketuntasan Minimum yang ditetapkan

sekolah adalah 75

XI IPS 2 26 5 31

XI IPS 3 21 10 31

XI IPS 4 29 0 29

XI IPS 5 22 7 29

Jumlah 122 29 151

Presentase (%) 80,79 % 19,21 % 100 %

Sumber : TU SMA N 1 Terbanggi Besar dan Guru Ekonomi Kelas XI IPS

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai Semester pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 sebanyak 29 siswa dari 151 siswa atau sebanyak

19,21% artinya hanya sebesar 19,20% siswa yang memperoleh KKM. Sedangkan Sebanyak 122 siswa dari 151 atau sebanyak 80,79% siswa belum mampu

mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2006:107), yakni apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari


(26)

65% dikuasai siswa, presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah dan sebaliknya.

Keberhasilan siswa dapat juga dipengaruhi oleh fasilitas belajar yang ada

disekolah.Kegiatan belajar mengajar, seorang guru dapat memanfaatkan fasilitas belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Fasilitas belajar dapat

meningkatkan semangat siswa dalam belajar karena dengan menggunakan fasilitas belajar, siswa dapat lebih mudah memahami pembelajaran, dengan memanfaatkan fasilitas belajar juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Keberhasilan siswa juga sangat dipengaruhi oleh faktor inernal dan ekternal. Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Penelitian ini faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar adalah persepsi siswa tentang

pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah di sekolah. Persepsi siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dengan persepsi siswa tersebut lebih semangat dalam belajar.

Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar termasuk kedalam faktor internal, siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap fasilitas di sekolahnya akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada disekolah, sedangkan siswa yang kurang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah

merupakan siswa yang memiliki persepsi bahwa fasilitas yang ada di sekolah kurang memadai. Persepsi siswa sangat mempengaruhi aktivitas-aktivas


(27)

belajarnya di sekloah, oleh sebab itu, keberhasilan siswa juga dipengaruhi oleh persepsi atau tanggapan siswa terhadap kenyamanannya dalam belajar di sekolah.

Persepsi siswa memiliki peran dalam keinginannya melakukan sesuatu di dalam sekolah, kegiatan siswa di sekolah sebenarnya ditentukan oleh kenginannya sendiri. Fasilitas-fasilitas yang ada akan dipergunakan oleh siswa apabila fasilitas tersebut mendukung kegiatan belajarnya di sekolah. Ada beberapa data yang menunjukan persepsi siswa terhadap fasilitas belajar disekolah sebagai berikut. Tabel 2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas

XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014

No

Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di

sekolah

Aktif Tidak Akif Keterangan 1 Memanfaatkan waktu untuk

membaca di perpustakaan

23.18% 76.82% Banyaknya siswa yang diamati adalah 151 siswa 2 Suka browsing di Lab.

Komputer di sekolah

26.49% 73.51% 3 Suka meminjam buku pelajaran

di perpustakaan

33.11% 66.89% 4 Menggunakan media

pembelajaran ketika saat belajar di kelas

36.42% 63.58%

5 Menggunakan jaringan internet untuk kegiatan belajar.

43.04% 56.97%

Sumber : Hasil observasi dan wawancara pada penelitian pendahuluan Berdasarakan tabel 2 diatas, dari 151 siswa yang memanfaatkan waktu untuk membaca di perpustakaan adalah 23.18% siswa dan yang tidak memanfaatkannya berjumlah lebih banyak yakni 76.89% siswa. Kemudian dari 151 responden, hanya 26.49% siswa yang suka browsing di Lab. Komputer dan yang jarang browsing di Lab. Komputer sebanyak 73.51% siswa. Selanjutnya, dari 151 responden diketahui hanya 33.11% siswa yang suka meminjam buku pelajaran di


(28)

perpustakaan sedangkan yang tidak suka meminjam buku pelajaran di perpustakaan lebih banyak

66.89% siswa. Dan yang bersepsi tentang penggunaan media pembelajaran saat jam pelajaran hanya 36.42% siswa yang aktif sedangkan 63.58% siswa

menyatakan tidak aktif. Kemudian siswa yang menggunakan jaringan internet untuk kegiatan belajar sebanyak 43.04% siswa yang aktif sedangkan 56.97% yang tidak aktif.

Berdasarkan penjelasan tabel 2 diatas, maka dapat dikatakan pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah.

Faktor kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar. Disiplin belajar juga termasuk dalam faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Baiknya displin belajar siswa akan dapat mendorong siswa untuk

mendapat hasil belajar yang tinggi. Namun dilihat dari kenyataannya, tingkat disiplin belajar antar siswa sangat berbeda, karena faktor adanya pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula.

Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Beberapa dari mereka banyak yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukan dalam sikap dan tindakannya seperti, siswa belum masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel telah berbunyi, ketika guru menerangkan masih banyak siswa yang mengobrol, melalaikan tugas yang diberikan oleh guru, melanggar ketertiban sekolah seperti datang terlambat atau tidak hadir kesekolah


(29)

tanpa surat keterangan. Dari contoh-contoh di atas dapat dikatakan bahwa kurangnya disiplin belajar mereka.

Disiplin merupakan sesutau yang sangat diperlukan siswa untuk memjadikan dirinya menjadi seorang yang lebih baik. Keberhasilan siswa juga tidak terlepas dari kedisplinan siswa tersebut. Ada beberapa data yang menjelaskan tentang kedisplinan siswa sebagai berikut.

Tabel 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli –

Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

2013-2014

Kedisplinan

Tingkat Kedisplinan (%)

Keterangan Displin Kurang disiplin

Tepat waktu ketika masuk sekolah

43.04% 56.96% Banyaknya siswa yang diamati adalah 151 siswa. Mengerjakan tugas

rumah

23.17% 76.83% Tidak keluyuran

ketika tidak ada guru

33.11% 66.89%

Memakai seragam dengan lengkap

46.35% 53.65%

Sumber : Hasil observasi dan wawancara pada penelitian pendahuluan

Berdasarkan tabel 3 di atas, jumlah siswa di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang diamati kedisiplinan sebanyak 151. Siswa yang disiplin dalam tepat waktu masuk sekolah sebesar 43.04%, sedangkan siswa yang kurang disiplin sebesar 56.96%. Siswa yang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 23.17% dan yang kurang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 76.83%. Siswa yang tidak keluyuran ketika tidak ada guru sebanyak 33.11% dan yang kurang disiplin ketiaka tidak guru sebesar 66.89%. Siswa yang disiplin dalam memakai seragam


(30)

sekolah sebesar 46.35% sedangkan yang kurang disiplin dalam memakai seragam sebesar 53.65%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat

kedisplinan siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu, disiplin sangat diperukan siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Faktor ketiga yang diduga turut serta mempengaruhi serta mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar adalah Motivasi Belajar. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persitensi dan antusiasmenya dalam

melaksanakan kegiatan seperti contohnya adalah belajar, baik yang bersumber dari dalam diri individual itu sendiri maupun dari luar individu.

Motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam mendorong dirinya untuk lebih semangat dalam belajar. Motivasi dapat muncul dari dalam diri siswa juga dapat dari luar diri siswa. Di bawah ini akan disajikan beberapa motivasi siswa sebagai berikut.

Tabel 4. Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014

No Motivasi Belajar Aktif Tidak Aktif Keterangan 1 Antusias mengikuti

pelajaran 64 (42.38%) 87 (57.62%)

Banyaknya siswa yang diamati adalah 151 siswa 2 Ikut kelompok belajar 27 (17.88%) 124

(82.12%)

3 K I R 19 (12.58%) 132

(87.42%) 4 Bimbingan kakak kelas 23 (15.23%) 128

(84.77%) 5 Mengerjakan PR 52 (34.44%) 99 (65.56%)


(31)

Berdasarkan tabel 4 di atas, jumlah siswa yang aktif dalam antusias mengikuti pelajaran sebesar 42.38% dan yang kurang aktif sebesar 57.62%. Siswa yang aktif dalam mengikuti kelompok belajar sebesar 17.88% dan yang tidak aktif sebesar 82.12%. Siswa yang aktif mengikuti ekschool KIR sebesar 12.58% dan yang tidak aktif sebesar 87.42%. Siswa yang aktif dalam mengikuti bimbingan kakak kelas sebesar 15.23% dan yang tidak aktif sebesar 84.77% dan siswa yang aktif mengerjakan PR sebesar 34.44% dan yang kurang aktif dalam mengerjakan PR sebesar 65.56%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar lebih sedikit dari pada siswa yang kurang memiliki motivasi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam

menunjang keberhasil belajarnya, karena motivasi adalah pendorong siswa dalam belajar.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Persepsi siswa tentang

pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar belum merasakan pemanfaata fasilitas belajar di sekolah.


(32)

2. Masih banyak siswa yang kurang antusias dalam memanfaatkan fasilitas belajar seperti masih kurangnya keinginan siswa dalam meminjam buku di perpustakaan.

3. Masih banyak guru yang belum memanfaatkan fasilitas belajar seperti penggunaan LCD dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Rendahnya disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.

5. Masih banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah tanpa surat keterangan. 6. Kurangnya partisipasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar

dalam proses pembelajaran.

7. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang masih rendah.

8. Banyak siswa yang kurang aktif berpendapat dalam proses pembelajaran karena kurangnya motivasi dari luar atau dalam diri siswa.

9. Guru yang kurang memberi motivasi belajar dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

10. Sebagian siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang hasil belajarnya masih dapat dikatakan rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dan disiplin belajar melalui


(33)

motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah secara parsial maupun overall terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh positif disiplin belajar secara parsial maupun overall terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar secara parsial maupun overall terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?


(34)

1. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi persepsi siswa terhadap hasil belajar siswa secara parsial maupun overall. persepsi siswa yang baik akan semakin meningkatkan siswa untuk belajar menggunakan fasilitas di sekolah dan akan mendorong seorang siswa untuk lebih semangat dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa yang optimal.

2. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar siswa secara parsial maupun overall. Disiplin siswa akan terbentuk melalui kegiatan yang mereka ikuti seperti OSIS dan Pramuka. Dengan disipli siswa yang baik akan membentuk siswa yang konsisten dalam belajarnya sehingga hasil belajarpun semakin optimal..

3. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar secara parsial maaupun overall. Motivasi yang tinggi dilihat dari kegiatan mereka di sekolah sehari-hari seperti siswa yang mengikuti ekschool PMR atau Koperasi sekolah. Motivasi yang ada dalam diri siswa sangat mempengaruhi semangat dalam dirinya untuk lebih meningkatkan belajarnya sehingga dengan motivasi yang tinggi hasil belajarpun akan semakin optimal. 4. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi persepsi siswa tentang

pemanfaatan fasilitas,disiplin dan motivasi belajar terhadapa hasil belajar. Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena faktor tersebut siswa akan menjadi baik dalam belajar, konsisten dalam waktu dan semangat untuk belajar yang berdampak pada hasil belajar yang optimal.

F. Kegunaan Penelitian


(35)

1. Manfaat teoristis

a. Untuk mengkaji dan mengimplementasikannya persepsi siswa secara langsung atau tidak langsung terhadap motivasi belajar sehingga nilai yang dicapai siswa menjadi optimal.

b. Memeberikan analisis kritis terhadap variabel persepsi dan motivasi siswa yang pada akhirnya akan menjadikan siswa yang berkarakter dan cerdas yang akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, sebagai peubah mineset atau pola pikir siswa untuk mempunyai tanggung jawab didasari indikator persepsi siwa, disiplin, dan motivasi belajar sehingga siswa dapat merubah cara belajar dan berusaha untuk meningkatkan hasil belajarnya.

b. Bagi guru, sebagai peubah mineset atau pola pikir guru yang mengacu pada kurikulum 2013 yang akan menghasilkan siswa yang berkarakter dan cerdas.

c. Bagi sekolah, menjadikan sekolah sebagai pusat pendidikan siswa yang akan menghasilkan SDM yang berkarakter dan cerdas. Sehingga dapat mendidik SDM yang unggul dalam dunia kerja.

G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Objek Penelitian


(36)

Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1), disiplin belajar (X2), motivasi belajar (Y), dan hasil belajar (Z).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS semester ganjil. 3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. 5. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ilmu pengetahuan sosial yang difokuskan pada mata pelajaran ekonomi.


(37)

II . TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan fasilitas belajar untuk

menunjang kegiatan tersebut. Sarana dan prasarana belajar mempengaruhi prestasi karena dapat memicu siswa untuk menggunakan fasilitas tersebut yang dapat menumbuhkan semangat untuk belajar karena siswa yang menggunakan fasilitas belajar itu akan memperoleh kemudahan dalam belajar sehingga hasil belajar yang akan diperolehnya akan menjadi lebih baik.

Persepsi secara luas dapat diartikan sebagai pandangan atau pengamatan terhadap suatu objek. Menurut Robbins (2006:169), Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka

memberikan makna kepada lingkungan mereka.

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (Thoha, 2007:141-142).

Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi adalah kesan-kesan dan penafsiran seseorang terhadap objek tertentu. Jika dilihat dari keseluruhan maka


(38)

persepsi merupakan kemampuan seseorang untuk membeda-bedakan antara objek yang satu dengan objek lainnya, melalui proses pengamatan atau pandangan yang berasal dari komponen kognisi sehingga seseorang akan mempunyai gambaran tentang suatu objek tertentu.

Persepsi siswa akan terbentuk bukan hanya dari dalam diri siswa tetapi juga ada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins dalam Adi Suroso (2009:15) adalah: 1. Perceiver: karakter individu yang bersangkutan, karakter tersebut dipengaruhi

oleh sikap, motif, minat, pengalaman, serta pengharapan atau espektasi. 2. The Target: karakteristik dan sifat dari objek setelah diteliti dapat dipengaruhi

apa yang dirasakan, seperti: hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang dan kedekatan.

3. The Situation: situasi yang mempengaruhi persepsi manusia. Waktu dan dimana objek atau kejadian itu terlihat akan mempengaruhi perhatian. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diatas sangat mempengaruhi hasil belajar. Persepsi siswa terhadap fasilitas belajar yang ada juga sangat

mmpengaruhi hasil belajar. Fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran siswa dalam proses belajarnya. Sedangkan fasilitas belajar disekolah yaitu semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang dapat menunjang belajar siswa disekolah.Dan memang seharusnya sekolah memiliki sarana dan prasarana tersebut untuk meningkatkan hasil belajar ataupun meningkatkan prestasi belajar siswa.

Fasilitas sekolah adalah proses pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan efektif dan efisien (Bafalad, 2003:2). Sedangkan menurut The Liang Gie, fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan


(39)

jasmani siswa atau anak, meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup, buku-buku pegangan dan perlengkapan lainnya.

Mendikbu dmenetapkan bahwa yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, agar pencapaian tujuan dapat berjalan dengan lancar teratur, efektif, dan efisien (B.Suryosubroto, 2002:292).

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahawa kesuksesan kegiatan belajar mengajar sekolah dapat juga ditunjang dengan fasilitas belajar atau sarana prasarana belajar yang lengkap.

Sarana dan prasaran sangat menunjang kegiatan belajar mengajar, dengan kelengkapan sarana dan prasara tersebut siswa akan lebih maksimal dalam belajar. Slameto, (2003:28) ,mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup. Dengan tersedianya sarana belajar yang cukup dan memadai akan membuat belajar lebih semangat. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan, dan lain-lain juga membutuhkan sarana belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, buku dan lain-lain.

Sarana atau fasilitas belajar yang menunjang kegiatan belajar siswa dapat bermacam-macam bentuknya, seperti yang diungkapkan oleh Dimyati (2000), yang menyatakan bahwa “prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang keseniaan, peralatan olahraga. Sedangkan sarana belajarnya meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai ,media pengajaran yang lain”


(40)

Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 079/1975, sarana prasarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:

1. Bangunan dan perabotan sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri atas, pembukuan alat-alat peraga dan laboratorium. 3. Media pendidikan yang dikelompokan menjadi audiovisual dan menggunakan

alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

Sedangkan menurut peraturan pemerintah pasal 42 nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:

1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajaryang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinanan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat rekreasi atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa dengan tersedianya sarana belajar yang lengkap, siswa tidak akan mengalami hambatan belajar dan semakin mudah siswa untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran. Ketersediaan fasilitas belajar di sekolah turut menetukan keberhasilan siswa dalam melakukan proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan fasilitas yang memadai baik jumlah, keadaan, maupun kelengkapan.


(41)

2. Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.Siswa yang memiliki disiplin belajar diharapkan bersedia untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh sekolah dan menjauhi

larangannya.Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlakudengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun (Mas’udi, 2000 : 88).

Dengan disiplin belajar siswa lebih bersemangat dalam belajar dan siswa akan lebih mematuhi peraturan yang ada disekolah. Disiplin belajar siswa akan secara langsung mempengaruhi motivasi siswa untuk lebih meningkatkan hasil

belajarnya.

Menurut Hunter disiplin adalah yang dibentuk atas dasar pembiasaan belajar dengan penggunaan waktu yang teratur, pemberian motivasi diri yang teratur dan positif, menghindari penguasaan diri yang negatif, serta mencatat dan

merencanakan kebiasaan belajar dalam kurun waktu yan ditentukan (Astuti, 2009:16).

Disiplin belajar siswa dilakukan di sekolah maupun di rumah.Disiplin belajar di sekolah berarti siswa harus menaati dan mematuhi tata tertib di sekolah dengan kesadaran dan tanggung jawab.Disiplin belajar di kelas berarti siswa harus mengikuti kegiatan belajar dengan tertib di kelas, sedangkan bentuk disiplin di rumah adalah ketaatan dalam melaksanakan dalam belajar di rumah yang dilakukan untuk mengulang pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.


(42)

Menurut Wingkel dalam Gika Nugraha Pratama (2012:17) menyatakan bahwa hal yang mempengaruhi disiplin siswa, yaitu :

a. Yang bersumber dari dalam diri siswa, yaitu : (a) Taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar. (b) Motivasi belajar. (c) Perasaan, sikap dan minat.

b. Yang bersumber dari luar diri siswa, yaitu : (a) Cara membimbing. (b) Motivasi yang diberikan. (c) Hubungan orang tua dan anak. (d) Suasana dalam keluarga dan perhatian orang tua.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa disiplin terjadi bukan hanya berasal dan bersumber dari dalam diri siswa melainkan juga bersumber dari luar diri siswa. Seseorang siswa yang memiliki disiplin tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dan melaksanakan peraturan sekolah dengan baik.

Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur Disiplin adalah sebagai berikut.

1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukun yang berlaku.

2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,

dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.

5) Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

Menurut Walgito dalam Heri setiawan (2010:30), Disiplin belajar harus ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu, karena sekalipun mempunyai rencana belajar yang baik, akan tetap tinggal rencana kalau tidak ada kedisiplinan.


(43)

Dengan demikian peran disiplin belajar pada siswa sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajarnya. Hal ini dikarenakan dengan adanya disiplin belajar, seorang siswa akan mampu mengkondisikan dirinya untuk belajar sesuai dengan tugasnya sebagai seorang pelajar.

Menurut tulus Tu’u (2004:38) disiplin mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi -fungsi disiplin adalah sebagai berikut:

1. Menata Kehidupan Bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.

2. Membangun Kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih Kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk

kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. 4. Pemaksaan

Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri.Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat.Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

5. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa.Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya.Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat

diperlemah.Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.


(44)

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu.Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur.Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas disiplin mempunyai fungsi yang penting dalam lingkungan sekolah dan juga siswa secara individu dalam kegiatan belajarnya guna mencapai tujuan yang sudah di tetapkan dandapat diketahui yang dimaksud dengan disiplin belajar adalah ketaatan seseorang, dalam hal ini adalah peserta didik terhadap peraturan-peraturan yang telah dibuat baik itu di sekolah maupun di rumah. disiplin belajar merupakan suatu bentuk kepatuhan, ketertiban dan ketaatan siswa yang dilandasi oleh kesadaran pribadi terhadap peraturan-peraturan yang dibuat oleh diri sendiri atau pihak lain. Ketaatan tersebut dilakuan dalam usaha untuk memperoleh perubahan baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari latihan-latihan yang dilakukan. Seorang siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi akan mencetak hasil belajar yang tinggi pula. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dengan teratur dan melaksanakan peraturan dengan penuh tanggung jawab.

3. Motivasi Belajar

Setiap manusia memiliki tujuan dari semua kegiatan yang dilakukan dalam hidupnya.Begitu pula dengan setiap siswa yang mengharapkan keberhasilan dalam belajarnya.Untuk mendapatkan keberhasilan dalam belajar itu setiap siswa harus memilki motivasi untuk dapat meraihnya.Motivasi merupakan daya


(45)

penggerak dalam diri siswa untuk melakukan segala aktivitas yang mendukung keberhasilan belajar. Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang berasal dari bahasa inggris yang berarti penggerak.

Motivasi merupakan kekuatan atau tenaga dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.Mc Donnald memberikan definisi motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan.Dorongan afektif yang dimaksud sering terlihat nyata dalam tingkah laku seseorang.

Motivasi terjadi sebelum suatu tujuan tercapai dengan kata lain motivasi itu timbul pada saat proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor yang penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran.Dengan adanya motivasi setiap individu diharapkan dapat memperoleh hasil yang memuaskan dalam setiap kegiatan.

Menurut Mc.Donald dalam Heni Parida (2010:18), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Hal yang sama dikemukakan Surya (2004:8) yang mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang dilakukan untuk mewujudkan perbuatan perbuatan atau proses menggerakan motif-motif menjadi perbuatan nyata atau tingkah laku dalam mencapai kebutuhan dan tujuan tertentu.

Menurut Hamzah B. Uno dalam Ferli Hermawan (2012:14), motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.Motivasi


(46)

merupakan keinginan yang besar dari dalam diri setiap individu, individu yang ingin meraih prestasi haruslah memiliki aktifitas-aktifitas yang dapat menunjang keberhsilan yang ingin dicapai.Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman (2005: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menuriut Oemar Hamalik (2001 : 157) motivasi merupakan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk pencapaian tujuan.

Keinginan, tujuan, dan kebutuhan dalam diri seseorang akan berbeda dengan yang lain. Dorongan atau motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat dari karakteristik individu atau orang itu sendiri.

Dalam pelaksanaan proses belajar sangat memerlukan motivasi, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Adapun ciri-ciri orang yang memiliki motivasi yang tinggi adalah sebagai berikut: (1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa),( 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, (4) Lebih senang bekerja sendiri, (5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif), (7) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu), (8) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu, (9) Senang mencari dan memecahkan masalah-maslah soal


(47)

(Sardiman dalam Leli Sugiarti, 2011:29)

Oleh karena itu motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting di dalam menentukan keberhasilan belajar.Dengan adanya motivasi belajar dapat menambahkan kesiapan siswa dalam belajar yang berarti dapat menghindari siswa dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.Motivasi itu bersumber pada kebutuhan.Jadi, untuk memahami motivasi perlu memahami berbagai jenis kebutuhan manusia. Menurut Moslow, kebutuhan manusia dapat diuraikan dari hal yang paling mendasar hingga yang paling tinggi, yaitu:

1. Kebutuhan fisik biologis (makan, minum, pakaian)

2. Kebutuhan rasa aman (perlindungan, jaminan keamanan, kemerdekaan)

3. Kebutuhan sosial (persahabatan, kerjasama, mencitai dan dicintai, pengakuan, perhatian)

4. Kebutuhan harga diri (penghargaan, pengakuan atas prestasi, pujian)

5. Kebutuhan mengaktualisasikan diri pribadi (bekerja buka semata-mata upah, membantu orang lain tanpa penghargaan imbalan, mencintai keindahan, ingin dekat dan mengabdi kepada Tuhan YME)

Mengingat pentingnya makna motivasi bagi siswa, kepada sekolah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Ciptakan iklim kerja keras, 2) Jadikan prestasi sebagai acuan, 3) Tumbuhkan semangat persaingan positif, 4) Aktifkan mengenai berbagai kontes, 5) Ciptakan semangat cinta almamater, 6) Kembangkan nilai seni, 7) Tekanan keimanan dan ketakwaan, 8) Tradisikan mencipta karya dalam berbagai bentuk.

(Nursisto, 2002:53)

Lebih lanjut Hamalik dalam Ferli Hermawan (2012:15), mengemukakan tentang fungsi motivasi yaitu:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.

Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah.


(48)

Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Dan membagi motivasi menjadi 2 jenis yaitu: a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.

Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseoarang yaitu: 1) Tekun

menghadapi tugas, 2) Ulet menghadapi kesulitan, 3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, 4) Lebih senang bekerja mandiri, 5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin, 6) Dapat mempertahankan pendapatnya, 7) Tidak mudah

melepas hal yang diyakininya itu, 8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

(Sardiman, 2004; 83)

Fungsi motivasi dalam belajar: 1) Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energy, 2) Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai, 3) Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan trsebut.

(Sardiman, 2004: 84-85)

Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi belajar.Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseoarang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik.


(49)

Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.

Ada beberapa bentuk dan cara yang dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, yaitu:

1. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai yang ada pada rapor. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

2. Hadiah. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalau demikian karena hadiah suatu pekerjaan,mungkin tidak menarik bagi orang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau Kompetensi. Saiangan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motvasi untuk mendorong siswa belajar. Pesaing, baik pesaing individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

4. Ego-Involvement. Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang penting

5. Memberi ulangan. Dengan adanya hasil pekerjaan, apalagi jika terjadi kemajuan akan mendorang siswa untuk lebih giat belajar

6. Mengetahui hasil. Para siswa akan rajin belajar kalaumengetahui hasil belajar yang mereka kerjakan.

7. Pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang menyelesaiakn tugas dengan baik, perlu diberi pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang dapat meragsang semua siswa yang mendengarnya

8. Hukuman. Hukuman apabila diberikan ssecara tepat dan bijak maka akan menjadi motivasi. Oleh karena itu guru haus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

9. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal itu kan lebih baik, bila dibanding dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti didalam diri siswa tersebut ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitupun minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11. Tujuan yang diakui. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa , akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasajikan sangat berguna atau menguntungkan, maka akan timbul girah untuk belajar.


(50)

Motivasi yang baik biasanya motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Ada dua tipe motivasi yang dikemukakan oleh Ivor K. Davis dalam Leli Sugiarti

(2011:30), yaitu :

1. Motivasi intrinsik, mengacu pada faktor-faktor dari dalam, tersirak baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa. Dalam motivasi ini, adanya keinginan untuk menambah pengetahuan dan untuk melacak, sehingga motivasi ini sebagai pendorong bagi aktifitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan masalah.

2. Motivasi ekstrinsik, mengacu pada faktor-faktor dari luar dan diterapkan pada tugas atau pada siswa oleh guru atau orang lain.

Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan lebih baik daripada motivasi yang berasal dari luar, karena motivasi yang berasal dari dalam lebih kuat dorongan nya. Berdasarkan pengertian dua tipe motivasi di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi intrinsik dapat menemukan tujuan seseorang. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, yaitu : 1) Memberi angka, 2) Hadiah, 3) Saingan/kompetisi, 4) Ego-involvement, 5) Memberi ulangan, 6) Mengetahui hasil, 7) Pujian, 8) Hukuman, 9) Hasrat untuk belajar, 10) Minat dengan menggunakan berbagai macam bentuk belajar, 11) Tujuan yang diakui.

(Sardiman AM, 2008: 91-94)

Dari berbagai pengertian motivasi yang telah dikemukakan diatas, maksud dari motivasi belajar adalah segala usaha yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri pribadi, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ada. Dalam hal ini seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ia akan lebih


(51)

cenderung untuk mematuhi tata tertib yang ada di sekolah.Rendahnya motivasi belajar di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah setelah kami melakukan penelitian, siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan memunculkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar tidak akan membuat mereka putus asa, justru dengan kesulitan-kesulitan tersebut mereka akan lebih tertantang untuk mencari solusinya. Jadi dengan adanya motivasi belajar dapat menyebabkan kesiapan siswa dalam belajar yang berarti dapat menghindari siswa dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil belajar merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Dalam proses belajar siswa dituntut untuk aktif dan memiliki strategi sendiri untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau nilai, disini guru menjadi penggerak aktivitas siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran sesuai dengan pendapat Damarah dan Zain (2006 : 107) menyatakan bahwa setiap proses belajar menghasilkan hasil belajar. Sudjana (2000: 5) menyatakan bahwa


(52)

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu belajar.

Belajar merupakan suatu kegiatan bagi seseorang untuk belajar menjadi lebih baik lagi. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3).

Sejalan dengan penjelasan di atas, menurut Sardiman (2004:21) belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.

Sudjana (2000: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikapdan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu belajar.Whittaker dalam


(53)

Djamarah (2002: 12) merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Hasil belajar merupakan hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori. Menurut Blomm dalam Ferli Hermawan (2012:12) prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat dikelompokan menjadi 3 kawasan, yaitu: (1) Kognitif, (2) afektif dan (3)psikomotorik

Hasil belajar adalah hasil yang telah diperoleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Burton dan Hamalik (2001 : 31) bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, aperssepsi dan keterampilan.

Hasil belajar dapat dibagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring.Dampak pengajaran adalah hasil yang apat diukur, seperti tertuang dalam rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak

penggiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar.

Menurut Mulyasa (2008: 208-209) penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru atau pendidik secara langsung. Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yag telah terjadi pada diri peerta didik. Pada umunya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk: (1) Peserta didik akan


(54)

mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahan atas perilaku yang diinginkan, (2) Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan apa yang diinginkan. Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentuk kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secaara berkesimnambungan untuk mamantau proses, kemajuan, dan perbaiakn hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.

Penilaian yang diberikan guru atau pendidik haruslah objektif, dari penilaian tersebutlah akan terlihat perilaku atau hasil elajar siswa yang sebenarnya, dengan melihat hasil nilai tersebut siswa akan mengetahui kemampuan dirinya sendiri. Oleh karena itu berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil belajar

merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Dan hasil belajar merupakan hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori. Dengan demikian, diharapkan penilaian guru atau pendidik harus lebih objektif.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Tabel 5. Penelitian yang Relevan


(55)

1 2 3 4 2010 Yulia Wita

Lestari

Pengaruh Fisilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010

Ada Pengaruh Fasilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010 Dengan t hitung>t tabel yaitu 67,518>3,08

2011 Agus

Mulyanto

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran

2009/2010

ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang menunjukkan t hitung > t tabel atau 7,080 > 1,989. 2003 1 Hesti Kartika Sari 2 Pengaruh Motivasi Belajar dan Disipin Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI Semester Ganjil MA Al-Fatah Natar Tahun Pelajaran 2007/2008

3

Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS semester ganjil MA AL-Fatah Natar tahun

4

pelajaran 2007/2008 yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung>t tabel yaitu


(56)

Berdasarkan tabel 5. penelitian yang relevan, penelitian yang berjudul Pengaruh Fisilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010 sejalan dengan penelitian yang sedang diteliti, yaitu adanya variabel tentang fasilitas belajar yang mempengruhi hasil belajar siswa.

C. Kerangka Pikir

Sejalan dengan penelitian yang relevan Ada Pengaruh Fasilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010 Dengant hitung>t tabel yaitu 67,518>3,08. Dilihat dari 151 siswa yang

memanfaatkan waktu untuk membaca di perpustakaan adalah 23.18% siswa dan yang tidak memanfaatkannya berjumlah lebih banyak yakni 76.89% siswa. Kemudian dari 151 responden, hanya 26.49% siswa yang suka browsing di Lab. Komputer dan yang jarang browsing di Lab. Komputer sebanyak 73.51% siswa. Selanjutnya, dari 151 responden diketahui hanya 33.11% siswa yang suka

meminjam buku pelajaran di perpustakaan sedangkan yang tidak suka meminjam buku pelajaran di perpustakaan lebih banyak

66.89% siswa. Dan yang bersepsi tentang penggunaan media pembelajaran saat jam pelajaran hanya 36.42% siswa yang aktif sedangkan 63.58% siswa

menyatakan tidak aktif. Kemudian siswa yang menggunakan jaringan internet untuk kegiatan belajar sebanyak 43.04% siswa yang aktif sedangkan 56.97% yang tidak aktif.


(57)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah.

Disiplin siswa di sekolah merupakan sikap siswa yang menaati dan mematuhi tata tertib sekolah dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan tanpa paksaan dari

pihak sekolah. Bentuk disiplin di kelas berarti siswa tertib dan teratur dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.Disiplin di kelas merupakan faktor yang sangat penting agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib, teratur sesuai dengan rencana pengajaran.Walgito mengemukakan disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkannya, keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisplinan dalam belajar semakin baik hasil yang dicapai (Hesti, 2008:12).

Sejalan dengan penelitian pendahuluan yaitu Berdasarkan tabel 3, , jumlah siswa di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang diamati kedisiplinan sebanyak 151. Siswa yang disiplin dalam tepat waktu masuk sekolah sebesar 43.04%, sedangkan siswa yang kurang disiplin sebesar 56.96%. Siswa yang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 23.17% dan yang kurang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar

76.83%. Siswa yang tidak keluyuran ketika tidak ada guru sebanyak 33.11% dan yang kurang disiplin ketiaka tidak guru sebesar 66.89%. Siswa yang disiplin


(58)

dalam memakai seragam sekolah sebesar 46.35% sedangkan yang kurang disiplin dalam memakai seragam sebesar 53.65%. Dari keterangan di atas, dapat

disimpulkan bahwa tingkat kedisplinan siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu, disiplin sangat diperukan siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Keberhasilan siswa dalam belajar juga ditentukan oleh salah satu faktor motivasi belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan hasil yang

memuaskan. Besar kecilnya pengaruh tergantung pada intensitasnya. Klauismeier menyatakan bahwa perbedaan dalam intensitas motivasi berprestasi ditunjukkan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai individu

(Djaali,2008: 110).

Sejalan dengan penelitian pendahuluan Berdasarkan tabel 4, , jumlah siswa yang aktif dalam antusias mengikuti pelajaran sebesar 42.38% dan yang kurang aktif sebesar 57.62%. Siswa yang aktif dalam mengikuti kelompok belajar sebesar 17.88% dan yang tidak aktif sebesar 82.12%. Siswa yang aktif mengikuti ekschool KIR sebesar 12.58% dan yang tidak aktif sebesar 87.42%. Siswa yang aktif dalam mengikuti bimbingan kakak kelas sebesar 15.23% dan yang tidak aktif sebesar 84.77% dan siswa yang aktif mengerjakan PR sebesar 34.44% dan yang kurang aktif dalam mengerjakan PR sebesar 65.56%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar lebih sedikit dari pada siswa yang kurang


(59)

memiliki motivasi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam menunjang keberhasil belajarnya, karena motivasi adalah pendorong siswa dalam belajar.

Hasil belajar merupakan tolak ukur yang menggambarkan mutu proses belajar pada lembaga pendidikan termasuk sekolah. Makin tinggi hasil yang diperoleh siswa menunjukan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar. Jika sebaliknya, hasil belajar siswa rendah menunjukan rendah juga proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa tersebut, yaitu menilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi.Banyak faktor yang menyebabkan hasil yang diperoleh siswa tinggi atau rendah.Faktor tersebut dapat berupa faktor internal siswa dan dari eksternal siswa.

Sejalan dengan penelitian pendahuluan yaitu Minimal (KKM) yaitu 75 sebanyak 29 siswa dari 151 siswa atau sebanyak 19,21% artinya hanya sebesar 19,20% siswa yang memperoleh KKM. Sedangkan Sebanyak 122 siswa dari 151 atau sebanyak 80,79% siswa belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2006:107), yakni apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa, presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah dan sebaliknya.


(60)

Dalam tingkat keberhasilan pencapaian tujuan suatu kegiatan tergantung dari bagaimana pelaksanaan atau proses dari kegiatan tersebut. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar, tingkat keberhasilannya tergantung dari proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah.

Bagi seorang siswa apabila ingin mendapatkan prestasi yang baik maka ia harus belajar dengan sungguh-sungguh, melaksanakan tugas-tugas sekolah dan

peraturan-peraturan di sekolah sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Prestasi belajar yang dicapai siswa merupakan penilaian penguasaan, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotor sehingga merupakan hasil dari adanya perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar yang telah diikutinya melalui program pembelajaran di sekolah.

Pemanfaatan kelengkapan fasilitas atau sarana prasarana belajar di sekolah akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar di sekolah. Kurangnya sarana belajar akan menghambat aktivitas belajar, sehingga materi pelajaran yang diserap oleh siswa menurun. Situasi seperti ini dapat menyebabkan perasaan kecewa sehingga motivasi siswa untuk belajar akan berkurang, hal ini akan mengakibatkan anak akan kesulitan untuk mempelajari materi pelajaran bahkan pelajaran akan sulit untuk di serap oleh siswa dengan baik. Jika siswa sulit menyerap pelajaran, sudah pasti hasil belajarnya juga akan menurun. Maka dari itu, salah satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa belajar memerlukan sarana yang mencukupi (slameto, 2003:28).


(61)

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka dugaan dengan adanya pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) dan disiplin belajar (X2) melalui motivasi belajar (Y) terhadap hasil belajar (Z) digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.Skema Pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolahDan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah. 1. Ada pengaruh positif secara langsung maupun tidak langsung persepsi siswa

tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Ada pengaruh positif secara langsung maupun tidak langsung disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

(X1)

Disiplin Belajar (X2)

Motivasi belajar (Y)

Hasil belajar (Z)


(1)

30 Pio Amaliya 4 3 3 2 4 4 3 4 5 4 5 4 3 5 53

31 Serli Anisa 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 5 48

32 Mia Elvira 3 3 3 4 3 5 3 3 5 5 4 3 1 5 50

33 Aprima Yoga 4 4 5 4 3 5 3 5 3 3 4 4 3 5 55

34 Sandi Agisya 4 4 4 2 5 4 3 5 5 4 5 3 3 4 55

35 Vijai Radar A 5 3 3 4 3 5 2 4 5 5 5 3 5 5 57

36 A. Zacky A 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 5 50

37 Alfanny P 5 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 5 59

38 Dewi N 5 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 61

39 Febri Cahya R 2 2 5 2 4 3 2 4 5 5 4 3 3 4 48

40 M. Ilyas 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 66

41 Heliza P 3 2 4 1 5 5 3 5 5 5 5 3 4 5 55

42 Rahmi A 4 3 4 3 5 5 4 5 5 3 3 5 4 5 58

43 Maudy Sukma D 4 3 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 60

44 Ratih Nova L 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 60

45 Vebby H C 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 3 5 59

46 Aditha Brenda 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 62

47 Ragita P 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 3 5 3 4 59

48 Nadya P 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 5 60

49 Friska Sagala 5 3 3 2 3 4 4 5 5 3 5 4 4 5 55

50 Afifah Astri 3 3 3 3 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 56

51 M. Redy D 4 3 3 2 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 54

52 Ryan Hidayat 4 3 3 2 4 5 5 5 5 3 4 4 3 5 55

53 Robi Arliando 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 61

54 Muhammad Guruh 5 5 5 1 3 3 3 3 5 3 3 4 2 4 49

55 Dicky P S 4 3 4 3 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 59

56 Sanjoko W 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 68

57 Wahidah Z 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 61

58 Sifa F 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 52

59 Selvia D 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 60

60 Ade Putri W 5 3 4 3 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 60

61 Wahyu H P 3 3 4 2 2 4 1 5 5 1 5 3 5 5 48

62 Wisnu F 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 60


(2)

64 Diantika A L 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 61

65 Celin Puspita 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 65

66 Yulia Nur C 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

67 Arif W 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 47

68 M. Agung Rizki 3 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 60

69 Widya Clara 3 3 4 3 4 5 3 4 3 5 5 3 5 5 55

70 Abdurahman N 5 5 3 3 4 5 4 4 3 5 5 3 4 5 58

71 Bayu R 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 59

72 Bagus Mahdi W 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 5 5 3 54

73 Yulianto A P 3 3 4 2 3 5 1 5 4 1 5 1 3 4 44

74 Dina Aprilia 4 3 2 3 4 4 2 5 5 3 5 5 2 5 52

75 Inda Indriana 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 61

76 Dira H 3 3 4 2 1 5 1 3 4 2 4 3 4 1 40

77 Atikah N 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 5 57

78 Eclecia D A 3 3 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 60

79 Mery Agustiana 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68

80 Puput M 4 3 4 3 5 5 4 5 4 4 3 4 2 4 54

81 Yudha Nur W 3 3 5 1 3 3 4 4 5 3 5 3 4 5 51

82 Restu Eko Y 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 43

83 Citra Meliza 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68

84 Ani Desma 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 62

85 M. Ibnu P 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 2 4 3 53

86 Pratama R 4 5 3 4 5 5 4 3 3 3 5 4 2 5 55

87 Rexsha M 4 3 2 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 54

88 Putri Rahma D 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 50

89 Ayu Safika F 3 4 4 3 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 58

90 Fachri Fajar 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 51

91 Tri Sartina 5 3 3 3 3 5 2 4 5 5 5 4 5 5 57

92 Kenna Marlinda 5 4 4 3 2 5 2 5 3 5 3 4 5 5 55

93 Julius S 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 59

94 Riska Anggita 4 4 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 61

95 Achmad N 3 3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 59

96 Rifki Priyadi 4 3 4 3 4 5 5 5 1 3 5 4 4 4 54


(3)

98 Wahyu Septianto 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 3 4 56

99 Yori Suwandi 5 3 3 3 2 5 4 4 5 4 4 5 5 5 57

100 Foris Arken A 3 2 2 2 2 5 1 5 5 2 4 4 3 3 43

101 Devi Septiana 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 61

102 Mareta Dwi A 5 3 4 2 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 60

103 Ismi Nuzulul H 5 3 4 2 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 61

104 Ivandry Juan D 4 3 3 3 2 4 3 4 2 2 4 5 5 5 49

105 Andi S 4 3 3 2 4 4 5 5 5 3 4 4 3 5 54

106 Eva Nopalinda 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 5 5 3 5 60

107 Dheny Setya A 3 2 4 2 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 53


(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Alexander 4 4 5 5 5 3 3 3 4 5 5 4 4 54

2 Abiyuwara W 4 5 4 4 5 3 3 3 3 4 4 3 4 49

3 Yolanda I 4 5 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 48

4 Nurbaiti H 5 4 5 5 5 3 3 4 3 5 4 3 4 53

5 Siti N H 4 4 5 5 3 3 4 2 2 5 3 4 4 48

6 Nani Safitri 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 4 50

7 Rani Harsansi 3 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 53

8 Karlinda Sari 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 50

9 Marsha Dhita 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 58

10 Andika Agung 4 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 4 3 53

11 M. Habib Nur 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 55

12 Anas Miranto 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 50

13 Ilham Akbarudin 4 5 5 4 3 3 5 5 4 3 4 3 3 51

14 Nurman Yoga P 4 5 5 4 3 3 5 5 5 3 4 3 3 52

15 Maharani Ayu G 3 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 3 5 52

16 Rossa Silvia H 4 4 4 3 5 2 3 2 4 3 3 2 5 44

17 Tita Clarita C D 4 5 3 4 4 2 5 2 4 3 3 4 4 47

18 Ni Made Inggit G Y 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 3 49

19 Chici Erniyanti 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

20 Rafi Bramantyo 2 3 4 5 4 2 3 4 4 5 2 3 2 43

21 Bintang Lakitang 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 57

22 Rohma 3 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 4 53

23 Denli Herianto 4 5 5 4 4 3 5 3 5 5 3 3 4 53

24 Vicky Dhea 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 54

25 M. Hary B 4 5 5 5 5 3 4 4 3 5 4 4 4 55

26 Malrinda L 3 4 5 4 4 4 5 2 3 5 4 3 3 49

27 Jadmiko K 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 45

28 Satriantoro W 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 5 5 4 57

29 Febi Yola M 5 5 5 4 5 4 3 3 4 5 4 2 1 50

30 Pio Amaliya 3 4 5 5 5 3 5 4 3 4 4 4 3 52

31 Serli Anisa 5 4 4 5 5 4 3 3 4 5 4 3 5 54

32 Mia Elvira 3 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 50

33 Aprima Yoga 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 50

34 Sandi Agisya 4 5 5 4 3 3 4 2 5 4 5 5 4 53

35 Vijai Radar A 3 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5 3 4 53

36 A. Zacky A 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 5 3 3 54

37 Alfanny P 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 47

Data Motivasi Belajar (Y)


(5)

38 Dewi N 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 3 4 57

39 Febri Cahya R 4 5 5 4 4 3 4 2 2 5 5 4 1 48

40 M. Ilyas 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 4 5 59

41 Heliza P 3 5 5 5 5 3 5 2 3 5 5 4 4 54

42 Rahmi A 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 48

43 Maudy Sukma D 4 4 5 5 5 3 4 3 4 3 4 3 4 51

44 Ratih Nova L 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 5 5 4 56

45 Vebby H C 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 55

46 Aditha Brenda 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 5 51

47 Ragita P 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 58

48 Nadya P 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 51

49 Friska Sagala 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 59

50 Afifah Astri 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 3 5 50

51 M. Redy D 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 4 53

52 Ryan Hidayat 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 51

53 Robi Arliando 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 58

54 Muhammad Guruh 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 51

55 Dicky P S 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 3 4 56

56 Sanjoko W 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 59

57 Wahidah Z 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 64

58 Sifa F 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 52

59 Selvia D 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

60 Ade Putri W 3 3 5 4 3 3 5 3 5 5 4 4 3 50

61 Wahyu H P 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 56

62 Wisnu F 5 4 5 5 5 3 5 4 4 4 5 5 4 58

63 Mahesti P 4 4 5 5 4 4 5 3 5 3 5 5 4 56

64 Diantika A L 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 58

65 Celin Puspita 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 55

66 Yulia Nur C 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 54


(6)

68 M. Agung Rizki 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 60

69 Widya Clara 3 5 5 3 5 3 5 3 4 5 3 5 3 52

70 Abdurahman 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 52

71 Bayu R 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51

72 Bagus Mahdi W 3 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3 47

73 Yulianto A P 2 5 4 5 5 3 4 2 5 3 3 2 3 46

74 Dina Aprilia 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 47

75 Inda Indriana 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 58

76 Dira H 4 5 5 5 5 4 3 3 3 5 3 3 3 51

77 Atikah N 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51

78 Eclecia D A 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 44

79 Mery Agustiana 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64

80 Puput M 3 2 4 4 3 2 4 2 1 3 2 3 2 35

81 Yudha Nur W 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 39

82 Restu Eko Y 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 34

83 Citra Meliza 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 59

84 Ani Desma 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 49

85 M. Ibnu P 3 3 4 3 3 3 2 5 4 4 4 5 4 47

86 Pratama R 3 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 56

87 Rexsha M 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 58

88 Putri Rahma D 3 4 4 3 4 3 5 3 5 3 4 4 3 48

89 Ayu Safika F 4 4 5 5 4 3 4 4 3 5 4 3 3 51

90 Fachri Fajar 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 2 44

91 Tri Sartina 4 5 5 4 4 3 4 3 4 3 5 5 4 53

92 Kenna Marlinda 3 5 4 5 5 3 3 3 3 3 4 3 4 48

93 Julius S 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3 4 5 53

94 Riska Anggita 4 5 5 5 5 3 5 3 4 4 4 5 5 57

95 Achmad N 3 5 5 5 3 3 5 3 3 4 5 3 3 50

96 Rifki Priyadi 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 54

97 Odika Thesa 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 4 54

98 Wahyu Septianto 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 48

99 Yogi Suwandi 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 52

100 Faris Arken A 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 3 46

101 Devi Septiana 3 4 5 5 5 3 4 3 5 3 4 4 4 52

102 Mareta Dwi A 3 5 4 4 5 3 4 3 5 4 3 4 3 50

103 Ismi Nuzulul H 3 5 4 4 5 3 4 3 5 4 3 4 2 49

104 Ivandry Juan D 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 5 2 45

105 Andi S 4 5 5 5 5 3 4 2 4 3 4 3 4 51

106 Eva Nopalinda 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 52

107 Dheny Setya A 3 4 5 5 4 2 2 4 3 3 4 3 42


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DAN PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 80

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 NATAR

1 16 116

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH DAN AKTIVITAS DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 112

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014

0 11 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78